Malam pun datang, jam sudah menunjukkan pukul 23.47 menit tapi Jaehyun belum pulang juga.Taeyong dan Jhonny sudah pulang sejak 2 jam tadi. Taeyong benar-benar bingung keputusan apa yang akan diambil setelah melihat perjuangan Jaehyun menyesali kesalahannya.
Taeyong duduk disofa ruang tengah menunggu Jaehyun pulang. Mark bersama mertuanya memilih menginap diluar kota dan Jhonny pergi untuk bertemu dengan temannya. Seakan semua orang rumah tau bahwa dia akan mengambil keputusan untuk masa depan keluarga kecilnya.
Tiba-tuba suara langkah gusar membuyarkan lamunan Taeyong. Jaehyun berjalan kedalam rumah dengan sedikit sempoyongan, sepertinya dia habis mabuk.
Taeyong tidak bertindak untuk langsung menghampiri Jaehyun, dia lebih memilih mengikuti langkah laki-laki itu dari belakang, berjalan ke tangga rumah lantai dua dengan sempoyongan.Dan disinilah Jaehyun dan Taeyong didepan kamar mereka dengan Taeyong yang masih berada dibelakang tubuh Jaehyun memantau.
Betapa kagetnya Taeyong melihat Jaehyun menampar wajah ya sendiri dan bergumam pelan.
"Jae sadar Taeyong tidak suka bau alkohol ayo bangun plak.. plak..plak.."
3 tamparan dari tangan Jaehyun sendiri mengenai pipi kanan dan kirinya
Taeyong melihat semua itu tidak kuat, dia segera menghampiri Jaehyun dan menahan tangan Jaehyun agar tidak menyakiti dirinya sendiri lagi.
"Sudah hentikan ya, Taeyong juga tidak suka jika Jaehyun-nya seperti ini" kata taeyong dengan lembut
Jaehyun berbalik menatap mata bulat Taeyong disana
"Yongieku tidak suka?" Tanya Jaehyun dengan nada lucu tapi sendu
Taeyong membalas dengan anggukan"Iya dia tidak suka, sekarang kita masuk yaa pasti kau lelah" kata Taeyong
Taeyong mengajak Jaehyun kedalam kamar membawa tubuh Jaehyun untuk duduk ditepi kasur. Tapi Jaehyun menolak untuk duduk dengan melepas genggaman Taeyong.
"Kenapa ehm? Tidak mau duduk denganku?" Tanya Taeyong sedih menatap Jaehyun
"Tidak aku mau duduk dibawah saja , Yongie tidak suka bau alkohol nanti dia tidak bisa tidur jika ada bau alkohol sedikitpun. Aku duduk dibawah saja " kata Jaehyun seperti anak kecil dengan gelengan cepat
Taeyong benar-benar tidak bisa menahan lagi air mata nya melihat keadaan kacau Jaehyun sekarang . Ditambah terlihat dia sekarang sangat kesulitan dalam melepas dasi yang melilit lehernya.
"Sini biar aku bantu ya" kata Taeyong yang langsung membawa tangannya untuk melepas dasi berwarna Navy itu
Taeyong juga membatu Jaehyun melepas jas berwarna Navy yang hari ini dia pakai. Menyisakan kemeja biru muda pandangan Taeyong beralih kepada sepatu yang ternyata belum dilepas oleh Jaehyun
"Sekarang mana sepatunya aku lepas kan ikatannya " kata Taeyong dengan diri yang ingin menghampiri sepatu Jaehyun
"No no no, jangan lepas ikatannya. Aku tidak bisa mengikat nya kembali, dan ini terakhir yang mengikat Taeyong, aku tidak mau siapapun menyentuhnya. Aku tidak mau menyakiti hati Taeyong lagi dengan membuka ikatan ini " kata Jaehyun sedikit mundur agar ikatan nya tidak tersentuh tangan Taeyong
"Apakah kau tidak melepas ikatan ini dari sebulan yang lalu jae?" Tanya Taeyong sendu kepada Jaehyun
Jaehyun menjawab dengan anggukan
"Aku tidak punya apapun lagi sekarang, ikatan sepatu ini yang terakhir Taeyong berikan dengan kasih sayang kepadaku. Dia sekarang sangat kesal dan membenciku, aku jadi sangat gagal dalam hidupku. Taeyong dia cantik, baik , penuh kasih sayang selama ini kepadaku, tapi aku bodoh bukan malah membuat dia pergi dan membenciku" kata Jaehyun dengan nada lucu padahal sudah terlihat mata yang penuh dengan air mata yang sebentar lagi akan tumpah
VOUS LISEZ
MY Universe ^{Jaeyong}^
Roman pour AdolescentsBagaimana jika seseorang kehilangan dunianya karena kesalahannya sendiri? Tersiksa bukan? Dunia bukan hanya tentang uang, kekuasaan, dan ambisi. Dunia nya berbeda ada rindu yang tekurung dan ada sesal yang meraung!! Bahkan semesta tidak bisa mengam...
