CHAPTER 34

87 24 2
                                    

•Permintaan Elvano

Tidak ada yang lebih bahagia lagi di dunia ini selain merasakan bagaimana hal yang sangat di idam-idamkan kini terjadi. Seperti Aldrich sekarang nampak pria tak lepas dari Aliza. Kini mereka tengah duduk bersama dengan Aliza yang berada di pangkuan Aldrich.

"Papi, apakah aku bisa beltanya?" tanya Aliza yang membuat Aldrich kembali menciumi hidung Aliza dengan gemas.

"Of course my daughter! Apa?"

"Papi, aku boleh tidak menunjukkan pada teman-teman ku jika sekarang aku punya Papi?" tanya Aliza dengan polosnya memandang Aldrich penuh harap.

"Tentu saja! Kapan? Papi akan slalu ada untuk putri Papi ini," jawab Aldrich yang membuat Aliza tersenyum dengan begitu senang dan memeluk nya.

"Papi memang telbaik!! Aku sayang Papi!" ucap Aliza yang memeluk erat Aldrich membuat sang empu tertawa gemas.

"Papi juga sangat menyayangi mu sayang, sangat." balas Aldrich.

Keisha tertegun melihat kedekatan Aldrich dan Aliza yang bisa di katakan sudah sangat dekat setelah Keisha memutuskan untuk tidak egois dan memilih untuk mengalah demi kebahagiaan Aliza sendiri.

"Aliza, ayo sayang waktunya kau tidur siang," ucap Keisha.

"Tapi Mami, Liza masih ingin belsama dengan Papi!" Aliza menatap Aldrich yang nampak tersenyum.

"Anak Papi harus menurut dengan Mami yah, Papi akan menunggu Aliza sampai bangun setelah itu kita main bersama lagi," ucap Aldrich.

"Janji? Papi janji?" tanya Aliza yang menaikkan jari kelingking nya ke arah Aldrich.

"Papi janji." Aldrich membalas nya dengan menautkan jari kelingking nya pada kelingking Aliza membuat gadis itu tersenyum senang.

"Ayo Mami! Dadah Papi! Liza tidul dulu yah!" Aliza langsung melompat dari pangkuan Aldrich dan menarik Keisha pergi dari sana.

Setelah memastikan keduanya menghilang dari sana tiba-tiba saja raut wajah Aldrich langsung berubah.

"Mama ingin kamu bisa bersatu lagi dengan Keisha," ungkap Selena yang tiba-tiba datang entah dari mana.

"Mama nggak mau kehilangan Keisha lagi, apalagi sekarang kalian sudah punya tanggung jawab sebagai orang tua. Mama lebih tidak rela jika cucu Mama kekurangan kasih sayang dari orang tuanya karena mereka memutuskan bercerai," sambung Selena. Membuat Aldrich kembali menunduk. Belakangan ini entah mengapa Aldrich slalu ingin menangis saat melihat bagaimana Keisha dan Aliza hidup tanpa dirinya selama ini.

"Mama tahu kan, kalau aku begitu sayang dan cinta kepada Keisha. Hanya saja wanita itu sama sekali belum memaafkan aku," lirih Aldrich.

"Kalau begitu kau harus lebih berusaha lagi Al," jawab Selena.

"Sudah Ma, berlutut dan menangis pun Keisha tetap pada pendirian nya!" tutur Aldrich.

"Mama yakin Al, pasti ada jalan dimana kalian bisa bersatu kembali seperti dulu. Karena kalian tidak akan di pertemukan kembali jika bukan takdir yang mengikat kalian sejak awal," nasehat Selena menepuk pelan pundak Aldrich.

"Daddy mu dan Elvano tengah dalam perjalanan kemari, setelah mengetahui jika kau membawa pulang Keisha," kata Selena.

Tak berselang lama William dan Elvano sampai secepat itu mereka datang setelah mendengar kabar baik sekaligus mengejutkan dari Selena.

"Di mana Keisha--- di---"

William langsung membuka pintu Mansion Aldrich dengan terburu-buru di susul oleh Elvano yang turut terburu-buru pula.

THE PACHINKO [SELESAI]Where stories live. Discover now