31 | Hold Me Tight

4.5K 292 37
                                    

Diana mendesah kecewa saat puluhan panggilan hingga pesan yang dikiriminya tidak mendapat respon dari Renata. Diana merasa bersalah dan ingin meminta maaf. Tetapi Renata terlanjur marah padanya karena dia membela Denis, suaminya.

Diana paham perlakuan Renata semata-mata demi kebaikannya. Tetapi Diana tidak boleh gampang tergiur karena ada Denis, sang suami yang harus dia jaga imejnya. Jangan sampai Renata semakin membenci Denis karena setidaknya Denis memiliki kebaikan yang membuat Diana memilih bertahan.

"Lagi apa?"

Diana tersentak ketika Denis memeluknya dari belakang kemudian mengecup pipi dan berakhir mengecupi lehernya membuatnya kegelian hingga mendorong pelan kepala Denis.

"Kamu menolakku?" Tanya Denis melepaskan pelukannya dan mengarahkan tubuh Diana menghadapnya.

Diana menggeleng pelan. Entah perasaannya saja atu memang kenyataannya, akhir-akhir ini segala yang dia lakukan terlihat salah di mata Denis. Bisa jadi Denis yang ingin dimengerti atau dirinya yang memang selalu salah di mata Denis.

"Aku takut Chika bangun dan menyaksikan tindakan tidak senonoh kita," ujar Diana memberi pengertian dengan suara lembut diiringi senyum tipisnya seraya membelai pipi Denis.

Denis menjauhkan tangan Diana dari wajahnya dan menatap Diana tajam. Tanpa persetujuan Diana, Denis merampas ponsel Diana kemudian memperlihatkan apa yang dia temukan di ponsel Diana pada si pemilik ponsel.

"Kamu tidak bersalah, kenapa harus meminta maaf pada Renata? Tindakan kamu sudah benar dengan membela aku, suami kamu. Renata saja yang egois, merasa dirinya paling benar," ketus Denis seraya menarik pesan-pesan yang Diana kirimkan pada Renata dan hanya dibaca oleh Renata tanpa membalasnya. Denis semakin geram melihat puluhan panggilan ditujukan pada Renata.

"Renata sudah dewasa dan sudah menjadi seorang Ibu. Biarkan dia berpikir perbuatannya sendiri. Jika posisinya dibalik, aku yakin Renata akan melakukan seperti yang kamu lakukan."

Mata Diana berkaca-kaca saat Denis membanting ponselnya ke lantai. Menatap Denis tidak percaya, Diana menubruk tubuh Denis, memeluk Denis dengan erat. Bukan untuk meredakan emosi Denis, tetapi untuk menenangkan dirinya sendiri. Diana memang perlahan pulih dari segala traumanya, tetapi ada ketakutan ketika mendengar bentakan atau mendapat perlakuan yang menjurus pada kekerasan. Dan yang Denis lakukan padanya membangkitkan ketakutan yang selama ini telah dia coba untuk lawan.

Diana terisak, mencari kehangatan di dalam pelukan Denis. Meski Denis tidak membalas pelukannya, namun Diana masih tetap memeluk Denis. Diana butuh pelukan karena dia akui, diriny lemah. Dia butuh pelukan dan dukungan dari orang sekitarnya.

"Jangan menangis," setelah beberapa saat Denis terdiam, akhirnya Denis membalas pelukan Diana dan mengusap lembut punggung bergetar Diana.

"Maaf kalau aku bikin kamu nangis," bisik Denis tepat di telinga kanannya dan meninggalkan ciuman berkali-kali di pelipis Diana.

Ditangkupnya wajah Diana dan ibu jarinya bergerak mengusap air mata Diana. Saat menggenggam tangan Diana, Denis tertegun saat melihat kedua tangan Diana bergetar yang menandakan jika Diana ketakutan.

Rahang Denis mengeras, marah pada dirinya sendiri karena telah membuat Diana ketakutan.

Denis kembali memeluk Diana dengan sangat erat dan sekali mengecup puncak kepala Diana.

"Maafkan aku, Diana. Aku tidak bermaksud. Maafkan aku."

Denis merasa bersalah dan yang bisa dia katakan adalah, maaf dan maaf. Diana berjuang melawan segala ketakutannya, tetapi dia sendiri yang membuat Diana kembali pada jurang yang selama ini telah Diana coba untuk daki.

Hold Me TightWhere stories live. Discover now