Hari terakhir MOS akhirnya akan dilaksanakan hari ini. Setelah para kakak OSIS memberikan beberapa tugas kepada anak-anak kelas 10, selama beberapa waktu, akhirnya hari-hari yang ditunggu tiba. Saat ekstra kulikuler dan keterampilan yang ada di sekolah itu menunjukkan eksistensi mereka di atas panggung.
"Basket sama Voli emang gak ada lawan," celetuk Lena.
"Len, lo kenal kakak yang itu nggak?" tanya Zefa sembari menunjuk seorang cowok yang mengenakan gelang hitam di paling ujung.
"Kenal. Kak Sean, dia multitalent gila. Basket bisa, futsal bisa, pelajaran—aduh nggak usah ditanyain lagi, pinter banget malah," ujar Lena yang memang selalu tahu tentang informasi cowok-cowok tampan dengan sangat cepat. Entah dari mana cewek itu mendapatkannya.
Tanpa sadar Zefa tersenyum melihat Sean yang terlihat sangat menonjol daripada anggota basket yang lainnya. Mungkin karena cowok itu sangat tampan.
"Dan lagi ya, Kak Sean tuh banyak banget penggemarnya. Keliatan sih, dari tampangnya aja udah keliatan. Bahkan dia tetap keliatan perfect tanpa gue sebutin keahlian dia," imbuh Lena yang memang tidak pernah bosan jika membicarakan manusia tampan.
Zefa membenarkan ucapan Lena. Sean memang sangat tampan dengan proporsi wajahnya yang nampak sempurna. Bahkan tidak tersenyum saja dia sudah kelihatan manis.
"Kayak ksatria berkuda," ujar Zefa tanpa sadar.
"Beetle Knight. Itu julukan dia,"
.
.
.
YOU ARE READING
Beetle Knight and Princess
Teen FictionZefanya Aurora Xander, gadis cantik itu menyukai Sean pada pandangan pertama, cowok yang ternyata sangat populer di sekolahnya. Pada suatu waktu ia meminta nomor Sean dari Lena, sahabatnya. Namun bukannya membantu Zefa, Lena malah memberikan nomor...
