47 | Hold Me Tight

4K 277 14
                                    

Setelah beberapa hari Diana membiarkan semuanya berjalan begitu saja. Bertahan di sisi Denis seperti yang lelaki itu inginkan tanpa sesuatu yang pasti. Menelan semua kecewa dan mencoba menjalani hari seolah tidak terjadi apa-apa.

Diana hanya ingin fokus pada kehamilannya. Memastikan sang buah hati tumbuh dengan baik di dalam rahimnya dan tak sabar menanti kehadiran anak keduanya dengan suka cita. Selagi Denis masih berbaik hati padanya maka dia dengan senang hati menerima kebaikan Denis.

Memang pada dasarnya Denis memiliki banyak rahasia dengan segala pemikiran rumitnya. Setelah beberapa hari berlalu dan Diana mulai menjalani hari dengan tenang, Denis justru kembali membawa sesuatu yang mengejutkannya.

Tidak tahu apa yang terjadi, siang ini Denis tiba-tiba kembali ke apartemen dan menariknya keluar apartemen. Menempuh perjalanan yang tidak terlalu lama, rupanya Denis membawanya ke kantor lelaki itu.

Ketika memasuki ruang kerja Denis, Diana dikejutkan dengan kehadiran beberapa orang yang terlihat serius dan menyambut kedatangannya dengan hormat.

Diana masih terpaku, bahkan dia tak sadar jika Denis membawanya duduk di sofa bersebelahan dengan Denis.

Mencoba meraih kesadarannya, Diana menatap Denis yang terlihat serius dengan tatapan lurus pada ketiga lelaki bersetelan formal di hadapannya yang salah satu diantara tiga lelaki itu merupakan sekretaris Denis yang memberikan berkas pada Denis untuk Denis baca.

Diana menatap keseriusan Denis sebelum akhirnya dia tersentak ketika Denis menyodorkan berkas itu padanya. Andai tidak ditatap tajam oleh Denis, mungkin Diana tidak akan menerima berkas yang Denis sodorkan. Mendapat isyarat dari Denis untuk membaca berkas yang kini dipegangnya, perlahan tapi pasti Diana membaca rentetan kata yang tertera di berkas itu sebelum akhirnya tangannya yang gemetar tidak sengaja menjatuhkan berkas itu.

Dengan tangan gemetar, Diana meraih kembali berkas yang tak sengaja dia jatuhkan. Tetapi Denis lebih dulu meraih berkas itu dan meletakkannya ke meja. Satu tangan Denis meraih tangannya dan menggenggamnya membuatnya menatap Denis yang tersenyum padanya.

"Kamu sudah membaca semua, kan?"

Diana mengangguk dengan tatapan mengarah pada berkas yang membuatnya seketika gemetar dan terkejut.

"Bagus kalau begitu. Sekarang saatnya kamu menandatangani berkas itu. Karena tanpa tanda tanganmu, semuanya akan sia-sia, Sayang," Denis mengusap lembut surai sang istri dengan tatapan hangatnya yang sayangnya tidak Diana lihat karena tatapan Diana masih terpaku pada berkas yang sempat dijatuhkannya itu.

"Kenapa ... kenapa harus aku?"

"Karena kamu pemiliknya, Sayang."

"Pemilik?" Diana tercekat dengan wajah memucat. Kepalanya menggeleng pelan menatap Denis tidak percaya.

"Iya, kamu pemiliknya. Perusahaan Papamu kembali berdiri tetapi atas nama kamu."

"Apa kamu yang melakukannya?"

"Melakukan apa?" Denis tersenyum jahil ke arah istrinya yang masih terkejut itu.

"Kenapa kamu melakukan semua ini?" Diana menatap Denis dengan amarah menggebu membuat Denis melunturkan senyumnya.

Mengerti situasi yang sedikit mencekam, Denis menyuruh sekretarisnya membawa dua orang lainnya yang menjadi penonton interaksinya dengan Diana untuk meninggalkan ruangannya. Karena sepertinya dia harus menghadapi Diana yang masih terkejut dan terkesan tidak menerima kebaikan yang dia lakukan.

Setelah kepergian sekretarisnya bersama dua orang kepercayaannya, Denis mendekati pintu dan mengunci pintu agar tidak ada yang mengganggunya bersama Diana.

Hold Me TightWhere stories live. Discover now