42. Mark anakku

967 47 6
                                        

Perihal penyesalan tak ada manusia yang hidup tanpa hal itu bukan. Sekecil sebuah keputusan ingin pakai baju apa hari ini saja kadang bisa menyesal apalagi perihal kesalahan yang tak akan terlupakan sakitnya. Hal lumrah jika maaf kadang menjadi jalan keluar nya, tapi perihal bekas luka perlu ditanyakan kembali sudah sembuh atau belum.

Sama hal nya dengan kisah keluarga Cemara, si kepala keluarga yang berdiri dengan segala keyakinan untuk membahagiakan keluarganya, kemudian si ibu yang memberikan kasih sayang yang melimpah dengan senyum dan kehangatan nya.

Mereka juga manusia, salah benar jadi sebuah hal biasa. Tapi jangan jadikan anak sebagai korban dari sebuah kesalahan ayah dan ibu ketika penyesalan datang.

Jaehyun sedang menghirup udara pagi setelah melaksanakan cuti yang telah dia ambil selama beberapa hari ini. Keputusan nya untuk menemani Taeyong melahirkan dan menyambut buah hati kedua mereka merupakan keputusan bagus yang Jaehyun kehendaki.

Taeyong masih tidur karena tadi malam sedikit kurang bisa tidur, hal biasa ketika sudah mendekati waktu melahirkan mengalami pegal pegal di beberapa tubuhnya. Mark tadi sempat bangun dan merengek kecil, tapi sedikit tepukan hangat Jaehyun mampu menidurkan so kecil kembali.

Jaehyun sekarang sedang bersantai di taman kecil rumah, membawa secangkir kopi hangat menemani nya sebelum Jhonny datang untuk menyapanya.

"Kenapa dirimu hah? Gelisah sepertinya?" Tanya Jhonny sembari duduk disamping meja.

"Ya beginilah bentar lagi yang kedua mau datang, deg degan nya mulai terasa" jawab Jaehyun dengan tatapan lurus ke depan

"Ini kan sudah yang kedua jadi lebih rileks saja" jawab Jhonny santai

"Mungkin yang dilihat orang lain ini yang kedua aku menemani nya. Padahal ini baru pertama kali" kata Jaehyun dengan menoleh ke arah Jhonny

Jhonny yang kaget pun menoleh tidak percaya kepada Jaehyun "Jae? Jangan katakan kau sepertiku?"

Flashback on

Pagi sekitar pukul 9, Jaehyun terbangun dalam keadaan kurang baik. Kemarin siang dia berangkat dari rumah menuju sebuah party pembukaan resort baru milik kolega nya. Padahal kemari taeyong sudah meminta Jaehyun untuk cuti 3 hari saja, karena Taeyong merasa bahwa kelahiran anak pertamanya akan segera datang. Tapi apalah Jaehyun yang masih ambisius, dia memilih tetap berangkat meninggalkan Taeyong.

Saat matanya mulai terbuka dengan baik, dia mulai mencari handphone nya untuk melihat jam berapa. Betapa terkejutnya nya dia karena ada lebih dari puluhan pesan dari sang istri beserta panggilan tak terjawab bukan hanya dari sang istri tapi juga dari rumah sakit.

Jaehyun yang sudah kepalang panik, segera meraup jas dan kunci mobilnya. Didalam mobil segala sumpah serapah sudah di katakan. Rasanya kutukan berat akan hadir menimpa dirinya, ketakutan pasti sebagai calon ayah akan keselamatan bayinya. Tapi ketakutan sebagai suami yang takut akan menduda muda ditinggal istrinya.

Saat sampai rumah sakit dia bawa kaki lemasnya menuju ruangan kelas 3 lantai 2 dirumah sakit itu. Dalam pikirannya banyak sekali hal hal diluar nalar yang dia coba cerna satu per satu. Hingga sampai lah dia di depan semua tirai yang didalamnya diduga ada istri dan anak pertama nya.

Dan benar saat sibakan tirai itu Jaehyun mulai bernafas lega
"Taeyong"

Dilihat didepan matanya seorang ibu baru sedang memangku anaknya sembari sembab matanya mencoba berbicara dengan buah hatinya.

"Gak papa ya, Daddy sedang kerja untuk kita, buat beli popok, buat beli mainan ya. Daddy nya jangan dibenci ya sayang, mommy janji akan berikan banyak kasih sayang kepada kamu ya, muachh" itulah dialog sendiri yang Taeyong berikan kepada anak pertamanya

MY Universe ^{Jaeyong}^Where stories live. Discover now