CHAPTER 20

139 13 0
                                    

•SEMUANYA GARA-GARA KAU•

Kaki Selena bagaikan tak bertulang, lemas dan syok bergabung menghamtam pemikiran nya.

"Tidak! Tidak Putriku, anakku pasti selamat!" raung Selena.

"Benar pak, Nona muda kami pasti selamat kan?" tanya Hans.

"Sayangnya tidak pak, bu. Maafkan kami jika mengatakan hal ini tetapi kami menemukan seorang mayat wanita yang terkurung di kamar itu. Dan sayangnya anak yang di kandung nya juga ikut meninggal," ujar polisi tersebut.

"Ana---anak? Pak? Saya tidak salah dengarkan?" tanya William.

"Tidak pak, menurut dokter memang mayat wanita yang kami temukan di kamar 03 itu sedang mengandung," ujar polisi yang langsung membuat William ikut lemas.

Putri dan calon cucunya tewas dalam satu malam. Selena mengerang dan histeris mendengar jika Keisha telah di nyatakan meninggal dunia bersama dengan calon cucunya.

Tidak ada yang tahu ajal, bahkan ketika engkau ingin lari kemanapun ajal akan slalu menemukan mu. Selena pingsan saat itu juga William kembali di buat panik.

Sedangkan Elvano yang mendengar kabar itu turut terkejut padahal baru beberapa jam yang lalu dirinya berbicara dengan Keisha tentang ajakan menikah yang dirinya anggap candaan semata.

"Tidak! Tidak mungkin! Aaa---ku baru saja berbicara dengan nya beberapa jam yang lalu! Kau jangan berbohong Hans!" teriak Elvano tak terima. Melihat keadaan rumah sakit yang cukup parah terbakar. Dan juga Selena yang masih setengah sadar terus menangis memanggil nama Keisha.

"Kau harus menerima kenyataan nya El, Keisha meninggalkan kita semua dengan membawa anaknya juga," ujar William dengan tabah. Elvano segera menoleh pada William mengkerut kan dahinya seolah bertanya-tanya.

"Kakak mu itu sedang hamil dan Daddy yakin jika Aldrich pasti tidak tahu soal ini," ucap William.

"Ha---mil? Daddy bilang Keisha hamil?" William hanya mengangguk membuat Elvano yang lagi-lagi di beri kejutan ini makin merasa benci dan muak dengan Kakaknya sendiri.

•••

Pagi harinya.

Hari yang berat untuk semua keluarga Rodriguez setelah kepergian Keisha yang kini sedang berada di rumah Selena dan William. Selena terus menangis meratapi nasib yang menimpa Keisha.

"Bahkan putri ku ini belum bisa bahagia sepenuhnya. Tetapi malah Engkau bil secepatnya ini," lirih Selena yang memegang tangan dingin Keisha yang sebagian badannya hangus terbakar.

"Cucuku, cucuku yang malang. Bahkan dirinya belum lahir dan melihat dunia ini kau sudah di ambil kembali," gumam Selena yang tiada henti terus meracau. Sebagian kerabat hanya bisa meratapi dan terus menguatkan Selena.

Elvano hanya diam, dirinya begitu terpukul atas kepergian Keisha secara mendadak. Aldrich yang baru saja tiba setelah mendengarkan kabar kematian Keisha dari Hans.

"Cucu?!"

Selena menoleh melihat Aldrich yang berdiri di belakangnya nampak terkejut mendengar ucapan Mamanya.

"Iyah cucuku! Apa kau mendengar nya?! Kau bahkan membuang istrimu yang tengah mengandung darah daging mu!" teriak Selena dengan mata memerah.

"Maksudnya Mama, dia sedang hamil anakku?" tanya Aldrich sekali lagi karena merasa tak percaya dengan apa yang dirinya dengar.

Selena kembali menatap Keisha dan enggan menjawab pertanyaan dari Aldrich. Dirinya muak dengan semuanya, benar-benar muak. Jika saja bisa, Selena akan gila di sini.

THE PACHINKO [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang