50 | Hold Me Tight

4.4K 217 15
                                    

Jika ada kategori orang paling kejam dan tega, mungkin Papa Denis menjadi pemenangnya. Entah seperti apa jalan pikirannya sehingga pagi ini negeri ini dihebohkan oleh berita penurunan Denis sebagai pimpinan dari perusahaan besar berpengaruh di negeri ini dan berita terhapusnya Denis sebagai ahli waris. Diana sontak mematikan televisi yang menampilkan berita terhangat yang berasal dari keluarga Denis.

Denis memang bukan dari keluarga sembarangan. Tidak salah jika penurunan Denis sebagai pimpinan perusahaan dan ahli waris menjadi berita terhangat. Diana berusaha tenang ketika Denis mendekatinya seraya menggendong Chika yang begitu bahagia karena dibelikan mainan baru oleh Papanya.

"Mama, Chika punya mainan baru! Papa yang beliin. Katanya Papa bakal beliin mainan lagi kalau Chika rajin belajar dan jadi juara kelas."

Diana tersenyum lebar menyambut putrinya yang turun dari gendongan Denis dan berlari mendekatinya dengan memamerkan mainan barunya. Tangan halusnya mengusap puncak kepala Chika kemudian menatap Denis yang langsung memasuki kamar mandi tanpa menyapanya. Senyumnya luntur dan wajah cerianya memburam memikirkan berita yang menjadi perbincangan hangat hari ini.

Denis baru saja menjemput Chika di sekolahnya, sudah pasti Denis bertemu orang-orang yang mungkin sudah melihat bahkan mendengar berita terbaru dan terhangat dari keluarga berpengaruh di negeri ini. Seketika Diana mengkhawatirkan Denis. Apa Denis baik-baik saja disaat nyaris seluruh orang di negeri ini membahas perihal masalahnya dan keluarganya?

"Chika bisa ganti baju sendiri, kan?" Tanya Diana pada putrinya yang asik membongkar mainan barunya.

"Bisa, Mama."

"Ya sudah, sekarang Chika ganti baju ya. Habis itu makan."

Diana tersenyum saat putrinya menuruti perintahnya dan kepergian putrinya bertepatan terbukanya pintu kamar mandi yang menampilkan wajah segar Denis.

"Kamu habis cuci muka?" Tanya Diana melihat wajah segar Denis, tidak sekusam saat memasuki kamar bersama putrinya.

"Hm."

Denis duduk di samping Diana seraya memainkan ponselnya. Tetapi Diana langsung meraih ponsel Denis membuat Denis menatapnya tajam.

"Aku ... boleh pinjam ponsel kamu?" Tanya Diana gugup melihat tatapan tajam Denis yang seolah ingin menelannya hidup-hidup.

"Tidak boleh."

Denis hendak meraih kembali ponselnya dari Diana dan Diana dengan cepat menyembunyikan ponsel Denis dibalik tubuhnya seraya menggelengkan kepalanya.

"Diana!" Geram Denis tidak menyukai Diana yang telah lancang.

"Aku pinjam ponsel kamu. Janji gak bakal lama. Boleh?" Bujuk Diana yang tentu saja mendapat gelengan kepala dari Denis. Diana sontak berdiri saat Denis hendak menghapus jarak diantara mereka. Melihat aura kemarahan Denis tidak menyurutkan keinginan Diana untuk memegang ponsel Denis untuk sesaat. Tidak, lebih tepatnya Diana ingin menahan ponsel Denis dalam waktu yang tidak ditentukan.

"Kembalikan, Diana!" Geram Denis yang tentu saja kesabarannya setipis tisu.

Diana menggelenga dan bergerak menjauhi Denis dengan bergerak mundur hingga ....

Buk

Tubuhnya membentur dinding sementara Denis kini tersenyum penuh kemenangan karena telah berhasil menangkap mangsanya yang telah berani memancing sisi gelapnya.

"Mau bermain-main denganku, hm?" Bisik Denis terdengar mengerikan dengan satu yangan terulur ke punggung Diana, hendak mengambil alih ponselnya, tetapi ....

"Maafkan aku."

Brak

Wajah Denis mengeras ketika ponselnya dibanting ke lantai oleh Diana hingga retak. Tidak hanya membantingnya, Diana juga menginjak ponselnya berulang kali hingga tidak berbentuk. Tatapan tajamnya siap menerkam Diana tetapi kedatangan putrinya membuatnya seketika merubah raut wajahnya dan tersenyum hangat menyambut kedatangan putrinya yang baru selesai ganti baju sendiri. Suatu kebanggaan baginya karena sang putri belajar mandiri sehingga baik dirinya dan Diana tidak kesusahan mengurusi putrinya.

Hold Me TightWhere stories live. Discover now