Malam pun tiba, Jaehyun berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan diri . Saat ini dia akan ke pintu kamar mandi dia melihat Taeyong yang berdiri dibalkon padahal udara cukup dingin.
"Tae apa yang kau lakukan? Masuklah diluar dingin" kata Jaehyun lembut
Taeyong berbalik melihat kearah Jaehyun dengan wajah marah, seakan ada hal yang perlu dia luapkan saat itu juga.
"Jae aku bertanya padamu dan jawablah jujur, apakah kau mencuci otak semua orang agar mereka memihak padamu? Kenapa mereka semua seakan membuat aku disini sebagai orang jahat dan kau sebagai korban hah? " Tanya Taeyong dengan nafas memburu
"Tae apa yang kau katakan, aku tidak melakukannya" jawab Jaehyun dengan wajah yakin
"Tidak usah mengelak, bukankah aku disini yang dibentak, ditampar, dan diselingkuhi. Tapi kenapa aku disini yang seakan harus menerima semua keterpojokan. Dari kecil semesta tidak memberikanku pilihan jae dan Kau tau itu . Dan sekarang ketika aku ingin memilih semua orang berkata bahwa aku salah, tapi dimana letak kesalahan itu. Aku hanya ingin berhenti sakit karena harus menerima perlakuan orang lain , dan kenapa aku yang harus diposisi ini, kenapa bukan kamu atau mereka Jae hiks...hiksss" marahnya taeyong sampai terisak menangis
"Tae, jika memang bisa apapun akan aku lakukan agar kau tidak kesakitan lagi . Jadi mohon beritahu aku" kata Jaehyun yang sudah berlutut memegang kedua tangan Taeyong
Taeyong tidak membalas, dia berlalu untuk meninggalkan Jaehyun disana untuk memeluk Mark kembali.
*
*
*
*
Jhonny berjalan menuju dapur rumah, saat melihat kesebelah taman rumah dia melihat adiknya yang termenung menatap langit disana .
"Wah seorang Jung Jaehyun bisa menangis ternyata" kata Jhonny sambil mendudukkan bokong nya di kursi taman
"Kak, bolehkah aku mati sekarang?" Tanya Jaehyun sendu kepada kakaknya
"Boleh silahkan, aku tidak akan melarang. Anakmu yang belum lahir akan Dipangku dan ditimang-timang oleh orang lain. Dan yang lebih bahaya Taeyong akan dicumbu dan dibuai oleh tangan laki-laki lain" ejek Jhonny memecah suasana saat ini
"Jae, tidak salah Taeyong merasa apapun yang kau lakukan salah . Itu hak persepsi Taeyong sebagai korban. Sekeras didikan ayah kita, dia tidak pernah menuntut kita untuk menghalalkan segala cara untuk meraih apa yang kita ingin. Sekarang aku juga tidak Ingin mengungkit kesalahan mu, tapi cobalah untuk bisa berpikir sebagai ayah dan suami Taeyong. Dia menerimamu selama 3 tahun dengan cinta dan kasih, jadi jika kamu berpikir untuk melepaskan dia tanpa menyembuhkan luka nya, maka dirimu tidak hanya akan dihukum didunia tapi juga dialam lain. Jadi perbaiki lah sampai kau bisa mendapatkan Taeyong kembali"
Nasehat panjang Jhonny
Pagi pun datang, Jaehyun hari ini berniat untuk berjuang lagi untuk mendapat kan keutuhan keluarganya kembali dengan memberikan perhatian lebih.
"Tae" "Jae" sapa 2 orang itu bersama
"Kamu duluan saja " kata Jaehyun mendahului
"Kau masih ingat bahwa aku disini hanya sementara dan baiknya aku sudah mendapatkan apartemen baru . Untuk lingkungan dan segalanya sudah aku survey, lingkungan nya aman dan bersih . Kurasa aku dan Mark akan pindah lusa " kata Taeyong
Jaehyun kaget mendengar perkataan dari Taeyong, pasalnya baru Sebentar dia bisa melihat kedua belahan jiwa nya bersamanya .
"Tae aku mohon aku ingin menjagamu seumur hidupku, jadi aku mohon jangan pergi" jawab Jaehyun sembari menggenggam kedua tangan Taeyong
YOU ARE READING
MY Universe ^{Jaeyong}^
Teen FictionBagaimana jika seseorang kehilangan dunianya karena kesalahannya sendiri? Tersiksa bukan? Dunia bukan hanya tentang uang, kekuasaan, dan ambisi. Dunia nya berbeda ada rindu yang tekurung dan ada sesal yang meraung!! Bahkan semesta tidak bisa mengam...
