Arc 46 : Ballon Explosion

50 7 0
                                    

W Camp POV W






Kekacauan yang ada diluar tidak mempengaruhi aktivitas seorang peniliti yang saat ini tengah membuat senjata pemenang perang. Menurutnya. Shaga telah diberikan persetujuan langsung dari Shaker untuk menciptakan alat ini, ia di jaga beberapa prajurit, Fault dan juga Grand Omega.

Doom...

Suara ledakan dan getaran di dinding menarik perhatian Fault lelaki bersurai hitam(kanan) dan putih (kiri) yang memakai kemeja merah gelap dan jubah putih berbulu.

Suara ledakan dan getaran di dinding menarik perhatian Fault lelaki bersurai hitam(kanan) dan putih (kiri) yang memakai kemeja merah gelap dan jubah putih berbulu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Huu~diluar kayak festival saja.. " bersiul ia.

"Hazel, jaga kata-katamu itu.. " tegur Sera.

"Ups. Sorry.. "

"A-aku bukannya mendukung Hazel tapi kenapa kita berada di sini, onee-chan? " tanya adik perempuannya, Emili.

"Ini atas perintah dari Raja. Kita ditugaskan untuk ada disini dan melindungi Batu Besar menandakan bila Raja mementingkan satu ini ketimbang yang lain. Apa kau lihat tenda lainnya yang dilindungi Grand Omega seperti kita? "

Emili menggeleng.

"Raja pasti mengharapkan sesuatu yang sangat baik dari dia.. "

Tempat kumpul penjaga diberi batas dengan tenda kecil lainnya lagi di dalam tenda. Shaga bukannya tanpa penjagaan dibalik tenda satunya ada Fault bernama Hidayati bersamanya tapi bukan itu saja namun karena Shaga adalah mantan anggota Omega Five, yang telah bubar.

"N-nona Shaga serius sekali.. " kagum Hidayati pelan.

Diluar tenda mereka terlihat ada beberapa pergerakan misterius yang melenyapkan beberapa prajurit patroli di sekitar itu. "? " bayangan ini menyadari bila prajurit-prajurit itu hanya berpatroli di dekat tenda Shaga saja.

"Apa yang kalian sembunyikan, Omega.."


































"Haaaa! Ini membosankan sekali.. " lesu Hazel lalu sempat berteriak. Ia kalah main catur melawan Emili. "Hei Emi, kau tidak main curang dengan memakai kekuatanmu'kan? "

"Gak kok. Ini adalah kemampuanku.. "

"Itu curang.. "

"Kau tidak tahu itu. Apa kau lihat aku main curang, ah!? "

"Kayak anak kecil saja.. " dengus sebal Sera karena harus mendengar keluhan Hazel sedari tadi.

"Tapi aku setuju samamu. Disini membosankan sekali.. "

(SPW) - [5]Supernatural Powers W : Lost Word[END]Where stories live. Discover now