7 | Hold Me Tight

8K 496 7
                                    

Luar biasa.

Denis bahkan tidak bisa berkata-kata melihat perubahan Diana ketika melihat Chika. Wajah yang biasa dia lihat pucat bahkan lesu itu kini berbinar dengan senyum lebar. Sejak kedatangan Chika, Diana terus mengajak putrinya mengobrol. Berbanding jauh sebelum kedatangan Chika.

Dia dan Diana memang mengobrol tapi tidak sepanjang obrolan Diana dan Chika. Dua perempuan di hadapannya itu saling melepas rindu dan meluapkan kasih sayang yang selama ini terpisahkan. Tidak mau melewatkan momen berharga ini, Denis bergabung dengan Diana dan Chika.

"Papa sana!"

Denis mengabaikan teriakan putrinya yang berusaha mendorongnya menjauh, lebih tepatnya berusaha melepas pelukannya pada putrinya dan Diana. Berbeda dengan putrinya yang menolak dipeluk, Diana justru terkekeh melihat putrinya dan menikmati pelukannya. Dia memeluk putrinya dan Diana sekaligus yang merupakan salah satu keinginannya dulu, semasa dia dan Diana menjadi suami istri.

Tidak menyangka jika keinginannya terwujud setelah dia dan Diana berpisah.

"Papa, aku mau sama Mama. Papa jangan ganggu."

Putri cantik Denis itu berhasil melepaskan diri dari pelukan Papanya dan sekarang tengah membantu Mamanya terlepas dari pelukan Papanya.

"Gak mau. Memangnya Chika saja yang mau sama Mama, Papa juga mau sama Mama."

Denis memeluk Diana dan tidak membiarkan putrinya memeluk Diana. Denis membalikkan tubuh Diana hingga membelakanginya kemudian menempatkan Diana diantara kedua kakinya sehingga Diana sepenuhnya berada dalam pelukannya. Kedua kakinya melingkari tubuh Diana, seolah-olah Diana guling. Jangan lupatan tatapan jahil yang dia perlihatkan pada putrinya yang tidak bisa menggapai sang Mama.

"Papa! Chika mau sama Mama," teriak putrinya memukul lengannya yang justru menyembunyikan wajahnya di leher Diana.

Melihat aksi brutal Chika, Diana menahan kedua tangan Chika dan menggeleng pelan.

"Tidak boleh," ujar Diana dengan suara lembutnya yang entah kenapa membuat Denis bahagia. Denis menyukai suara lembut Diana.

Kedua tangan Denis yang melingkari perut Diana perlahan melingkari perut putrinya yang kini berada di pangkuan Diana sehingga sekarang Denis memeluk Diana dan putrinya bersamaan. Kedua kakinya yang melingkari kaki Diana juga berpindah melingkari kaki putrinya. Nyaris mendapat penolakan dari putrinya andai Diana tidak menahan putrinya.

Putrinya sangat penurut pada Diana dan dia baru tahu jika putrinya begitu manja pada Diana. Membuat rasa bersalah kembali hadir karena telah memisahkan putrinya dengan Diana. Ternyata peran Diana dalam kehidupan putrinya begitu berarti.

"Mama gak pergi lagi, kan? Chika gak mau Mama pergi. Chika pengen makan nasi goreng buatan Mama tapi Mama gak ada. Chika juga pengen sekolah ditemenin Mama biar sama kayak temen-temen Chika. Chika juga mau tidurnya dipeluk Mama sama Papa."

Denis mengusap surai putrinya yang menatap Mamanya dengan tatapan polosnya dan kedua tangan melingkari leher Diana.

"Mama di sini. Mama gak akan pergi."

Jawaban sederhana Diana mengembangkan senyum putrinya membuat Denis tidak bisa menahan rasa harunya.

"Chika sudah makan?"

Mendengar pertanyaan Diana membuat Denis sontak menjauhkan wajahnya dari leher Diana dan menatap Diana dengan tatapan antisipasi. Percayalah, Denis dilanda cemas. Diana tidak mau makan dan kalau makan Diana kembali histeris. Dia tidak mau Diana histeris disaat ada putrinya yang membuat putrinya itu ketakutan.

"Belum. Kata Papa makannya setelah Mama tidur, tapi Mama belum tidur jadi Chika sama Papa main dulu sama Mama."

"Mau Mama masakkan nasi goreng kesukaan Chika?"

Hold Me TightWhere stories live. Discover now