20 : Mimpi Buruk?

1.2K 63 1
                                        

~ceritanya mulai panjang per cp~

****


Setelah acara itu selesai Taeyong dan Mark tidak langsung kembali ke kamar inap,  Mark masih betah diluar dan  akhirnya Taeyong membawa Mark jalan-jalan dikantin rumah sakit.Mark pasti bosan juga sudah seminggu hanya didalam kamar saja tidak kemana-mana.

"Mommy, malk ingin coklat itu" kata Mark sambil menunjuk coklat yang ada didalam etalase

Taeyong berjongkok untuk menyetarakan tingginya dengan Mark. Saat akan membalas perkataan Mark tiba tiba orang lewat dengan membawa nampan berisi air panas disamping Mark  terjatuh dan mengakibatkan air panas itu tertumpah .

Dengan sigap Taeyong menghalangi agar Mark tidak terkena air panas itu. Tapi Taeyong tidak merasakan apapun padahal seharusnya dia sudah kesakitan terkena guyuran air panas.

"Kau dan Mark tidak apa apa sayang?" Tanya Jaehyun sambil mendekap keduanya

Taeyong mendongak melihat Jaehyun yang dengan wajah khawatir melihatnya. Segera Taeyong melihat arah badan kiri Jaehyun. Tangan kirinya sudah basah pertanda tersiram air panas itu.

"Jae tangan kirimu " kata Taeyong khawatir

"Maaf kan aku ya, maaf aku meninggalkan kalian maaf" kata Jaehyun dengan nafas yang memburu

"Jae Sekarang kita ke dokter dulu obati lukamu ini bisa parah " kata Taeyong kembali

Pandangan para pengunjung kantin sekarang menuju kearah mereka. Karena Jaehyun merasa takut Taeyong dan Mark kenapa-napa hingga tidak menghiraukan sakit yang ada ditangan kirinya.

Malam pun datang, setelah kejadian itu Jaehyun diobati oleh dokter disana. Siang tadi Taeyong sempat pulang untuk membersikan apartemen nya sebelum dia dan Mark pulang besuk.

Taeyong menitipkan Mark kepada Jaehyun, dia baru kembali saat malam karena mengurus beberapa hal juga di apartemennya. Saat dia masuk ke kamar dapat dia lihat Mark yang sudah tertidur dengan tenang memeluk boneka nya.Mata taeyong tiba-tiba melihat kearah sofa dimana Jaehyun yang kesusahan membersihkan lukanya sendiri

"Sini biar aku bantu" kata taeyong mengambil obat dari tangan Jaehyun

"Tidak apa Tae aku takut kamu kecapekan" jawab Jaehyun

"Apakah kau sudah makan?" kata taeyong sambil hati-hati mengobati luka Jaehyun

"Jangan terlalu memforsir dirimu, makan lah dengan benar dan kurangi merokok. Kau sudah bukan anak kecil lagi yang harus di tata benar dan salah jadi jaga kesehatan mu sendiri" omel taeyong panjang

Merasa tak ada jawaban dari Jaehyun, taeyong mendongak keatas melihat wajah Jaehyun . Betapa kagetnya dia melihat mata Jaehyun yang sudah memerah dan air matanya perlahan turun.

"Hiks..hiks.... hikss Aku gagal menjagamu dan Mark yongie aku gagal Hikss..hiks...hiks.... Maaf kan aku " kata Jaehyun menunduk dengan air mata yang sudah turun membasahi pipinya.

"Kenapa menangis? Aku dan Mark baik-baik saja" Jawab Taeyong lembut

"Hiks..hiks..." Isakan Jaehyun makin menggema diruangan.

Melihat itu tanpa berpikir panjang taeyong langsung merengkuh tubuh Jaehyun ke dekapannya. Rasanya sangat sakit melihat Jaehyun yang dulu sangat kuat menjadi rapuh saat ini

"Hiks.... Maaf kan Daddy Mark maaf kan Daddy " suara Jaehyun semakin terisak yang dipikirannya sekarang hanyalah kenangan masa lalu saat dia menyakiti istri dan anaknya

Taeyong tidak menjawab apapun dia hanya mengusap punggung Jaehyun yang bergetar . Sejujurnya taeyong juga sudah menangis, dia merasa bersalah juga akan peristiwa ini. Tapi sakit hatinya dan Mark belum pulih

Isakan Jaehyun mulai mereda dan desir nafas teratur pun bisa taeyong rasakan dibahunya. Ternyata Jaehyun tertidur dalam pelukannya .

Taeyong memposisikan kepala Jaehyun diatas pahanya memberikan tepukan kecil didada bidang sang suami. Terlihat kerutan di dahi Jaehyun menandakan dia sedang bermimpi buruk.

"Jae, kenapa mimpi buruh ehm? Tidurlah dengan baik aku disini " monolog Taeyong sambil menutupi kedua  mata Jaehyun dengan tangan kirinya

*

*

*

*

Jaehyun terbangun dari tidur nyenyak nya, setelah satu bulan baru Sekarang dia bisa menikmati tidur nyenyak nya.

Betapa kagetnya dia saat melihat ranjang rumah sakit Mark kosong. Dia melihat ke sekeliling ruangan dan tidak menemukan mereka.

Hatinya makin gusar memikirkan jika Mark dan Taeyong sudah pergi. Saat akan berlari menggapai pintu nafas akhirnya lega Taeyong tiba-tiba muncul membawa Mark yang sudah tidur  bersamanya.

"Aku pikir kau pergi Tae" kata Jaehyun sendu

" Jae aku ingin mengobrol sebentar denganmu" kata taeyong langsung

Mereka akhirnya keluar dari kamar Mark menuju taman rumah sakit. Disana Taeyong memberikan secarik kertas kepada Jaehyun

"Apa ini Tae?" Tanya Jaehyun takut

"Itu surat perjanjian, aku dan Mark setuju untuk tinggal dirumah mu kembali sampai aku mendapat kan apartemen terbaru. Untuk hal-hal yang tidak boleh kamu langgar semua ada disitu. Dari mulai kamu dan aku tidak boleh tidur satu ranjang walaupun kita satu kamar. Kemudian kamu tidak boleh menyentuh ku tanpa seizin dari ku. Kita fokus dengan urusan kita masing-masing dan tidak boleh saling ikut campur. Aku tinggal juga disana hanya sebagai ibu Mark dan bukan menjadi istrimu, jadi seluruh kebutuhan mu aku tidak bisa melayani nya. Apakah kau setuju?" Penjelasan taeyong panjang

"Tapi aku ingin menjaga mu dan Mark selamanya Tae" kata Jaehyun membalas

"Maaf jae aku tidak mau Mark semakin membutuhkan dan ketergantungan dengan mu" jawab taeyong

"Tapi sudah hal wajar jika Mark tergantung pada ku , aku ayahnya Tae " kata Jaehyun kembali

"Kau memang ayahnya Jae, tapi aku tidak mau jika suatu saat Mark menjadi sosok ambisius yang tidak peka dengan keadaan sekitarnya "  kata Taeyong membalas Jaehyun

"Aku akan berubah Tae demi apapun aku akan berubah demi dirimu dan anak-anak kita. Aku mohon" kata Jaehyun dengan wajah memohon

"Maaf Jae sampai saat ini aku masih belum bisa percaya denganmu" balas taeyong kembali

"Baiklah aku tidak akan memaksa tapi tetap lah bersamaku sampai kamu melahirkan ya? Aku tidak ingin kamu berjuang sendirian" tawar Jaehyun

"Bahkan jika kau tau Jae aku tidak ingin anakku yang ini mengenal siapa ayahnya" kata taeyong berlalu meninggal Jaehyun sendiri

MY Universe ^{Jaeyong}^Where stories live. Discover now