CHAPTER 25

91 14 5
                                    

•GADIS KECIL YANG CANTIK•

Keisha kini sudah sampai di depan Paud Aliza yang nampak sudah ramai dengan anak-anak seumuran dengan Aliza.

"Belajar yang baik yah sayang." Keisha mencium kening sang putri yang nampak tersenyum.

"Jangan lupa menjemput Aliza yah Mami," ucap nya.

"Iyah sayang, pasti Mami akan jemput kok," balas Keisha.

"Emm, kalau begitu Liza masuk yah Mami! Dadah!" Aliza berlari masuk ke dalam sedangkan Keisha hanya melihat putri nya itu tampak begitu gembira dengan bertemu teman-teman sebaya nya.

Senyuman Keisha seketika hilang, hilang setelah mengingat jika Aliza kini mulai mencari keberadaan sang Ayah. Inilah yang Keisha takutkan dari dulu, ketika putri nya sudah mulai mencari sosok yang pernah menyakiti nya dulu.

Tanpa banyak pikir Keisha segera pergi dari sana menuju halte bus untuk pergi ke toko bunga nya.

Dalam perjalanan Keisha terus termenung, akankah Aldrich mengambil Aliza setelah mereka bertemu?

Pikiran negatif terus memenuhi pikiran Keisha yang membuat wanita itu tidak menyadari jika dia sudah sampai di halte tujuannya.

Hingga Keisha sadar jika dia sudah melewati halte bus membuatnya langsung menghentikan bus tersebut sebelum semakin jauh membawanya.

"Stop!" Keisha segera turun setelah menyuruh supir bus untuk menghentikan busnya. Membuat wanita itu kini harus berjalan beberapa meter dan untungnya dia tidak terlalu jauh dari tokonya.

Setelah berjalan beberapa menit akhirnya Keisha sampai namun langkah nya terhenti melihat Gilbert tengah menunggu nya di depan toko bunganya yang nampak masih tertutup.

"Hai Chelsea!" sapanya yang mendapati Keisha sudah datang.

Keisha hanya tersenyum membalas sapaan Gilbert yang nampak begitu senang melihatnya.

"Kenapa kau datang dari sana?" tanya Gilbert yang melihat Keisha datang dari arah lain.

"Ah, aku tadi melamun dan lupa untuk turun di halte bus. Jadi begini lah, aku harus berjalan kaki beberapa meter dari sana," ucap Keisha.

"Emm begitu yah."

"Ayo masuk, di luar sangat dingin. Apakah kau sudah begitu lama menunggu ku?" tanya Keisha yang nampak segera membuka pintu toko nya membiarkan Gilbert masuk untuk menghangatkan tubuhnya.

"Tidak, sekitar 10 menit yang lalu aku tiba di sini," jawab Gilbert.

Keisha hanya mengangguk menandakan jika ia mengerti.

•••

Sedangkan di sisi lain nampak Aldrich tengah sibuk dengan segudang berkas dan dokumen yang harus segera di selesaikan. Menjadi pemilik perusahaan tidak membuat Aldrich duduk dengan tenang. Nyatanya pria itu yang paling sibuk di kantor nya, bukannya tidak percaya dengan semua karyawannya hanya saja Aldrich menjadikan pekerjaan nya sebagai pelarian di kala dirinya begitu merindukan sosok istrinya.

Hans baru saja masuk melihat pemandangan biasa di saat Aldrich bahkan tidak menyadari kehadirannya.

"Tuan?" panggil Hans namun Aldrich yang begitu larut dalam pekerjaan seolah di buat tuli sehingga tidak mendengar suara Hans.

"Tuan?" panggil Hans kembali kali ini membuat Aldrich sadar akan keberadaan nya.

"Ah Hans, kau sudah pulang ternyata."

"Iyah tuan, maaf saya terlambat masuk hari ini," ujar Hans tak enak.

"Aku memaklumi nya, jadi kapan kau akan melamar kekasihmu?" tanya Aldrich yang kembali fokus pada pekerjaan nya.

THE PACHINKO [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang