25 | Hold Me Tight

4.7K 234 11
                                    

Riko dan Renata benar-benar mendatangi apartemen yang ditempati oleh keluarga kecil Denis. Kedatangan Riko dan Renata disambut dengan meriah oleh keponakan mereka, Chika. Anak Denis dan Diana itu langsung minta gendong pada Riko setelah memeluk Renata.

"Keponakan Om sudah besar, ya?" Riko mengusap surai keponakannya dengan sayang. Meski dahulu dia sempat kesal ketika Denis sering menitipkan Chika padanya dan sang istri, namun kehadiran Chika memberikan kehangatan tersendiri baginya. Keponakannya yang miris karena harus memiliki orang tua yang tidak harmonis. Entah sekarang semuanya sudah berubah atau masih tetap di jalan.

Melihat cara Denis memperlakukan Diana begitu lembut dan penuh kasih sayang tidak membuat Riko yakin jika semuanya sudah berubah. Riko merasa ada yang janggal dan kejanggalan itu terjawab dengan sendirinya, Denis menikahi Diana secara sirih.

Denis mengatakannya sendiri padanya.

Riko menggeram, ingin memberi pukulan kepada adiknya namun dia masih memiliki kewarasan untuk tidak berbuat sesuatu yang mengundang amarah istrinya.

"Adik Pelangi ke mana, Om? Chika kangen, pengen cium-cium sama peluk. Chika juga pengen gendong adik Pelangi tapi kata Tante Renata gak boleh."

Riko memaksakan senyumnya mendengar celotehan keponakannya. Saat ini dia dikuasai oleh amarah namun harus tetap tenang. Tangannya sudah sangat gatal ingin menghajar Denis. Meski Diana pernah berbuat sesuatu di luar batas, Riko belajar memaafkan dan memaklumi posisi Diana saat itu.

Riko sangat berterima kasih kepada istrinya yang selalu memberinya nasehat dan sedikit meruntuhkan kekerasa hatinya. Meski tidak sepenuhnya, namun Riko mulai memaafkan Diana. Sekarang, Riko merasa kasihan melihat Diana.

Sebatas kasihan, tidak lebih. Benar kata Denis, Diana yang sekarang bukan Diana yang dulu. Diana yang saat ini ditatapnya terlihat rapuh namun memiliki jiwa keibuan yang cukup kuat. Melihat cara Diana memperhatikan dan bertutur kata pada Chika membuat Riko miris.

Diana yang lemah harus terjebak pada kerasnya hati Denis.

"Sebentar lagi kan, Chika juga punya adik. Jadi, Chika bisa gendong adiknya Chika."

Renata merespon celotehan Chika seraya menyenggol suaminya yang tidak melepaskan tatapan tajamnya pada Denis yang terlihat tenang, tidak terpengaruh pada tatapan Riko.

"Nanti adiknya Chika boleh main sama adik Pelangi, Tante?"

Renata tersenyum lebar, "Boleh dong, Sayang. Pasti nanti adik Pelangi senang punya teman baru."

"Tante, Mama boleh ketemu adik Pelangi? Soalnya Mama gak tahu adik Pelangi."

"Boleh, Sayang. Kapan-kapan Tante jemput Chika sama Mama terus nanti kita main bareng di rumah Tante."

"Beneran, Tante?"

"Iya, Sayang. Bilang dong, ke Mamanya Chika kalau Tante gak galak. Tante pengen peluk dan bicara sama Mamanya Chika."

Renata menatap Diana yang langsung menundukkan kepalanya saat Renata menatapnya. Sejak kedatangannya, Diana selalu menghindar setiap Renata hendak melakukan kontak fisik dengan Diana. Renata sedih, dia ingin mendekatkan diri pada Diana namun Diana menutup dirinya.

"Peluk aja, Tante. Mama gak bakal marah. Papa sama Chika aja sering peluk Mama, Mama gak marah. Tapi Chika kesel sama Papa, Papa kadang gak bolehin Chika peluk Mama. Sementara Papa enak peluk Mama terus."

Wajah cemberut Chika membuat Renata tertawa namun disela tawanya, Renata menatap Denis sinis.

"Sayang banget ya, Papa sama Mamanya Chika ...."

"Meskipun sirih," lanjut Renata bergumam tanpa Chika dengar.

"Renata."

Renata menatap suaminya dengan kening mengerut.

Hold Me TightWhere stories live. Discover now