27 | Hold Me Tight

4.2K 230 8
                                    

Obrolan Diana bersama Denis beberapa waktu lalu perlahan membawa perubahan bagi Denis. Denis berusaha tidak memarahi Chika jika Chika membuat kesalahan atau membantah perkataan Denis. Denis juga berusaha kembali dekat kepada Chika yang takut pada Denis sehingga hubungan Papa dan anak itu perlahan membaik.

Diana tersenyum lebar melihat kedekatkan Denis dan putrinya. Setidaknya Denis menerima dengan baik apa yang dia katakan beberapa waktu lalu dan perlahan mengembalika keceriaan putrinya. Denis juga tidak memaksa ketika Chika menolak untuk diajak bertemu bahkan menginap di rumah Vanya. Namun Diana harus menambah kesabarannya karena jika Chika yang tidak mau menginap di rumah Vanya, maka Denis yang akan menggantikan Chika untuk menginap di rumah Vanya.

Seolah tersadarkan oleh keadaan, Diana menepis jauh rasa sakit yang menyerang dadanya. Denis memang suaminya, tetapi Denis juga kekasih Vanya, perempuan yang Denis inginkan melebihi Denis menginginkannya. Setidaknya kehidupan yang Diana dan Denis jalani terasa tentram tanpa pertengkaran serta bentakan Denis.

Denis kembali melembut meski perhatiannya telah terbagi.

Namun, rasa syukur karena perubahan Denis yang membuat Diana bahagia tidak berlangsung lama ketika pintu apartemen terbuka dan menampakkan sosok Denis tidak datang seorang diri.

Diana yang hendak mendekati Denis menghentikan langkahnya saat Denis melebarkan pintu apartemen sehingga memperlihatkan seseorang yang berdiri di samping Denis. Denis tidak datang sendiri, di samping Denis ada Vanya yang langsung memeluk lengan Denis setelah melihat keberadaannya.

Diana tersenyum getir dan perlahan memundurkan langkahnya, memberi jalan pada sepasang kekasih itu.

"Silakan masuk," ujar Diana sebelum akhirnya berbalik menghampiri putrinya yang bermain di ruang tengah. Diana membawa putrinya ke kamar sebelum melihat sosok Vanya. Bukannya Diana menjauhkan Vanya dengan Chika, Diana hanya tidak mau putrinya merajuk karena melihat sosok Diana memasuki tempat tinggal mereka.

"Chika, Sayang!"

Langkah Diana terhenti dan helaan nafas panjang terdengar. Mau tidak mau Diana membalikkan badannya yang tengah menggendong putrinya untuk menghadap ke sumber suara, dimana Vanya berjalan mendekatinya yang beberapa langkah lagi tiba ke kamar putrinya.

"Tante kangen banget sama Chika. Kenapa Chika gak mau menginap di rumah Tante? Padahal Tante belikan Chika mainan banyak banget."

Diana diam ketika Vanya mencium pipi putrinya yang mendapat penolakan dari putrinya. Putrinya itu mengusap bekas ciuman Vanya di pipinya yang membuatnya menggeleng pelan pada putrinya dan berkata, "Sayang, gak boleh gitu," tegurnya pelan membuat putrinya cemberut dan menyembunyikan wajahnya di lehernya.

"Chika gak mau dicium sama Tante Vanya, Mama. Lagian Tante Chika kenapa ke sini? Chika gak mau ketemu Tante Vanya."

Diana menatap Vanya tidak enak yang Vanya balas dengan decakan. Diana mengusap punggung putrinya kemudian menatap Denis yang mendekatinya dan mengambil alih putrinya dari gendongannya.

"Kamu mengulangi kesalahanmu, Diana."

Diana meneguk kasar salivanya dan tidak berani menatap Denis yang sudah pasti menatapnya tajam.

"Maaf," cicitnya seraya mengusap perutnya dengan perasaan bersalah.

Denis berdecak kemudian mengangkat dagu Diana hingga tatapannya dan Diana bertemu. "Kalau kamu mengulangi lagi, jangan salahkan aku kalau aku suruh Vanya menetap di sini buat jaga Chika."

Diana hanya mengangguk tanpa berkata kemudian menatap Vanya yang mendekat pada Denis. Vanya mencoba berinteraksi pada Chika namun putrinya itu berontak membuat Denis dengan terpaksa membawa Chika ke kamarnya, meninggalkan Diana dan Vanya dalam situasi canggung.

Hold Me TightDonde viven las historias. Descúbrelo ahora