CHAPTER 01

389 13 1
                                    

°TAKDIR HIDUP KEISHA°

Hidup dengan segala kesempurnaan tidak menjamin kita bahagia, punya harta banyak dan wajah cantik tidak membuat hidup Chelsea Adine Keisha atau yang acapkali di panggil Keisha itu bahagia.

Hanya karena kesalahan ibunya di masa lalu membuat dirinya harus menanggung hukuman seumur hidup.

"Besok kamu akan menikah," ucap Zafira ibu tiri dari Keisha yang membuat gadis itu menghentikan langkah nya yang hendak kembali ke kamar setelah menyelesaikan makan malamnya.

"Apa Ma? Mama tadi bilang, aku akan menikah besok? Aku nggak salah denger kan Ma?" tanya Keisha yang mengubah langsung posisi badannya menghadap kembali ke arah Zafira yang menatapnya tajam.

"Kamu tuli yah?! Saya bilang kamu besok akan menikah! Titik! Dan yah saya tidak menerima penolakan," jawab Zafira dengan lantang membuat Keisha tiba-tiba merasa sesak napas.

Apa? Menikah? Bahkan dirinya saja tidak pernah memiliki kekasih atau pun orang yang dirinya sukai, bagaimana bisa dirinya menikah?

"Tapi Ma, Keisha nggak punya... ,"

"Kami sudah memilihkan mu calon suami, kau hanya tinggal duduk di pelaminan saja!" potong Zafira cepat.

"Maksudnya, a--aku di jodohkan? Begitu?" tanya Keisha yang mulai terbata-bata.

"Tentu saja, bahkan pernikahan ini saja tidak cukup dari apa yang mereka berikan. Jika saja tuan Rodriguez..."

"Tunggu Ayah! Ma--maksud Ayah, Ayah menjual Keisha?" potong Keisha tak percaya.

"Ayah tidak menjual mu, hanya saja Ayah berusaha membalas kebaikan Tuan Rodriguez dengan menikahkan kamu dengan putra nya," balas Ricard.

"Tapi Ayah---"

"Diamlah Keisha! Tutup mulutmu, sepantas nya kamu berterima kasih karena ada keluarga yang mau menerima anak h4ram sepertimu!" sergah Zafira cepat membuat air mata Keisha seketika langsung meleleh tak terkendali.

"Jika saja bukan karena ibumu yang datang membawa mu kesini mungkin saja aku dan keluargaku tak akan pernah menampung anak h4ram seperti mu di rumah ku ini!" hina Zafira membuat tubuh Keisha semakin bergetar hebat.

"Dan besok aku akan bisa bernapas lega setelah 25 tahun menampung dosa di dalam keluarga ku! Maka dari itu lakukan pernikahan ini untuk menebus dosa ibumu!" final Zafira yang kemudian meninggalkan Keisha yang sudah menangis di sana. Dirinya sudah tak kuasa memandang ke arah depan.

"Ayah---"

"Jangan coba-coba berkata apapun Keisha, yang di katakan oleh Zafira benar. Kau harus melakukan pernikahan ini untuk menebus dosa ibu mu dan membalas budi kami yang telah merawat mu," ucap Ricard yang tanpa dia sadar kembali membuat Keisha merasakan sesak di dadanya.

"Tapi Ayah! Aku masih putri Ayah! A--aku putri Ayah dan ibu! Kenapa Ayah slalu menyalahkan Ibu?! Ayah juga harusnya menyalahkan diri Ayah sendiri!" pekik Keisha tak terima.

"CUKUP! Ayah tidak pernah menginginkan kehadiran mu Keisha! Ibu mu lah yang menjebak Ayah! Kau tahu, ibumu itu begitu licik sehingga mampu membuat Ayah terjebak dalam dosa yang begitu besar di tambah lagi kehadiran mu itu!" bentak Ricard.

Keisha memejamkan matanya kuat-kuat, mencoba untuk bersabar dan mencoba menerima hinaan yang di lontarkan Ayah kandungnya sendiri.

"Aku juga tidak pernah minta untuk di lahirkan Ayah! Aku tidak pernah meminta untuk di lahirkan ke dunia ini! TIDAK PERNAH AYAH!"

'Plakk!'

