33 | Hold Me Tight

3.9K 272 13
                                    

Setelah menutup sambungan telepon dari Mamanya, Denis langsung meraih kunci mobil kemudian mengendarai mobilnya menuju kediaman orang tuanya. Denis menggeram tanpa henti. Diana mempermainkannya dan semakin memupuk dendam dalam dirinya. Rasa ingin menghancurkan Diana begitu besar dan tidak ada ampun bagi Diana.

Tidak butuh waktu lama, mobil yang Denis kendarai dengan kecepatan tinggi memasuki pekarangan rumah orang tuanya. Dengan wajah memerah karena amarah, langkah lebar Denis memasuki kediaman orang tuanya dan menemukan sang Mama dan Papanya yang duduk berhadapan di sofa ruang tamu. Dari raut wajah berbeda kedua orang tuanya membuat Denis menyimpulkan jika kedua orang tuanya tengah terlibat perselisihan.

"Dimana wanita sialan itu?" Denis mendekati orang tuanya seraya menatap sekitar, mencari keberadaan Diana.

Denis menatap Mamanya yang mengusap bahunya lembut dengan mata memerah sehabis menangis.

"Maafkan Mama."

Denis mengerut keningnya mendengar kata maaf yang Mamanya berikan. Saat ini bukan kata maaf yang dia butuhkan, melainkan kejelasan mengenai keberadaan Diana yang menjadi alasan kedatangannya ke kediaman orang tuanya.

"Dimana wanita sialan itu?" Ulang Denis menatap Mamanya tajam.

Mamanya yang terdiam dengan tatapan bersalah membuat Denis mengumpat. Meski Mamanya tidak langsung memberi jawaban namun dia dapat merasakan jika telah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Ma, dimana wanit---"

"Kenapa kamu masih mencari Diana? Bukankah kamu sebentar lagi akan menikah dengan kekasihmu? Jangan----"

"Dimana wanita sialan itu?!" Denis meninggikan suaranya kepada Mamanya membuat sang Mama menamparnya.

"Diana pergi."

Suara lemah Mamanya membuat Denis terpaku dan tatapannya yang semula sayu karena mendapat tamparan dari Mamanya kembali menajam dengan rahang mengeras.

"Kenapa Mama membiarkan wanita sialan itu pergi? Wanita sialan itu harus mendapatkan pelajaran!"

Wajah Denis tertoleh ke samping saat Mamanya kembali menamparnya.

"Berhenti menyalahkan Diana! Kepergian Diana bukan karena keinginan Diana sendiri. Kamu yang membuat Diana pergi!"

"Mama berpihak pada wanita sialan itu? Wanita yang menyakiti putra Mama dan nyaris menghancurkan rumah tangga putra Mama sendiri."

Denis mundur beberapa langkah saat Mamanya hendak menangkup wajahnya.

"Diana memang pernah melakukan kesalahan yang mungkin sulit untuk dimaafkan. Tapi, apa salahnya memberi maaf pada Diana? Denis, apa kamu belum puas menyakiti Diana? Sudah dua kali, Denis. Dua kali kamu menghancurkan hidupnya dengan membuatnya mengandung darah dagingmu. Jika dulu kamu membuatnya hamil, Mama tidak terlalu marah karena kondisi Diana masih baik-baik saja dan keluarganya masih merengkuhnya. Untuk sekarang, Diana kehilangan arah. Diana tidak seperti yang Diana dulu. Diana butuh sandaran, Diana menaruh banyak harapan ke kamu tapi kamu justru menjadi kehancurannya. Tifak masalah kalau kamu masih membenci Diana, setidaknya biarkan Diana pergi, biarkan Diana hidup dengan bebas."

Denis menepis tangan Mamanya yang berusaha meraihnya.

"Mama berada di pihak Diana, begitu? Mama sudah mulai terbawa pada drama yang Diana mainkan. Diana tidak selemah dan sehancur yang Mama pikirkan. Wanita sialan itu licik! Dia hanya menjebak kita, Ma."

"Denis ...."

"Apa yang wanita sialan itu katakan ke Mama sampai Mama berpihak padanya? Oke, Denis mengaku salah karena sudah membuat Diana kembali mengandung darah daging Denis. Tapi yang harus Mama tahu, kami melakukannya atas dasar suka sama suka. Tidak ada unsur paksaan. Diana menikmati apa yang Denis lakukan. Bahkan Diana tahu kalau Denis punya kekasih, Diana tetap menikmati apa yang Denis lakukan. Diana juga tidak menolak saat Denis jadikan sebagai istri secara sirih. Denis memberi Diana hidup yang layak. Dimana letak kesalahan Denis?"

Hold Me TightWhere stories live. Discover now