"Selamat Tuan Jung atas kemenangan anda" Kata Yeon sambil memberikan pelukan kepada Jaehyun
"Hanya pelukan tidak ada kecupan?" Tanya Jaehyun menggoda
"Ini didepan umum Jae tidak pantas dong" jawab Yeon sambil menepuk pelan dada Jaehyun
"Selamat malam tuan Kim" kata Jaehyun melihat ayah Yeon datang dia langsung membungkuk untuk memberikan salam hormatnya
"Selamat Jaehyun atas kemenangan tendermu, jangan sampai kau mengecewakan ku" kata Pak Kim sambil menepuk bahu kanan Jaehyun
Tiba-tiba dari arah depan berjalan Kun dengan santai sambil tersenyum kearah Jaehyun memberikan satu tangan untuk dijabat tanda memberikan selamat.
"Selamat tuan Jung yang terhormat atas kemenangan anda untuk kesekian kalinya" kata Kun dengan senyum nya
"Terima kasih tuan Choi, dan mohon maaf karena anda harus kalah dari saya untuk kesekian kalinya juga" kata Jaehyun sombong
"Tuan memang memenangkan tendernya tapi saya memenangkan semesta tuan" jawab Kun dengan wajah menyakinkan
"Apa maksudmu tuan Choi?" Tanya Jaehyun bingung
"Nona Kim bagaimana perasaan anda menjadi orang ketiga dalam rumah tangga seseorang? Apakah menyenangkan?" Tanya Kun menoleh ke Yeon yang berada disamping Jaehyun
"Ya tuan Choi apa yang anda katakan?" Tanya tuan Kim menatap Kun
"Oh maaf tuan Kim yang terhormat, anak anda yang cantik lulusan terbaik universitas di Amerika ini seperti nya kurang anda ajari akan sopan santun sebagai wanita, sehingga dia sangat menikmati perannya menjadi simpanan seorang pimpinan perusahaan. Apakah bayaranmu mahal Nona Kim?" Kata Kun dan langsung mendapat hantaman pukulan dari Jaehyun
Bugh
pukulan Lolos mengenai wajah Kun, sudut bibirnya robek dan berdarah, kemerahan juga ada dipipi kanannya.
"Ya Jaehyun mau kamu memukuli ku sampai mati pun semua sia-sia . Karena Taeyong telah melihat semuanya" jawab Kun dengan senyumnya
Kun menoleh kearah Taeyong yang ada dibelakang sedang menggendong Mark disana. Terlihat wajah sembab Taeyong dan matanya yang memerah. Tangannya mengepal dengan ujung kuku yang memutih karena menahan emosi.Jaehyun mendekat untuk menghampiri Taeyong.
"Taeyong apa yang kau lakukan disini?" Tanya Jaehyun dengan wajah was -was
Sambil memegang kedua bahu Taeyong
Taeyong segera menepis tangan Jaehyun, berbalik badan dan menghapus tetesan air mata di pipinya. Berlari keluar karena merasa keadaan mampu membuat Mark yang tidur akan menangis dan terbangun.
Dikejarnya Taeyong oleh Jaehyun dari belakang diikuti oleh Kun, Yeon, tuan Kim dan juga beberapa bodyguard tuan Kim disana. Berjalan kearah luar gedung tangan kanan Taeyong dapat dicengkeram kuat oleh Jaehyun .
"YAA Jung Taeyong berhenti" kata Jaehyun dengan nada tinggi
"Jung Taeyong? kamu masih memanggil namaku dengan margamu? Padahal didalam kau berdiri seperti seorang bujang dan menggoda gadis tuan Jung" kata Taeyong sambil mencoba melepas cengkraman Jaehyun pada tangannya
Merasa kekuatan nya tidak sebesar Jaehyun, Taeyong malah semakin terdesak hingga tubuhnya membentur mobil dibelakang nya terpojok dengan wajah penuh amarah dan air mata.
"Jaehyun kau menyakiti Mark hiks" jawab Taeyong karena melihat Mark sudah menangis kesakitan
Jaehyun melepaskan cengkraman nya pada tangan Taeyong. Membiarkan Taeyong membawa Mark ke stroller bayinya padahal posisi anak itu masih menangis. Taeyong mencoba untuk menenangkan anaknya sebentar tapi Jaehyun membalikkan badan Taeyong hingga mereka berdua sekarang berhadapan.
