CHAPTER 02

133 8 0
                                    

•AKU BUKAN SUAMIMU•

Hari yang di takuti oleh Keisha kini telah tiba, hari dimana dirinya akan mulai terikat dengan orang yang sama sekali tidak Keisha kenal.

Berjalan menyusuri tangga saat dirinya telah di dandani cantik oleh seorang make up artis sejak subuh tadi. Mata Keisha menyapu seluruh ruangan tidak ada orang kecuali pak Joko sang supir pribadi yang nampak sedang menunggunya.

"Mari non," ujar pak Joko mengulurkan tangannya membantu Keisha turun dari tangga sebab baju yang dipakainya cukup berat.

"Pak..., dimana Ayah dan Mama?" tanya Keisha yang membuat pak Joko menghela napas berat.

"Maafkan saya non, Tuan besar dan Nyonya besar sedari tadi pagi sudah pergi," jawab Keisha seadanya.

"Kemana? Inikan hari penting ku, Apakah mereka ke tempat di mana pernikahan ku di laksanakan?" tanya Keisha yang masih belum puas dengan jawaban dari Pak Joko.

"Tidak non, tuan dan nyonya besar pergi ke tempat nona Tina," ujar Joko yang membuat Keisha semakin hancur saja. Di hari pernikahan nya ini orang tuanya bahkan tidak peduli dan tidak sudi hadir.

"Maaf kan saya non, saya tidak...,"

"Tidak apa-apa Pak, mari kita berangkat sekarang! Tidak baik jika membuat calon suamiku menunggu lama," ucap Keisha yang berusaha tersenyum untuk menutupi kesedihan nya.

•••

Keisha sampai pada sebuah hotel bintang lima yang sangat terkenal di kotanya. Dia tahu siapa pemilik hotel ini, pasti Ayah mertuanya cukup kaya sehingga mampu menyewa hotel termahal di kotanya ini.

Pak Joko hanya mengantarkan Keisha sampai di depan hotel saja, selebihnya Keisha di antar masuk oleh beberapa pelayan yang sudah menunggunya di depan hotel. Nampak juga suasana hotel yang begitu sepi, mungkin saja calon mertuanya itu tidak mau mengeskpos pernikahan anaknya karena malu dengan menantunya yang seorang anak h4ram.

Keisha hanya diam hingga dirinya tiba pada lobi hotel yang cukup luas. Dirinya terperanjat kaget melihat lobi itu sudah di ubah menjadi pelaminan yang sangat cantik serta beberapa kursi tamu yang sudah terisi sehingga membuat Keisha yang baru saja datang menjadi pusat perhatian.

Namun pandangannya kini beralih pada seorang pria yang tengah duduk di sebuah kursi roda yang tengah menatapnya dengan tatapan dingin dan tak tersentuh.

Dia adalah Aldrich Xavier Rodriguez, putra sulung William Rodriguez yang entah bagaimana sudah berada di sana.

"Ayo nak, mereka semua sudah menunggu mu!" ajak seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Selena.

•••

Acara pernikahan telah selesai bahkan Keisha yang membayangkan adanya resepsi ternyata hanya ekspetasi nya.

"Keisha, kamu akan pulang dengan Al," ujar Selena pada menantunya itu.

Keisha masih syok ternyata yang dirinya nikahi itu seorang Aldrich Xavier Rodriguez pria dingin yang tak tersentuh yang terkenal akan kekejamannya walaupun sudah dalam kondisi yang tak bisa berjalan lagi. Keisha kira Rodriguez yang di maksud bukan Rodriguez ini tetapi ternyata tidak.

Pantas saja Ayah dan Mamanya begitu kekeh menikahkan Keisha ternyata ini penyebab nya. Siapa yang tidak ingin punya hubungan dengan keluarga nomor satu yang memiliki pengaruh besar? Hanya orang-orang bodoh yang menolak itu.

"Keisha? Kau melamun nak?" tanya Selena kembali, menepuk pundak Keisha sehingga kesadaran Keisha kembali.

"Eh..., maaf Ma," ucap Keisha.

"Tak apa nak, dan yah Al bawa istrimu pulang ke rumah mu yah, ingat pesan Mama padamu," ucap Selena yang membuat Aldrich yang tadinya fokus pada smartphone nya langsung menoleh ke arah Selena sebentar.

"Saya pastikan tuan dan nona muda sampai di kediamannya dengan selamat nyonya,"  jawab Hans -sekertaris sekaligus tangan kanan Aldrich.

"Baguslah,"

"Kak...," Belum sempat Elvano berbicara Aldrich sudah memotong nya segera.

"Oksigen di hotel ini membuatku sesak napas, ayo kita pulang Hans," putus Aldrich segera.

Hans hanya mengangguk pelan dan langsung mendorong kursi roda Aldrich menjauh dari sana yang tentu saja di ikuti oleh Keisha.

Elvano hanya menghembuskan napas dengan kasar, dirinya tahu jika Aldrich sedang marah padanya.

Hans sampai di depan mobil Aldrich yang sudah berada di depan hotel dirinya hanya tinggal membantu Aldrich masuk dan setelah mereka pergi.

"Siapa yang menyuruhmu duduk di dekat ku, duduk di depan! Aku tidak sudah satu kursi dengan mu!" caci Aldrich yang membuat Keisha lagi-lagi harus bersabar. Bukannya bahagia terhadap pernikahan nya Keisha malah semakin menderita.

Keisha menurut dan duduk di dekat Hans yang mengemudi di sebelah kirinya. Mobil pun melaju membela jalanan ibukota yang terlihat senggang di siang hari.

•••

Mereka pun sampai pada sebuah rumah besar tidak ini bukan rumah tetapi mansion yang sangat besar bahkan ada jarak 1 km dari pintu gerbang utama ke mansion tersebut. Sertutup apakah suami Keisha ini.

Keisha keluar saat itu juga Aldrich sudah berada di kursi roda nya dan langsung di dorong oleh Hans. Tidak ada yang bicara bahkan suasana mansion pun terlihat sangat sepi hanya ada penjaga yang berada di beberapa tempat.

Keisha masuk dirinya lagi-lagi terpukau dengan isi mansion Aldrich yang bergaya ala eropa bercampur gaya timur tengah. Selera yang sangat menakjubkan.

Hans memutar kursi roda Aldrich sehingga Keisha yang masih terpukau itu tidak sadar dan langsung menabrak kaki Aldrich hingga dirinya terhuyung ke belakang.

"Perhatikan langkah mu sial*n! Ingat mulai hari ini kau hanya akan menjadi pelayan jangan harap kamu bisa menyandang status nyonya di rumah ini!" ucap Aldrich.

"Al...,"

"Jangan berani menyebut namaku dengan mulut kotormu! Aku ini bukan suamimu! Aku menikahi mu semata-mata hanya karena terpaksa! KAU HARUS TAHU ITU!"

Dada Keisha bagaikan di r3mas, sebegitu tak beruntung nya hidup nya di dunia ini. Penderitaan nya memang berakhir hari ini namun penderitaan baru baru di mulai hari ini juga.

"Selamanya kau tak akan pernah bisa menggapai status sebagai istriku!" pekik Aldrich kembali.

Jangan lupa vote dan komen yah Kak, masih kata yang sama nggak ada yang dibayar jadi jangan pelit yah)

THE PACHINKO [SELESAI]Where stories live. Discover now