Material nano graphene

9 1 0
                                    

KSAL Laksamana TNI Haris Tantra bersama 6 orang pilihan diam-diam berkunjung ke LIKNUS. Menemui keenam ilmuwan membicarakan hal serius di ruang rapat tertutup. Dalam 1 meja panjang saling berhadapan.

"Kami hanya membawa 6 Kavaleri KeNus ke sini. Satu orang Kavaleri KeNus masih mengikuti pendidikan Bintara," ucap Haris Tantra. Menatap satu per satu keenam Kavaleri KeNus duduk berderet di sisi kanannya. Kembali menatap keenam ilmuwan LIKNUS dengan tatapan tegas dan serius.

"Dari hasil penyelidikan dan penelusuran yang didapat Panglima TNI Bapak Andrian dan Kepala BIN Bapak Irawan menunjukkan parasit berlendir sudah merajalela menyasar petinggi pemerintahan, Kepolisian dan Militer. Kekhawatiran kami tahun lalu akan adanya penyusup di dalam tubuh Dewan Nusantara Pusat, sepertinya sudah terbukti. Termasuk di dalam tubuh Departemen Pertahanan yang menaungi. Beliau menyampaikan dengan tegas darurat satu," ungkapnya sekali lagi.

"Ya. Kami masih ingat kekhawatiran itu," jawab Adityawarman diikuti ilmuwan di samping kiri dan kanannya mengangguk.

"Saat itu langsung diadakan pertemuan zoom meeting antara LIKNUS, Bapak Presiden, Panglima TNI dan Kapolri. Menghasilkan kesepakatan dibentuknya KeNus tandingan yang masih dirahasiakan sampai sekarang," ungkapnya sekali lagi.

"Ya. Kavaleri KeNus," ucap Haris Tantra bangga menoleh ke kiri menatap sekilas para calon Kavaleri KeNus.

"Secara terpisah Bapak Presiden memberi mandat kepada kami para ilmuwan LIKNUS untuk melengkapi Kavaleri KeNus dengan persenjataan canggih. Awalnya berat kami menyanggupinya. Benar-benar berat. Karena Bapak Presiden meminta untuk kostum, senjata dan atribut lainnya dibedakan dengan KeNus hitam." Haris Tantra manggut-manggut memaklumi.

"Bapak Presiden memberi mandat, kalau pertemuan kita ini sifatnya rahasia. Dengan tegas beliau berkata tidak ingin Dewan Nusantara Pusat dan Daerah mengetahuinya. Bahkan Menhan sekalipun. Untuk lebih jelasnya bisa menghubungi Bapak Presiden. Beliau sudah siap menunggu sambungan telpon," ucapnya. Menyampaikan ulang omongan Bapak Presiden

Adityawarman langsung kontak video call. Menyala beberapa layar monitor sentuh dan layar keyboard sentuh dalam satu papan meja rapat besar. Tepat berada dihadapan mereka masing-masing melihat video call.

"Siang, Bapak Presiden! Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Haris Tantra sudah bersama kami di LIKNUS. Beliau menyempatkan mampir ke sini, sekalian hendak sidak ke Baluran melihat kesiapan anggota prajurit TNI latihan perang. Maaf kalau kami kurang sopan menghubungi Bapak secara langsung."

"Laksamana TNI Haris Tantra mungkin sudah memberitahukan permasalahan pelik sedang terjadi pada negara kita. Parahnya sudah banyak orang terpapar parasit berlendir hingga mempengaruhi pikiran dan emosinya. Celakanya induk semang belum ditemukan. Tolong bantu mereka, perlengkapi dengan kostum, senjata dan atribut Kavaleri KeNus yang kemarin Bapak Adityawarman sampaikan. Dan beri penjelasan kegunaan dan fungsinya masing-masing. Ingat, ini sifatnya rahasia. Tidak boleh bocor. Terima Kasih LIKNUS, selamat siang." Video call diputus, diikuti layar monitor mati.

"LIKNUS sudah menyiapkan 7 kostum untuk ketujuh Kavaleri KeNus," ucap Keyna mengambil alih pembicaraan. Sambil berdiri, perlahan jari tangan menyalakan tombol power komputer meja dekat Direktur Adityawarman di samping kanannya.

"Meja panjang ini adalah komputer hologram. Bapak-bapak sekalian akan melihat secara lengkap kostum, atribut dan senjatanya masing-masing. Nanti akan kami jelaskan cara pemakaian dan fungsinya."

Perlahan tampil hologram lembar struktur heksagonal warna hitam keabuan bergerak berputar perlahan. Tertulis di atasnya Nano Material Graphene. Gerakan telapak tangannya menggeser hologram lembar struktur heksagonal. Berganti 7 hologram tabung transparan dengan posisi tegak, tepat dihadapan tempat duduknya masing-masing.

Nusantara bangkitlahWhere stories live. Discover now