CHAPTER 19

168 24 1
                                    

•Bencana Kebakaran•

Kesedihan Selena semakin menjadi-jadi setelah mendengarkan pernyataan tadi siang Keisha mengenai perceraian nya dengan Aldrich. Sedangkan William hanya bisa diam tanpa banyak bicara.

"Jangan terlalu memikirkan banyak hal istriku, aku tidak ingin kondisi mu jadi memburuk juga," tutur William yang di mana mereka sedang berada di luar ruangan Keisha.

Mereka keluar untuk sejenak berpikir dan menenangkan diri mereka.

"Aku berusaha begitu namun rasanya sangat susah Will, Tuhan benar-benar mengutuk keluarga kita," lirih Selena.

"No, Berhenti mengucapkan hal begitu. Siapa yang di kutuk? Aldrich hanya kurang membuka pikirannya, karena itu lah yang membuatnya mengambil keputusan salah," balas William.

"Tetapi---"

"Come on my wife, semua nya akan baik-baik saja kedepannya. Kita akan mengangkat Keisha sebagai putri kita dengan begitu kita bisa menyayangi nya bersama-sama," ungkap William yang memang berniat mengangkat Keisha sebagai putrinya untuk menebus kesalahan yang di perbuat oleh Aldrich.

•••

Di sisi lain Saqila begitu kegirangan menceritakan hal menyenangkan yang baru saja dirinya lalui bersama dengan Tina.

"Kau tahu ekspresi Kakak tirimu itu? Andaikan kau berada di sana kau pasti akan tertawa melihat nya," ujar Saqila kegirangan.

"Hah, sudah ku duga. Pasti ekspresi nya mirip keledai yang di potong kepalanya kan? Hahaha, aku dulunya sering melihat ekspresi nya begitu," ungkap Tina.

"Hahahaha!!" Mereka tertawa lepas seolah-olah penderitaan yang mereka buat di atas hati Keisha adalah semua mimik candaan yang sangat mengocok perut.

Selain karena cinta, Saqila kembali pada Aldrich juga sebagian ide dari Tina untuk mengacaukan rumah tangga kakak tirinya sendiri. Entah mengapa dia begitu benci dengan Keisha. Mungkin karena tahu jika sebagian harta yang mereka miliki adalah hak milik Keisha sejak dulu, bahkan perusahaan yang kini Ayah mereka kuasai adalah perusahaan milik ibu kandung Keisha yang meninggal kemudian dirinya wariskan kepada Keisha sejak umur belia.

Tetapi karena umurnya yang saat itu masih belum bisa menangani sebuah perusahaan maka Ayah mereklah, Ricard yang kini mengelolanya dan tak terlepas dari itu jika Keisha tetap lah pemilik dah nya.

Namun seolah menutup mata, Ricard begitu serakah hingga di umur yang seharusnya Keisha dapatkan sesuai yang tertera di surat wasiat mendiang ibu nya malah pengusiran yang Keisha dapatkan.

Tina juga iri kepada Kakaknya yang bagaikan mendapatkan berlian di gundukan kot0ran. Sebab bagaimana mungkin seseorang yang nyatanya di katakan lumpuh bisa berjalan kembali. Sungguh keberuntungan yang mengesankan.

Dulunya tidak begitu tertarik dengan tampilan cacat Aldrich saat dirinya di tawari menikah oleh ibu nya. Wajahnya memang tampan dan hartanya pun melimpah tapi kaki nya yang lumpuh menjadi minus yang sulit di hilangkan.

Tapi saat ini dirinya baru menyesal, begitu sempurna nya Aldrich sekarang. Sehingga mau tak mau dirinya harus memakai cara terakhir dengan membuat Saqila kembali dan merusak kebahagiaan Keisha.

Jika Tina tidak bisa memiliki nya mana Keisha pun juga tidak bisa. Dan kali ini hanya satu langkah lagi Tina akan membuat Keisha lenyap selama-lamanya.

"Ku harap kau bersiap-siap untuk pertunjukan terakhir malam ini Saqila," ujar Tina dengan seringai.

"Tentu saja."

•••

Elvano baru saja datang melihat suasana sepi di kamar Keisha yang nampak sepi. Elvano mengintip sebentar, melihat Keisha yang tengah memakan buah apel di tangannya sembari membaca sebuah buku.

THE PACHINKO [SELESAI]Where stories live. Discover now