29 Luka lama

1K 51 1
                                        

~mulai ada konten jhonten nih peps~
*
*
*

Ten sudah mulai berkerja dirumah besar keluarga Jung Jaehyun. Ten akan berangkat pukul 8 pagi dan pulang ketika pukul 5 sore. Sebenarnya hari harinya cukup menyenangkan dalam bekerja hanya cukup membantu Taeyong menjaga Mark dan juga malah lebih banyak mengobrol dan bermain dengan Taeyong

"Ten apakah kau sangat suka membuat kue? Kue mu benar-benar enak" puji Taeyong

"Hehehe benarkah? Aku sebenarnya tidak sering membuat tapi dulu sebelum pindah ke Korea aku sempat kerja di toko kue"

"Mama Mama, Malk Hyung mengantuk" Haechan berkata sambil menunjuk ke arah karpet dimana Mark sudah mengucek mata nya yang merah

"Sepertinya tidak hanya Mark Hyung tapi Chanie juga" goda Ten sembari mengangkat tubuh Haechan ke pelukannya

Taeyong sudah berjalan ke arah Mark, dia sudah paham karena sebenarnya ini sudah menjelang sore . Tadi siang anaknya sibuk bermain jadi sore ini dia pasti akan tidur lebih awal

"Kak Mark" Taeyong mengangkat tubuh Mark kepangkuan nya

"Mom nen yaa" kata Mark lucu tapi dengan ekspresi cengeng

"Iya, Ten sini lah susui Haechan juga disini" ucap Taeyong menggeser tubuhnya agar Ten bisa duduk disebelahnya

Ten duduk dan segera membuka kancing bajunya. Iya Haechan maupun Mark usianya memang belum genap satu setengah tahun tapi mereka masih menyusu padahal berbicara saja sudah sedikit lancar

"Uh anak mama sampai berkeringat ini " Tangan Ten mengusap peluh keringat didahi anaknya

Terdengar suara langkah dari arah pintu utama. Jaehyun dan Jhonny ternyata baru pulang dari kantor. Jhonny memang tidak setiap hari ada dirumah karena 1 Minggu kemarin dia habiskan diluar negeri mengurus perusahaan nya di Chicago.

"Sayang" suara Jaehyun menembus pendengaran Taeyong. Dia langsung menoleh dan tersenyum ke arah suaminya

Sedangkan Ten mencoba berdiri untuk pindah karena dia cukup malu bagian dadanya dilihat suami orang

Saat akan berdiri dan berbalik kakinya tidak seimbang hingga dia hampir limbung ke belakang . Untung ada tangan yang menopangnya

"Hati - hati"

Ten yang kaget sontak mendongakkan kepalanya keatas . Atensinya semakin kaget ketika melihat wajah pria yang selama 2 tahun ini menggores luka dihati dan ingatannya cukup dalam.

Jhonny juga sama terkejut menjumpai wajah tidak asing baginya. Dan yang lebih membuat dia kaget adalah posisi Ten sekarang yang sedang menyusui anak balita ini

"Hiks hiks mama" tangis Haechan memecah keheningan itu

Ten langsung beranjak pergi menuju pintu samping ruang tamu untuk menenangkan Haechan. Disana Haechan sudah menangis keras karena kegiatan menyusu nya diganggu. Bahkan walaupun matanya sudah terpejam tapi dirinya masih menangis keras seperti kesakitan

"Cup cup sayang Shut shut, kenapa sampai kencang menangisinya" ucap Ten sembari menepuk nepuk bahu Haechan tapi tidak kunjung reda suaranya

Jhonny datang dan langsung mengambil Haechan. Entah inisiatif darimana dipikirannya sebenarnya banyak pertanyaan tapi dia tidak bisa melihat anak kecil ini menangis seperti ini

Jhonny menimang nimang diatas pundak nya sebelah kiri sembari tangannya mengelus punggung belakang Haechan
"Tenang ya sudah sudah tidak ada yang akan mengganggu lagi"

