"Dengan keluarga Jung Minhyuk?" Tanya salah satu dokter keluar dari ruangan
"Saya ayahnya dok, bagaimana anak saya?" Tanya Jaehyun sambil berjalan ke arah sang dokter
"Begini pak, setelah melakukan cek darah anak bapak terkena demam berdarah, dan harus diobservasi rawat inap dirumah sakit pak" penjelasan dari dokter tersebut
Tubuh Taeyong melemas mendengar ucapan dokter itu, dia merasa bersalah karena meninggalkan Mark terlalu lama hari ini. Hampir saja jatuh jika tidak ditahan oleh Jaehyun.
"Baik kami akan pindahkan Mark ke ruang inap nya pak, kami permisi" kata dokter tersebut
Jaehyun segera membawa Taeyong ke kursi panjang agar dia bisa bersandar
"Hiks..hiks.. Mark maaf kan mommy Mark . Mommy gagal menjaga Mark hiks.." kata Taeyong merutuki kesalahannya
Jaehyun meraih kedua tangan Taeyong yang terlihat gemetar diatas pahanya. Mencoba mengelus punggung tangan Taeyong berharap dia bisa lebih tenang.
"jangan menyalahkan dirimu ya. Aku yakin Mark pasti baik baik saja, jadi jangan menangis lagi ya" kata Jaehyun dengan mengusap air mata Taeyong dipipinya
Taeyong tidak menjawab ucapan Jaehyun dan juga tidak menepis perhatian yang diberikan oleh Jaehyun. Tenaga nya sudah habis karena menangis mengkhawatirkan anak sulungnya.
*
*
*
*
Dinginnya malam sudah terasa saat ini. Mark sudah dipindahkan ke kamar inap VVIP.Taeyong tak beranjak dari kursi disamping ranjang Mark selama hampir 2 jam. Dia terus menatap tubuh anaknya yang dipasang selang infus ditangan kanannya .
"Tae, makan ya kamu belum makan pasti" tawar Jaehyun yang baru saja datang membeli makanan untuk Taeyong
"Aku tidak lapar Jae" jawab Taeyong singkat
"Jika kau tidak makan kasihan adiknya Mark pasti lapar. Kau juga harus menyusui Mark juga. Bagaimana jika nanti Mark mau susu tapi kau tidak makan" kata Jaehyun menyakinkan
Karena merasa perkataan Jaehyun benar Taeyong sedikit melihat kearah Jaehyun memastikan.
"Bersihkan dirimu dan makan lah dulu aku akan menggantikan mu menjaga Mark" kata Jaehyun kembali
Sebelum Taeyong beranjak dari kursi dia mencium dan mengelus pipi gembul Mark .Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi dini hari, Taeyong tertidur dikursi dekat dengan ranjang Mark. Jaehyun baru saja datang setelah pulang untuk mengambil baju dan perlengkapan lainnya saat dia menginap dirumah sakit.
Melihat Taeyong yang tertidur seperti itu membuat hati Jaehyun teriris rasanya. Melihat si kecil yang kesakitan dan Taeyong yang banting tulang bekerja untuk buah hatinya.Jaehyun mendekat untuk mengangkat tubuh Taeyong dengan hati-hati. Memindahkan tubuh cantik itu keatas sofa agar tidurnya lebih nyaman. Memberikan jaket yang Jaehyun miliki agar memberikan kehangatan pada Taeyong.
"Maafkan aku yongie maafkan aku" kata Jaehyun sembari mengecup dahi Taeyong singkat
*
*
*
*
Cahaya pagi sudah menembus jendela ruang kamar inap Mark . Suara kicauan burung mengawali tembusan suara yang terdengar.
Taeyong tengah membenahi selimut yang digunakan Mark, pagi ini dokter mengatakan untuk menunggu Mark bangun dulu untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.
"Jae, pulanglah kau pasti harus bekerja. Aku tidak mau Mark menjadi alasan kemarahan mu jika pekerjaan mu berantakan" kata Taeyong datar
"Tae aku akan disini menemani mu dan Mark, aku tidak akan pergi kemana-mana" jawab Jaehyun
"Aku bisa menjaga Mark sendiri dan ya untuk uang perawatan nanti akan aku ganti " jawab Taeyong
"Tae aku mohon demi Mark" kata Jaehyun memohon
"Cepatlah pergi aku tidak ingin Mark melihatmu dan ketakutan aku mohon tuan Jung" kata Taeyong tegas
"Tapi tae" jawab Jaehyun pasrah
Saat sedang berdebat, fokus Taeyong dan Jaehyun teralihkan karena suara isakan Mark yang terdengar.
"Hiks...hiks..hiksss"
"Sayang kenapa ada yang sakit ? Mommy panggilkan dokter ya" kata Taeyong dan langsung memencet bel diatas kasur Mark
"Daddy mom hikss...Mark ingin Daddy mom" kata Mark sembari menangis kencang
"Mommy disini Mark " kata Taeyong sambil mengangkat tubuh Mark kepangkuannya
"Huwaaa... Malk ingin Daddy mom hiks..huwaa mommy Daddy" suara teriakan makin menggema diruangan
Jaehyun langsung mendekat dan mengambil Mark dari pelukan Taeyong. Membawa Mark ke bahu kirinya menepuk pelan menyalurkan kasih sayangnya.
"Daddy disini sayang , jangan menangis yaa. Cup cup cup" kata Jaehyun sambil menimang nimang sikecil
" Daddy hiks..Daddy sakit dad" Isakan Mark kian memelan tertinggal ingusnya yang keluar dari hidung
Dokter datang dengan suster untuk memeriksa keadaan Mark yang masih berada digendongan Jaehyun .
"Panasnya sudah menurun bapak tapi perlu diperhatikan lebih ya untuk anaknya karena obat terbaik hanya dari keluarga nya ya" kata dokter itu dan beranjak pergi
Taeyong merasa sedikit bersalah karena tadi menyuruh Jaehyun untuk pergi, pasalnya Mark sangat terlihat nyaman saat di gendong oleh Jaehyun.
"Mark jangan dikucek ya matanya nanti sakit. Sini mommy bersihkan wajahnya" kata Taeyong sambil merentangkan tangan ke Mark
"Mark ingin bersama Daddy" jawab Mark dengan menenggelamkan wajahnya dibahu besar Jaehyun
"Bersihkan sambil begini saja Tae, takutnya Mark akan menangis lagi" kata Jaehyun sambil mengusap surai anaknya
Taeyong akhirnya menurut untuk membersihkan wajah Mark yang masih digendong oleh Jaehyun. Terlihat sesekali mereka saling adu pandangan.
"Sudah sekarang Mark kembali istirahat ya"
"Malk ingin mommy dan daddy" spontan Jaehyun dan Taeyong beradu tatap, tidak biasanya Mark sangat merengek seperti ini
"Iya bersama daddy dan mommy"
YOU ARE READING
MY Universe ^{Jaeyong}^
Teen FictionBagaimana jika seseorang kehilangan dunianya karena kesalahannya sendiri? Tersiksa bukan? Dunia bukan hanya tentang uang, kekuasaan, dan ambisi. Dunia nya berbeda ada rindu yang tekurung dan ada sesal yang meraung!! Bahkan semesta tidak bisa mengam...
