2 | Hold Me Tight

12.5K 646 11
                                    

"Papa."

Denis tersenyum cerah melihat putrinya yang berlari menghampirinya. Menekuk lutut dengan kedua tangan yang terlentang, siap menerima pelukan putrinya.

Hap

Dia menangkap tubuh mungil putrinya yang kemudian dia bawa ke dalam gendongannya diikuti kecupan bertubi yang dia sematkan di seluruh wajah putrinya membuat sang putri tertawa geli.

"Gimana sekolahnya?" Tanya Denis sembari berjalan mendekati mobilnya.

"Seru, Papa! Chika punya temen baru, buku baru dan Chika sudah bisa menghitung sampai dua puluh!"

Denis tersenyum sumringah mendengarnya. Putrinya memang aktif dan selalu antusias melakukan hal baru.

"Anak Papa pinter," pujinya sembari mendudukkan sang putri ke kursi penumpang samping kemudi.

"Berarti Chika bakal ketemu Mama!"

Denis mematung dan menatap putrinya lekat yang menatapnya dengan riang. Di setiap kesempatan, putrinya selalu mengingat sang Mama. Apa serindu itu putrinya pada Mamanya?

Berdeham, Denis mengusap lembut rambut halus putrinya, "Chika, Mama lagi kerja. Kalau kerjaan Mama selesai, Mama pasti pulang dan temenin Chika di rumah."

Raut bahagia putrinya memudar dengan bibir dimajukan ke depan.

"Kapan Mama selesai kerjanya, Papa?"

Denis menarik nafas panjangnya ketika sesak kembali menghantam dadanya. Lagi, keadaan menyesakkan terjadi karena orang yang sama, Diana.

"Chika tunggu saja ya, Sayang. Chika harus fokus sekolah supaya Mama cepat selesai kerjanya."

Putrinya itu mengangguk lesu bahkan selama perjalanan ke rumah, putrinya itu tidak berceloteh seperti biasanya. Putrinya itu justru asik membuka buku barunya membuatnya tersenyum tipis penuh kepedihan.

Diana. Apa dia harus mencari keberadaan perempuan itu demi putrinya?

...

Bangkrut dan miskin. Itulah yang keluarga Diana alami setelah kejadian dimana Diana membuat pengakuan palsu yaitu, hamil anak Kakaknya, Riko. Sejak kejadian itu perusahaan keluarga Diana mengalami penurunan karena berita anak pemilik perusahaan ternama mengaku hamil anak dari lelaki yang sudah bertunangan. Karena kejadian itu banyak yang mencaci maki Diana sebagai perempuan murahan, gampangan, jalang dan sebutan menyakitkan lainnya yang membuat investor menarik dana dari perusahaan keluarga Diana.

Bahkan rumah megah bak istana milik keluarga Diana terpaksa dijual untuk membayar gaji karyawan karena perusahaan tidak terselamatkan. Akhirnya keluarga Diana pindah ke rumah kecil yang sederhana di pinggir kota dan membuka usaha toko sembako untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski keluarga Diana jatuh miskin, namun Denis tidak pernah melarang orang tua Diana menjenguk putrinya, begitu sebaliknya Denis kadang membawa putrinya bermain di rumah orang tua Diana jika dia ada perjalanan bisnis ke luar kota atau luar negeri.

Saat itu hanya satu yang Denis tidak tahu, keberadaan Diana. Orang tua Diana bungkam mengenai keberadaan putri mereka. Sosial media Diana juga tidak satupun yang aktif bahkan nomor ponselnya. Diana menghilang tanpa jejak.

Sekarang, Denis sangat sadar apa yang dia lakukan. Setelah mengantar putrinya pulang, entah setan darimana, bukannya kembali ke kantor, dia justru menuju rumah keluarga Diana. Ketika mobilnya berhenti di depan rumah keluarga Diana, seperti biasa rumah itu sepi namun warung di sebelah rumah itu sedikit ramai pembeli, orang tua Diana berada di sana melayani pembeli.

Keluar dari mobil, Denis memasuki warung melalui pintu samping tanpa harus berhadapan dengan ibu-ibu yang mengerubungi warung.

"Denis," Papa Diana menyadari kehadirannya dan bergegas mendekatinya setelah melayani pembeli terakhir.

Hold Me TightWhere stories live. Discover now