30 Bar

790 38 0
                                        

Flash back on

Disebuah bar di Thailand terlihat seorang pria gagah tampan  berbalut jas hitam duduk dikerumunan para wanita.
Sepertinya dia sedang sangat frustasi saat ini terlihat dari banyaknya minuman yang dia minum, laki laki itu adalah Jung Jhonny anak sulung Jung Group

"Ini minumannya tuan" ucap namja cantik berbalut pakaian pelayan bar Disana. Benar itu Ten dia bekerja di bar itu untuk memenuhi kebutuhannya

Ten saat ini duduk sebagai mahasiswa semester akhir, dia tinggal menyusun skripsi dan lulus. Tetapi karena kedua orang tua nya yang mendadak meninggal jadi dia memutuskan untuk putus kuliah dan bekerja

Atensi Jhonny beralih melihat wajah cantik dan body ramping Ten . Jujur Ten benar benar tipe idealnya, dia mencuri hatinya saat pertama kalo bertemu

"Hei siapa laki laki itu?" Tanya Jhonny ke salah satu wanita disampingnya

"Kenapa Daddy bertanya dia? Aku ada disini" jawab wanita itu sembari meraba dada Jhonny

Jhonny akhirnya berlalu mengikuti Ten yang waktu itu berjalan ke belakang bar membuang sampah.

Tiba-tiba Jhonny membalik tubuh Ten dan langsung dia hisap kencang bibir tipis Ten

"Mphhh, tuaaann tuu Aan apa yang ada lakukan ahhh"lolos sudah desahan Ten karena Jhonny meremas milik Ten didalam celananya

"Fuck kamu menggoda ternyata" balas Jhonny langsung mengangkat tubuh Ten seperti karung dan memasukkannya ke dalam mobil

Di dalam mobil Ten terus meracau sambil terisak. Jujur dia sekarang seperti seorang korban penculikan yang meminta dilepaskan. Jhonny sudah membuat kedua tangan Ten terikat dengan dasi yang dia pakai . Menghalangi Ten untuk memberontak dan keluar dari mobil

Sesampainya disebuah hotel, Jhonny langsung membawa tubuh Ten kedalam kamar . Dibanting nya sedikit keras keatas kasur king size itu

"Tuan aku mohon jangan menyakitiku" isakan Ten sangat menyakitkan

"Hei aku bahkan belum melakukan apapun, kenapa kau sangat drama sweety" Jhonny berkata sembari mengungkung tubuh Ten dibawahnya

"Kau sudah membuatku tergoda jadi kau harus bertanggung jawab "

Jhonny langsung melumat bibir Ten kasar, menggigit bibir tipis itu agar bisa terbuka agar  bibirnya bisa menyapa runtut gigi Ten didalam sana. Jujur lumatan ini sangat kasar tapi Ten menikmatinya

"Ahhh sakit tuan"

Ten sudah menitikkan air matanya, jujur Jhonny sekarang merasa kasihan dan sadar bahwa yang dia lakukan kasar

"shuut maafkan maafkan aku Apakah sangat sakit?" Tanya Jhonny sembari mengelus pelipis mata kiri Ten

"Tuan aku mohon jangan kasar seperti ini"

"Baiklah aku mohon maafkan aku"

Chup

Chup

Chup

Chup

Jhonny mengecup pipi kanan pipi kiri dahi dan terakhir bibir Ten dengan lembut . Kemudian dia melepas dasi yang ada ditangan Ten

Ten merasa hangat dihatinya, jujur dia juga sangat mengagumi Jhonny sekarang. Wajah lembut yang sekarang dia tatap berbeda dengan wajah brutal yang tadi menyakitinya

"Bolehkah aku menciummu? Aku benar benar menyukaimu" Jhonny berkata dengan menatap dalam

Entah keyakinan dari mana Ten mengangguk mengiyakan permintaan Jhonny. Mungkinkah dia juga sedang tidak sadar, tidak sekarang dia benar-benar sadar bahwa dia juga terpukau dengan penampilan Jhonny