Suara tamparan memekakkan telinga menggema di seluruh penjuru rumah. Keisha sedikit terhuyung ke belakang akibat kuatnya tamparan yang di berikan oleh Ricard padanya.

"Jika memang kau tak meminta di lahirkan mengapa dari dulu saja kau tidak enyah dari hidupku!" caci Ricard yang kemudian melenggang pergi dari sana.

Keisha mematung memegangi pipinya yang terasa amat perih, di tambah lagi hinaan yang di terima membuat dirinya semakin terpojok. Rasa sayang nya pada Ayahnya lah yang membuat nya bertahan selama ini.

Namun bukannya mendapatkan kasih sayang Keisha hanya bisa mendapatkan perlakuan kejam dan semena-mena dari Ayah dan Mama nya.

Keisha lelah namun dirinya tidak bisa berbuat apa-apa selain terus bertahan.

Sedangkan di sisi lain seorang pria tengah duduk bersama dengan kedua orang tuanya saat mereka memberitahu jika ingin membicarakan sesuatu yang penting. Dia adalah Elvano Jacob Rodriguez.

"Ada apa Daddy? Cepatlah aku masih sibuk sekarang ini," ujar Elvano yang melirik arloji mahal miliknya.

"Sabar dulu El, ada yang ingin Daddy bicarakan padamu sebentar dan masalah ini adalah masalah yang sangat penting," ujar William Rodriguez - Ayah Elvano.

"Lalu?"

"El, sopan lah sedikit! Mama tahu kamu sibuk dengan karir artis mu tapi jangan lupakan juga ajaran yang mama berikan padamu," ucap Selena - Mama Elvano.

"Yah, yah! Aku tahu, cepatlah. Apa yang ingin kalian bicarakan padaku," jawab Elvano yang mulai menyandarkan kepalanya pada sofa.

"Menikahlah besok," jelas William yang mampu membuat Elvano mengangkat kepalanya langsung.

"APA?! Are crazy Dad?! No! Elvano nggak mau!" tolak Elvano.

"Tapi untuk apa kamu menolak El? Umurmu sudah 25 tahun, cukup untuk mu memulai biduk rumah tangga," tanya Selena.

"Mam! Elvano masih punya banyak impian yang belum El capai! Elvano masih mau bebas, dan Mama lupa? Jika Mama masih punya putra yang bahkan umurnya jauh lebih matang untuk menikah!" ujar Elvano membuat Selena menoleh menatap suaminya.

"Elvano tidak akan menikah apalagi dengan cara di jodohkan, Kakak Aldrich jauh lebih membutuhkan seorang istri ketimbang El Ma, Dad. Melihat kondisi Kakak sekarang Elvano tidak mungkin mau melangkahi kakak Al," jelas Elvano membuat pikiran William terbuka. Jauh dari putra sulungnya membuat William kadang lupa bagaimana kondisi putra nya itu.

"Menurutku Wil, yang di ucapkan El memang benar. Kita tidak bisa terus menerus melepas Aldrich di luar sana tanpa pasangan apalagi dengan kondisi nya sekarang ini," timpal Selena.

"Aku tahu Selena, tapi apakah putra kita Aldrich mau menikah sedangkan beberapa tahun ini dia hanya menunggu kehadiran Saqila kembali, aku tidak yakin Selena," ungkap William yang mengetahui jika putra nya gagal move on setelah di tinggalkan oleh kekasihnya beberapa tahun yang lalu.

"Kita tidak akan tahu jika kita tidak mencobanya William, aku yakin jika Aldrich mau menerima permintaan Mama nya ini," ujar Selena dengan percaya diri. Bukan hanya pernyataan saja tetap Aldrich lebih cenderung dekat dengan Selena ketimbang William itulah mengapa Selena bisa berkata demikian.

"Aku akan menghubungi nya untuk kembali ke negara kita ini, jika besok dia tiba kita akan langsung membawanya ke pelaminan," jelas Selena.

"Semoga saja Kak Aldrich tidak menolak Mam," sambung Elvano.

"Semoga saja,"

Jangan lupa vote dan komennya kak. Semua nya gratis yah nggak ada yang di bayar, okey?!

THE PACHINKO [SELESAI]Where stories live. Discover now