14 : Mulai Melangkah

1.4K 76 5
                                        

Satu Minggu dari kejadian itu perlahan Taeyong menata hari-hari nya. Tidak ada yang istimewa sebenarnya, karena terbiasa dulu menghabiskan waktu hanya berdua dengan Mark jadi dia merasa sudah bisa menyesuaikan suasana hatinya .

Tapi jika hanya mengandalkan uang tabungan saja mungkin akan segera habis juga. Taeyong mencoba untuk berpikir bagaiman dia bisa mencari uang dengan keadaan dia sekarang apalagi ada Mark juga.

"Ting tong Ting tong" suara bel apartemen Taeyong

"Kun, dari mana kamu tahu aku disini? " kata Taeyong kaget melihat Kun ada didepan unit apartemen nya

"Bolehkah aku masuk Tae? diluar sudah dingin" tanya Kun dengan dirinya yang sudah sedikit menggigil

Mempersilahkan Kun masuk, Taeyong langsung menuju dapur untuk membuatkan teh lemon hangat untuk Kun.Kun datang dengan membawa beberapa paper bag berisi makanan dan juga mainan untuk Mark, karena dia tahu Taeyong pasti agak susah keluar unitnya.

"Mark dimana Tae?" Tanya Kun kepada Taeyong

"Owh sebentar dia tadi baru selesai minum susu jadi aku rebahkan dia" jawab Taeyong sembari masuk ke kamar untuk mengambil Mark disana

"Hai jagoan uncle, astaga Mark kau semakin gemuk yaa" kata Kun mengambil Mark dari gendongan Taeyong

"Owh iya Tae aku bawakan beberapa makanan dan buah untuk mu dan Mark. Ada vitamin dan susu hamil juga disana, kemudian ehm aku juga membeli ayam kesukaan mu yang didekat kampus" kata Kun panjang

"Astaga Kun, merepotkan saja kalau begini" jawab Taeyong kaget

"Aku tidak mau ada penolakan karena itu ada susu hamil dan kalau kamu tolak aku tidak tau harus kasih kesiapa" jawab Kun tersenyum

"Terima kasih sebelumnya tapi ini yang terakhir yaa" mohon Taeyong

"Iya iyaaa" jawab Kun

"Mommy mommy, malk mau Daddy" celoteh Mark tiba tiba

"Daddy ya? Ehm sedang sibuk sayang nanti ya kalau Daddy sudah tidak sibuk"" jawab Taeyong canggung

Merasa suasana menjadi tidak enak Kun langsung mengalihkan perhatian dengan menanyakan sesuatu kepada Taeyong

"Tae, sepertinya kau akan melamar pekerjaan? Aku melihat banyak koran Disana" tanya Kun kepada Taeyong menatap koran yang berserakan diatas meja

"Owh itu iya, aku berpikir untuk mencari pekerjaan ringan saja Kun. Mengingat diriku juga dan Mark yang masih kecil, aku tidak ingin mencari kerja yang meninggalkan Mark terlalu lama" jawab Taeyong

"Bagaimana dikantor ku aja Tae, kau bisa datang sehabis mengurus Mark dan pulang sebelum jam 4 sore" kata Kun menawar kan

"Kau sudah membantuku banyak Kun, aku tidak mau merepotkan mu lagi" jawab Taeyong

"Aku minta maaf Tae karena kejadian kemarin mengharuskan kamu berjuang sendiri" kata Kun sambil menatap Taeyong dalam

"Kenapa minta maaf Kun? Seharunya aku berterima kasih karena berkat dirimu, aku bisa terhindar dari masalah yang mungkin lebih dari ini. Karena mungkin jika semakin lama aku bersamanya dan kalau hal buruk terjadi lebih dari ini, mungkin aku akan tetap diam karena aku semakin tergantung pada dirinya " jawab Taeyong sendu

"Ehm kalau begitu kamu masih mengingat kak Wendy" tanya Kun pada Taeyong

"Kak Wendy, bentar senior kita saat paduan suara?" Tanya Taeyong kembali

"Iya, kemarin aku sempat membeli bunga untuk mamaku . Lalu saat itu aku melihat dia sedang mengadakan lowongan kerja disana. Karena menurut ku kerjanya tidak berat dan kamu mungkin bisa mengajak Mark kesana, bagaimana kalau kamu ambil lowongan itu?" Penawaran yang menarik oleh Kun

"Benarkah? Baiklah akan aku coba ya Kun. Terima kasih informasinya" jawab Taeyong senang

*

*

*

*

Disisi lain, kantor Jung Production sedang menunjukkan aktivitas yang sangat sibuk. Pasalnya, getah dari kejadian satu Minggu yang lalu menjadikan tender besar itu tidak jadi dimenangkan oleh Jung Production.Jaehyun ditempa bertubi tubi masalah, dari mulai perusahaan dibidang operasional dan keuangan . Dan inti masalah yang juga dia rasakan adalah kehilangan keluarga kecilnya.

Jaehyun sebenarnya berusaha untuk mencari Taeyong dengan menggerakkan anak buahnya. Tapi sampai sekarang mereka belum menemukan apapun.

"Tuan anda tidak pulang lagi hari ini?" Tanya Doyoung sambil meletakkan dokumen diatas meja Jaehyun

"Apakah penting kamu mengetahui itu Doy?" Timbal balik Jaehyun

"Apakah tuan juga tidak makan dari kemarin? Makanan yang kemarin saya delivery juga masih diatas meja" kata Doyoung khawatir

"Tenanglah aku tak akan mati karena tidak makan sehari" jawab Jaehyun ketus

Doyoung sangat khawatir kepada bosnya. Pasalnya melihat banyaknya cangkir dan bungkus kopi diatas meja, kemudian wajahnya yang terlihat sangat lelah dan acak-acakan.

"Tuan saya tahu masalah perusahaan sudah mulai membaik kembali , dan bapak menghabiskan waktu dikantor hanya karena merasa hampa dan hilang jika dirumah kan pak? " Tanya Doyoung ragu

"Apakah tuan sudah menemukan nyonya dan tuan muda? " Tanya Doyoung kembali

"Pergilah Doy sebelum aku mengusir mu" kata Jaehyun singkat

"Tuan saya merasa bersalah sekarang benar-benar bersalah sampai sesak dada saya mengingat bahwa ide menjijikan ini  dari saya tuan hiks - hiks. Saya mohon bawa nyonya dan tuan muda kembali " kata Doyoung yang sudah berlutut dihadapan Jaehyun sambil kedua tangannya menyatu memohon kepada Jaehyun

"Doy berdirilah, jangan seperti ini" kata Jaehyun mencoba membuat Doyoung berhenti menangis

"Tuan bahkan jika air mata saya habis pun saya tidak bisa membuat nyonya kembali pak. Saya mohon " kata Doyoung kembali

"Doy lihat aku, aku juga sedang berusaha memperbaiki semuanya . Jadi tolong mengertilah ini semua tidak mudah Doy, jadi mohon jangan mengutuk dirimu sendiri. Karena disini aku yang keterlaluan, aku juga sedang berusaha" tegas Jaehyun kepada Doyoung

"Keluar lah tenangkan dirimu Doy" kata Jaehyun sambil mengarahkan tangannya untuk Doyoung keluar

Didalam ruang nya Jaehyun mulai memukul tanganya ke atas meja kantornya. Mengusap surai kasar wajahnya dan melonggarkan dasi yang terasa sesak dilehernya.

"Tae maafkan bajingan ini, Tae sekali ini saja" monolog Jaehyun dengan nada penyesalan mendalam

MY Universe ^{Jaeyong}^Where stories live. Discover now