Final Arc : Tanpa Kata

28 8 14
                                    

W Author POV W







Aerin, Anna dan Haruka segera menyusul Hikari ke tempat Mizu. Ketiganya tidak percaya apa yang mata mereka lihat setelah sampai disana, sementara Mizu masih mencoba 'membangunkan' kakaknya yang tak bernyawa.

Gadis itu mematung dengan tatapan kosong. Rizani pun juga sama. Putaran film melewati bagian dalam bola matanya, ingatan tentang dirinya bertemu ayah kandungnya berkenalan dengan keluarga baru... Semua itu perlahan tertutup oleh kegelapan.

"........ " Riza tidak berkata apa-apa, walau Aoyuki memanggil namanya berulang kali.

Glenn yang menyaksikan itu tidak kuasa menahan senyum dan tawanya lagi. Delapan Kepala itu tertawa di atas penderitaan Riza, ia mengejek, menghina dan mengucapkan sesuatu yang tak seharusnya dikatakan.

"Ini HEBAT SEKALI. Oh Dewa Kekacauan. Lihatlah dia! Orang yang kau takuti ini. HAHAHA! "
"Hahahaha--haha? "

... PUNCH!!?

Sebuah tinju tiba-tiba sampai ke muka Glenn, pria ini refleks menangkisnya namun ia terdorong ke belakang. "? "

"R-Riza. M-maafkan aku.. " kata Anggita yang saat ini menahan tubuh kekasihnya itu, bukan atas keinginan sendiri.

"Kau memuakkan.. " bisik Riza, tatapannya tertuju Glenn lalu berpindah ke Anggita.
"Riza--"

"--lepaskan, Anggita! " nada bicara Riza terdengar seperti memerintah.

Perlahan tanpa sadar Anggita melepaskan tangannya.

"Apa? Bagaimana dia bisa? Apa ini kekuatan Author juga?"

"A-aku minta maaf.. "

"Sudahlah. Kau pergi saja.. "

"Riza, a-aku masih bisa---"

"--kau hanya BEBAN bagiku! "

"!? " Anggita syok.

"Kau dan dia. Kalian membuatku muak! " emosi lelaki ini tak dapat dikendalikan lagi.
"U-rgh!? " Riza tiba-tiba merasakan sakit yang begitu parah di kepalanya, Kode Nama di matanya mulai menghilang, HOPE terhisap dengan sendiri menjadi energi jantung lelaki itu dan Pedang Dunia... Senjata itu entah kenapa terbang menjauh.

"Pedang nya... Pergi? " pikir Glenn.

"Aaaasrgh!?! " teriak Riza kesakitan, matanya menjadi gelap bersama seluruh badannya tertutup tinta hitam. Ia seperti manusia penuh kegelapan yang selalu berteriak.

"Riza.. ! " Anggita memberanikan dirinya untuk menyelamatkan.

Tapi itu suatu keputusan yang salah.

Riza tiba-tiba mencekik perempuan rambut hijau ini dan memberikannya tatapan yang tidak dikenal.

"S-sudah kubilang pergi, bukan? "

"!????? "
"Riiiizaaaaa...!!?? "

Anggita terpental ke arah belakang, jatuh dari atap gedung.

(SPW) - [5]Supernatural Powers W : Lost Word[END]Where stories live. Discover now