Arc 47 : Begitulah Kematian

33 8 6
                                    

W Rey POV W







Selama 6 bulan ini aku berada di Romm Rumah Raja Pedang mengumpulkan sedikit saja pendekar sekaligus Pengguna Kekuatan yang dapat aku ambil untuk menghadapi Dewa Kekacauan. Aku juga membawa Divisi 4 berlatih ke sini karena Romn telah menjadi 'milikku'. Kenapa?

Itu karena aku Champion Raja Pedang selama 3 tahun dan tidak ada yang mengalahkanku. Dan secara tradisi champion lah yang mempunyai hak penuh di Rumah Raja Pedang. Ya aku seperti Raja disini.

"Master, kami telah mengumpulkan beberapa pendekar yang berani bertaruh nyawa di peperangan nanti.. " lapor seorang pendekar, walau aku tidak tahu namanya.

"Benarkah? Itu berita yang bagus.. "

Aku sudah terbiasa di panggil [Master] dengan umur semuda Rizani 20 tahunan dan para pengikutku(?) yang lebih tua. Mereka bilang menghormati kekuatanku dalam berpedang padahal ini cuma kekuatan yang diberikan oleh dia.

Aku tidak mengira Kode Nama yang ia berikan membuatku memiliki posisi seperti sekarang ini. Apa Rizani asal beri waktu itu.?

Satu anggota Divisi 4 yang aku kenal memasuki aula raja. Freed Wakil ku di Pasukan Pemberontak, wajahnya lumayan sangar.

"Rey, ada Bella.. "

"He? Mau apa dia ke sini?"

"Rey..! "

Bella masuk sebelum kami minta. Surai pink nya sedikit terpotong karena mau meniru almarhum adiknya yaitu Gina yang telah tiada.

Gina.

"Terjadi kau beneran disini.. " katanya baru sampai.

"Yo~! Lama tak jumpa.."

Ngomong-ngomong hubungan kami cuma sebatas 'teman' setelah kepergian Gina. Bella pasti sangat sedih waktu itu ditambah pemberontakan harus bertempur melawan musuhnya.

"Kenapa kau duduk disana? Jangan bilang kau seorang raja sekarang? "

"Tebak sendiri.. "

"Rey, aku memiliki pesan dari Rizani. Katanya dia butuh kepastianmu ketika perang terjadi.. "

"Harusnya dia yang lebih tahu.
Tentu aku bakal membantu. Gaos juga adalah musuhku. Musuh temanku adalah musuh ku.. "

"Soal itu, Rey... Aku ingin kau berhenti mengikuti Rizani! "

"? "

"Aku takut kau pergi jauh seperti Gina.. "

"Ayolah. Rizani bukanlah pembawa kematian. Dia cuma sial, mungkin terlalu sial.. "

"Tetap saja! Jika kau terus mengikutinya m-mungkin suatu saat kau bisa--"

"--aku bisa mati, tentu saja. Siapapun akan mati termasuk Rizani. Bella, aku tidak akan meninggalkan temanku satu itu. Gina rela mati demi Rizani maka aku juga harus sama?! "

"Rey.. "

"Tenang saja. Si Rizani itu macam karakter utama, jika dia protagonisnya maka aku adalah karakter sekutu. Aku tidak mungkin mati.. "

(SPW) - [5]Supernatural Powers W : Lost Word[END]Where stories live. Discover now