Jhonny tersenyum dan mulai menciumi setiap inci wajah Ten dengan lembut sembari memegang kedua tangan Ten yang awalan sangat kaku beralih lebih lemah sekarang menerima ciuman dari Jhonny

Awal ciuman itu akhirnya berakhir dengan lumatan. Jhonny berpindah kesisi leher dan beralih ke bagian bagian tubuh yang lain yang dari awal tadi sebenarnya Ten dan Jhonny sudah tidak memakai baju

Tubuh bagian bawah Ten sudah becek dan basah . Benar benar ini nikmat walaupun menyakitkan tapi dia kecanduan akan sentuhan Jhonny

"Boleh kah aku masuki?" Tanya Jhonny lembut dibalas anggukan ragu oh Ten

"Mungkin agak sakit karena disini sangat sempit"

Tiba tiba tanpa aba aba Jhonny langsung memasukkan penis besarnya ke lubang sempit Ten.

"Arghhh sakit tuan arghhh keluarkan aku mohon" tangis Ten pecah karena ini benar benar sakit dan perih

"Aku mohon hiks hiks hiks" Ten sudah mencengkram bahu Jhonny

"Aku akan bergerak perlahan ini hanya sementara bertahanlah sebentar"

Kenikmatan mulai dirasakan oleh Ten . Kegiatan panah ini berlangsung sampai jam 3 subuh . Jujur badan Ten sudah remuk dan lengket, dia sudah lelah kalaupun akan dilanjut mungkin dia hanya akan pingsan dan tidak bergerak dan mendesah lagi

Pagi pun datang menerpa kasur hotel. Ten membuka matanya dan meregangkan badan nya yang sangat sakit ini . Dilihatnya diseberang kasur tubuh Jhonny berdiri merapikan dasi dan bajunya

"Sudah bangun?" Tanya Jhonny berbalik menatap Ten

"Sudah tuan" jawab Ten

Tiba tiba Jhonny memberikan 5 gepok uang ke atas ranjang depan Ten .

"Apa itu cukup? Jika belum itu kartu namaku kau bisa menghubungi dan meminta uang lagi" kata Jhonny santai

Mata Ten memanas jadi dia dianggap jalang dan kemarin dia diperkosa berarti
"Tuan maaf apakah anda menganggap saya hanya pemuas nafsu? Mohon maaf saya tidak serendah itu"

Ten membuang kembali uang itu dihadapan Jhonny. Dia benar benar marah saat ini karena menyesal akan perbuatan yang dia lakukan kemarin

"Kau sudah jalang malah sombong, jika tidak mau jangan menyalahkan ku nantinya " kata Jhonny dan berlalu meninggalkan kamar hotel itu

Ten diam disitu dan tertegun bingung, dia berpikir bahwa laki laki itu akan menjadikannya kekasih setelah one night bersama nya tapi ternyata dia salah laki laki lebih bajingan dari siapapun

2 Minggu setelah itu Ten dikejutkan lagi dengan kabar bahwa dia mengandung. Dia merasa sangat sakit karena mengingat bahwa anak ini adalah anak dari laki laki yang memperkosanya kemarin. Tapi jika dipikir apakah benar ini pemerkosaan, Ten juga menikmati nya bukan.

Ten pernah satu kali hampir membunuh bayi itu dengan meminum obat peluruh kandungan, tapi tiba tiba ada hidayah yang membuatnya menghentikan aksinya.

Semenjak itu dia bertekad untuk membesarkan anak nya dan menyayangi nya sebagai ayah dan ibu . Ten juga berharap semoga anaknya tidak pernah bertemu dengan ayah kandungnya

Flash back off

"Maaf tuan tapi saya bukan jalang entah saat ini ataupun yang sudah berlalu tolong  camkan itu" Ten membuka pintu dan berjalan menuju apartemen nya

"Apakah Haechan anakku? Umurnya sama dengan kejadian itu jika aku hitung. Aku harus menemukan jawaban"

MY Universe ^{Jaeyong}^Where stories live. Discover now