Haechan terbangun sedikit demi sedikit membuka matanya yang memerah, ingusnya keluar membasahi kemeja hitam yang Jhonny pakai

"Maaf tuan biar saya saja nanti baju tuan kotor karena ingusnya"

"Tidak apa, mungkin kau bisa mengambil kain penutup agar bisa menyusui dia lagi"

Ten berlalu untuk mengambil kain penutup yang biasa Haechan pakai. Dia sebenarnya gugup amat sangat sekarang

Ten langsung mengambil Haechan dan membawanya untuk menyusu di nipple nya kembali. Dia duduk dikursi dekat dengan taman tak jauh dari pintu

"Ten bagaimana Haechan sudah tenang?" Tanya Taeyong disusul Jaehyun yang sedang menggendong Mark

"Sudah Tae maaf ya jadi ribut seperti ini"

"Enggak papa Ten. Tapi kak Jhon bagaiman kau bisa menenangkan Haechan? bukankah kalian baru bertemu kali ini? Hebat aku kagum padamu" ucap Jaehyun bangga dan juga Taeyong yang mengangguk menatap Jhonny

"Ehm ehm aku hanya meniru gayamu menenangkan Mark saja" Jhonny gugup sekarang sambil menggaruk tengkuk dan sesekali menatap Ten disana
*
*
*
*
Hari sudah sangat sore sudah saatnya Ten untuk pulang . Haechan masih tidur jadi mungkin dia tidak perlu kerepotan untuk membawa Haechan pulang

"Taeyong dan Jaehyun, karena sudah lebih dari jam 5 saya izin pulang ya. Dan Taeyong untuk kue nya saya tadi simpan di lemari pendingin sebelah kanan"

"Iya Ten hari sudah mendung sekali diluar . Apa kau akan tetap naik angkutan umum?" Tanya Taeyong

"Mungkin jika bus sampai sebelum hujan aku bisa pulang dengan bus. Tapi kalau sebelum itu aku akan naik taksi saja"

Jhonny turun dari tangga dengan baju santai, matanya melihat ke arah Ten Taeyong Yang ada di pintu utama

"Nah itu kak Jhon, sama kak Jhon saja ya. Kasian kalau sampai Chanie nanti sakit Udara juga dingin Ten"

"Tidak Tae tidak usah aku mohon itu sangat merepotkan "

"Tidak repot kan kak Jhon?"

"Iya aku tidak repot jadi mari aku antar saja" Jhonny sudah berjalan kearah Ten, ada maksud khusus juga kenapa dia ingin mengantar Ten pulang

"Sudah sana nanti tambah malem Lo pulangnya "

Ten akhirnya menurut dan berjalan dibelakang Jhonny. Sampai didepan mobil Ten hendak duduk dibelakang tapi Jhonny menyuruhnya untuk duduk didepan saja. Kebetulan dibelakang masih ada beberapa barang Jhonny yang dia bawa ke Chicago kemarin

Posisi sekarang Ten sedang memangku Haechan yang sedang terlelap. Dan juga sesekali dia membenarkan selimut Haechan agar dia tidak kedinginan, cuaca cukup dingin karena hujan sudah turun . Jhonny terkadang melirik ke arah Ten karena sebenarnya dia terlampau gugup sekarang

Waktu 30 menit berlalu, mereka telah sampai di gedung apartemen tempat Ten tinggal. Dia mengucapkan terima kasih dan berniat beranjak dari mobil itu .

"Tunggu Sebentar" Jhonny memulai

"Ehm apakah benar namamu Chittapon?" Tanya Jhonny pengawali percakapan

"I-iya tuan"

"A-aku sebenarnya gugup menanyakan hal ini. Tapi apakah kau orang yang dulu pernah aku pakai?"

"Maksud pakai itu apa ya tuan? Apakah anda pikir saya jalang?"

"Bukan bukan seperti itu, tapi saya mengingat pernah melakukan hal itu bersama anda 2 tahun yang lalu"

MY Universe ^{Jaeyong}^Where stories live. Discover now