"Taeyong kau tahu karena mu tender ku terancam gagal sekarang" kata Jaehyun dengan nada keras melotot kearah Taeyong
"Kamu seharusnya tau kan aku menghidupimu dan Mark tidak hanya dengan kasih sayang semua juga butuh aset dan keuangan. Sekarang apakah kau sudah ingin dicap sebagai istri durhaka yang membangkang keinginan suami nya hah!!!" kata Jaehyun dengan nafas amarah yang memburu
"Lalu jika aku kau sebut istri durhaka lalu apa sebutanmu suami bajingan?" Tanya balik Taeyong dengan mata memerah membalas tatapan Jaehyun
"Oh dan ya nona Kim yang menawan, apakah menyenangkan bermain dengan suami ku? Apakah veginamu menikmatinya sensasi dari bekasku?" Tanya Taeyong dengan senyum amarah menatap Yeon yang berada disisi kiri belakang Jaehyun
Plak
Terdengar tamparan keras menimpa pipi kanan Taeyong. Rasa perih dan panas yang Taeyong rasakan tidak sebanding dengan rasa sesak dan sakit di dalam hati Taeyong saat ini.
"Hahaha seharusnya aku tau Jae kau akan membela nona ini. Baik jika itu keputusan mu, namaku sekarang adalah Lee Taeyong nama Mark Juga bukan Jung Minhyuk tapi Lee Minhyuk aku tidak mau anakku menuruni marga orang yang over ambisius sepertimu-
Sedikit mengambil nafas yang sesak karena menahan Isak tangis, Taeyong melanjutkan perkataannya
"Bahkan anak yang belum lahir dirahimku tak akan pernah memakai marga dari mu Jaehyun. Dan semoga dia juga tidak pernah bertemu sekalipun dengan ayah menjijikan nya ini" jawab Taeyong dengan lugas
Amarah Jaehyun memuncak, seketika dia ingin melayangkan pukulan kembali pada Taeyong. Tapi tiba-tiba tangannya ditahan oleh seseorang.
"Tuan Jung tidak seharusnya bermain tangan kepada orang yang hatinya selembut Taeyong " kata Kun dengan tegas dengan melayangkan pukulan keras pada wajah Jaehyun
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Melihat Jaehyun yang sudah jatuh ketanah, Kun segera menghampiri Taeyong dan memberikan jas nya agar Taeyong yang sedang mendekap Mark tidak kedinginan
"Maaf kan mommy sayang, maaf kan mommy yaa kita pulang kita pergi dari sini" Kata Taeyong mendekap erat tubuh Mark agar berhenti menangis dari ketakutan yang mungkin dia rasakan
Sepertinya Mark merasakan ketakutan karena teriakan dan bentakan Jaehyun yang di layangkan ke Taeyong . Sampai anak itu terisak seperti tersiksa oleh keadaan.Taeyong berlalu meninggalkan gedung itu, Jaehyun sebenarnya ingin mengejar Taeyong tapi dia dipanggil untuk menyelesaikan kekacauan dan memberikan penjelasan mengenai apa yang dia perbuat.
Dilain sisi Taeyong sebenarnya diberi tumpangan dari kun, tapi karena merasa ingin menenangkan dirinya sendiri. akhirnya Taeyong memutuskan untuk naik taksi saja menuju kediaman Jung.
"Mark sayang mommy kan? Kita pergi dari Daddy yaa. Mark bisa kan hidup hanya dengan mommy saja hiks hiks" monolog Taeyong sendiri didalam taksi karena Mark sudah tenang dan tidur didekap nya . Mengelus surai sang anak dan mengecup ujung kepala anaknya.
'Jae, hari ini kamu membuktikan bahwa aku bukan lagi rumah mu'
KAMU SEDANG MEMBACA
MY Universe ^{Jaeyong}^
Fiksi RemajaBagaimana jika seseorang kehilangan dunianya karena kesalahannya sendiri? Tersiksa bukan? Dunia bukan hanya tentang uang, kekuasaan, dan ambisi. Dunia nya berbeda ada rindu yang tekurung dan ada sesal yang meraung!! Bahkan semesta tidak bisa mengam...
