49 | Hold Me Tight

4.6K 289 10
                                    

Dengan bantuan bawahannya, Denis memberi pernyataan jika dirinya bukan lagi pimpinan perusahaan. Tanpa penjelasan lebih lanjut untuk sekedar mengurangi rasa penasaran karyawannya, Denis melenggang meninggalkan perusahaan yang belum satu tahun dia pimpin. Tidak ada penyesalan dalam dirinya, justru lega karena akhirnya Papanya tidak memiliki alasan untuk mengacaukan hidupnya.

Baru menginjak lantai lobby perusahaan, tatapannya jatuh pada sosok Papanya yang baru saja turun dari mobil. Papanya tidak sendiri, Papanya datang bersama orang kepercayaan Papanya. Langkahnya terhenti ketika Papanya berdiri di hadapannya dengan senyum lebar.

"Karena perempuan sialan itu kamu nekat melepaskan sesuatu yang menjadi obsesimu sejak dulu."

Tanpa merespon perkataan Papanya, Denis melanjutkan langkahnya menuju mobilnya. Tatapannya lurus pada jalanan dengan helaan nafas panjang. Akhirnya usahanya berhenti sampai di sini, setelah dirinya berhasil menstabilkan kembali perusahaan keluarga Diana.

"Setelah ini kamu bukan lagi sekretarisku, Egi. Carilah pekerjaan yang membuatmu nyaman dan sesuai dengan kemampuanmu," ujar Denis pada sekretarisnya yang hari ini menjadi sopirnya. Amplop yang berisi gaji untuk sekretarisnya dia berikan sebelum akhirnya mengambil kunci mobilnya.

"Terima kasih atas kerja kerasmu," Denis menepuk pundak sekretarisnya dan berlalu memasuki apartemen. Tidak memedulikan sekretarisnya yang masih berdiri di depan gedung apartemennya menatap kepergiannya tanpa ekspresi. Yang jelas saat ini yang dia butuhkan adalah ketenangan dan ketenangan itu ada pada keluarga kecilnya.

Keluarga kecil? Dia, Diana, Chika dan calon anak keduanya? Rasanya menggelikan mengingat statusnya dan Diana tidak sah di mata hukum.

Memasuki apartemennya, hal pertama yang Denis lihat adalah orang tua Diana yang tengah membersihkan apartemennya. Melihat kedatangannya, orang tua Diana sontak membungkuk---layaknya sikap pelayan kepada majikannya.

Mengabaikan orang tua Diana, Denis bergegas menuju kamarnya dan mendapati Diana berdiri di balkon sementara Chika terlelap di tempat tidur. Mendekat, Denis memeluk Diana dari belakang membuat perempuan hamil itu tersentak.

"Denis."

"Aku bukan lagi menjadi pimpinan perusahaan," Denis dengan gamblang memberitahu Diana mengenai posisinya yang tak lagi berarti di perusahaan dan keluarganya. Sekarang dia tak lebih dari seorang anak yang dibuang Ayahnya. Akhirnya kisah kelamnya terulang kembali, bedanya dia tak terperangkap dalam lingkaran hitam menyesatkan. Ddnis masih berada di area aman dengan menahan Diana di sampingnya.

"Aku tidak punya apa-apa lagi. Aku miskin dan aku tidak punya orang tua. Apa kamu masih mau tunduk pada semua perintahku termasuk perintah agar tidak meninggalkanku?"

Denis membalikkan tubuh Diana hingga kini mereka berhadapan. Denis melihat tatapan datar Diana dan membuat Denis yakin jika ke depannya tidaklah mudah baginya mengendalikan Diana. Posisi mereka menjadi terbalik, kini Diana memiliki segalanya sementara dirinya layaknya beban bagi Diana.

Denis terdiam saat Diana melepaskan tangannya yang merengkuh pinggang Diana. Langkahnya mengikuti Diana yang menuju meja nakas, meraih dokumen yang tak asing baginya, dokumen tentang kepemilikan perusahaan. Denis mengikuti Diana duduk di sofa hingga tatapan Diana menyorotnya lekat membuatnya mengernyit.

"Kenapa?"

Denis menunduk saat Diana meletakkan dokumen itu ke pangkuannya.

"Itu punya kamu, hasil kerja keras kamu."

Denis sontak menggeleng dan mengembalikan dokumen itu pada Diana.

"Itu hak kamu, aku hanya membantu agar kembali normal."

Hold Me TightWhere stories live. Discover now