16 : Maaf untuk?

1.4K 74 1
                                        

"Jung Jaehyun dimana dirimu?" Teriak Jhonny dengan penuh amarah masuk kerumah besar Jaehyun

Tak ada sahutan dari dalam rumah, terasa sangat gelap diruang tamu itu. Bahkan lampu luar rumah pun tidak menyala hari itu.

Hingga terdengar isakan dan dentuman botol kaca dengan gelas yang bertemu. Suara itu berasal dari Jaehyun yang duduk dilantai dengan mata memerah fokus menatap  foto keluarga kecilnya yang dipasang diatas TV.

Bugh...

Bugh....

Bugh...

3 pukulan keras dari tangan Jhonny lolos mengenai wajah mulus Jaehyun.
Tidak hanya itu Jhonny juga mengangkat kerah baju sang adik , dan membawa tubuh itu  jauh dari botol minuman keras yang dia minum.

"Ya bajingan kenapa kau malah diam mabuk disini hah? Kau membiarkan anak dan istrimu kedinginan hah di luar Sana?" Tanya tegas Jhonny dengan mata nanar menatap sang adik

Jaehyun tidak membalas pertanyaan Jhonny, dia malah mengangkat botol alkohol ditangan nya untuk dia minum kembali.Jhonny mengambil botol alcohol itu dan membuang  kesembarang arah . Berharap sang adik sadar bahwa yang telah dia lakukan salah .

Bugh ...

Bugh...

2 pukulan kembali terasa diwajah Jaehyun entah sudah berapa lebam yang dia rasakan akhir-akhir ini.

"Kak pukul aku hingga aku mati aku mohon, bahkan jika kamu ingin memenggal kepalaku silahkan. Mereka tidak akan kedinginan kak Jhon tenang saja. Mereka memang seharusnya tidak bersamaku bukan?" Kata Jaehyun dengan wajah memohon dan air mata yang sudah membasahi pipinya

"Apa maksudmu Jung Jaehyun?" Tanya Jhonny bingung

"Mereka tidak akan kembali kepadaku kak, mereka lebih bahagia tidak bersamaku hiks.. hikss" isakan keras lolos dari bibir Jaehyun

"Huh, sekarang aku bertanya dimana letak si Jaehyun yang ambisius hah? Kau bahkan mampu membohongi keluargamu untuk ambisi tender itu dan sekarang kau malah menyerah untuk keluarga mu? Bukankah kau sangat bodoh dan lemah hah?" Kata Jhonny dengan nafas yang memburu

"Berdiri dan segera bawa pulang ipar dan keponakan ku, sampai kau tidak membawanya jangan menyesal jika Mark menggunakan marga orang lain didepan namanya. Ingat itu Jung jangan menyerah untuk mereka , disini kakak benar-benar memohon" suara Jhonny melemah saat diakhir kalimat

*

*

*

*

Setelah kejadian malam itu, Jaehyun seperti disadarkan dan merasa punya semangat untuk membawa keluarga kecilnya kembali.Dengan pakaian rapi Jaehyun berniat hari ini untuk menemui Taeyong ditempat kerjanya.

"Selamat pagi ada bisa dibantu tu...." Suara Taeyong berhenti ketika melihat wajah siapa yang dia lihat

Merasa belum siap bertemu dengan suaminya Taeyong meminta nona Wendy untuk menggantikan nya . Tapi saat akan pergi dari tempat nya Jaehyun menarik tangan mungil Taeyong.

"Tae, aku mohon bicaralah sebentar dengan ku" mohon Jaehyun

"Maaf tuan apakah anda tidak melihat saya sedang sibuk jadi lepaskan tangan saya" jawab Taeyong sembari melepas tangannya dari genggaman Jaehyun

"Baiklah aku akan menunggumu sampai kau selesai bekerja" jawab Jaehyun pasrah

Jaehyun benar-benar menunggu Taeyong diluar toko bunga. Dia berdiri disana memandang dengan serius wajah istrinya saat melayani pelanggan. Hari itu bahkan sangat panas tapi Jaehyun bertekad untuk berbicara dengan Taeyong hari itu.

"Taeyong" sapa Wendy menghampiri Taeyong yang sedang menata bunga didalam kulkas

"Iya kak Wen kenapa ?" Jawab Taeyong masih fokus kepada bunga yang ada ditangannya

"Bicaralah dulu dengannya aku merasa tidak enak melihat dia kepanasan. Jadi bicaralah Tae" kata Wendy membujuk Taeyong

Dalam lubuk hati Taeyong yang paling dalam juga merasa  tidak tega melihat Jaehyun yang berdiri dibawah terik  matahari menunggu dirinya selesai bekerja, akhirnya dia memutuskan untuk menghampiri nya.

"Katakan apa mau anda tuan Jung, anda mengganggu saya yang sedang mencari nafkah untuk anak anak saya" kata Taeyong ketus

"Maaf Tae aku disini ingin menjelaskan semuanya kepadamu" jawab Jaehyun sambil menatap Taeyong

"Anda memiliki waktu 5 menit untuk menjelaskannya . Tapi sebelum anda menjelaskan apapun itu bagi saya tidak ada yang berubah tuan Jung . Jadi dari pada anda membuang waktu berharga anda hanya untuk menjelaskannya  lebih baik anda pergi" jawab Taeyong dengan wajah datar sembari berbalik badan untuk meninggalkan Jaehyun

"Tae aku merindukan mu dan Mark" kata Jaehyun sembari memeluk Taeyong dari belakang

"Atas keberanian apa tuan Jung bisa merindukan saya  dan Mark. Padahal kemarin kami berdua dibuang seperti sampah" kata Taeyong yang berusaha melepas pelukan Jaehyun

"Maaf kan aku Tae hiks.. hiks... Tolong maafkan aku" Jaehyun terisak dibahu belakang istrinya

"Tuan Jung jika kau tidak melepas pelukan ini maka aku akan segera berteriak dan mengatakan bahwa kau sedang melakukan pelecehan padaku" jawab Taeyong marah

Jaehyun melepas pelukannya dari tubuh mungil Taeyong. Dia bisa merasakan bahwa perut Istri nya sudah mulai membuncit. Rasanya dia ingin sekali menggendong paksa dan membawa Taeyong pulang tapi keadaaan mengharuskannya untuk lebih bersabar.

*

*

*

*

Taeyong masuk kedalam unit apartemen nya dengan wajah yang sedikit sembab.
Iya, dia menangis saat perjalanan pulang tadi. Tidak bisa dipungkiri bahwa dirinya juga merindukan belahan jiwanya itu, dia sangat ingin mencium bau badannya dan mengusap surai rambut halusnya.

Dia mulai memasuki kamar sang kecil yang sedang tertidur, Winwin 5 menit lalu berkata bahwa Mark sudah tidur dan dia bawa masuk ke dalam kamar.

"Mark sayang maafkan mommy ya, jangan banci Daddy oke . Mark pasti merindukan Daddy tapi mommy belum siap jika harus melihat Daddy mu Mark. Maafkan mommy ya sayang, maaf hiks..hikss.." kata Taeyong menangis sambil memeluk sang buah hati yang tertidur pulas

MY Universe ^{Jaeyong}^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang