Arc 43 : Tuan Pemimpin

39 10 5
                                    

W Normal POV W






"U-uuuuurgh?! " darah keluar banyak lewat mulut dan lubang di sekujur badan Ixran, kulitnya langsung memucat layaknya mayat.

"Seharusnya kau sudah mati 100 tahun yang lalu namun penyesalan yang kau miliki membuatmu tetap hidup sampai sekarang.. "

Ketua Solcode Darkside membuka portal kegelapan tepat dibelakangnya, ia ingin pergi agar tidak ada yang melihatnya selain Ixran yang sudah mendekati kematiannya.

Bruk!

Pemimpin Pedia itu tersungkur pelan bermandikan darah di atas lantai putih, darah yang begitu banyak keluar dari badannya bersamaan dengan energi kehidupan selama 100 tahun ini ia tahan agar bisa tetap hidup. Ixran tidak mampu melakukan apa-apa lagi kecuali menunggu nyawanya habis.

"".......... ""

Dan disaat itulah ada sepasang tangan putih yang mengangkat kepala pria tua itu untuk diletakkan di atas paha seorang perempuan muda berambut putih panjang, berkacamata.

"I....na? "

"Kau bekerja terlalu keras lagi. Berapa kali harus aku bilang bila itu tidak baik untuk kesehatanmu.. "

"H-hah..ha."

"100 tahun itu adalah waktu yang lama untukmu. Apa kau sudah bertemu dengan Riza? Anak kita. Apa kau telah menyampaikan pesanku ke dia? "

"M-maafkan aku, Ina. Aku tidak menyampaikannya. Kami tidak memiliki hubungan yang cukup baik sehingga aku bisa akrab dengan Riza.. "

"Hmm~~. Bukan salahmu. Itu salahku karena mengirim Riza jauh dari kita.. "

"Itu juga salahku. Untuk melindungi Riza yang kita sayangi.. "

Cahaya putih datang dan mencoba menarik arwah atau roh Ina yang bersama Ixran saat ini. Namun perempuan itu tetap berada di dekat suaminya dan tak bergerak sama sekali.

"Istirahatlah.. " elus Ina lembut ke wajah Ixran. "Kau pantas mendapatkannya. Serahkan dunia ini ke Riza dan aku akan menemanimu sampai waktu menjemput, sayangku, "
"Aku akan tetap berada di sisimu walau itu melanggar aturan surga.. "

"Ina... "

































Hah, ha!

Kelompok Riza, Mizu dan Hikari berjalan menaiki anak tangga dimana saat ini terjadi pertarungan terakhir di Pedia. Di satu lantai lelaki itu bertemu dengan adik tirinya--Aoyuki yang kemudian ikut ke dalam kelompok.

"Kau baik saja, Aoyu? "
"Hai, nii-sama.."

"Riza, ada musuh di depan?! " peringatkan Hikari.
"Kak Riza.. "

Riza segera mengeluarkan Pedang Penetapan dan mengaktifkan skill no. 1 untuk bertukar tempat dengan musuh(1), pewaris Pedia itu lalu menusuk (4) yang berada tepat di hadapan. Hikari sama Mizu datang setelahnya, rantai besi mengikat  musuh(2) lalu melemparnya jatuh ke bawah lantai, musuh (3) dihantam payung mekanik punya Mizu yang telah diperkuat auracome. Aoyuki tidak kebagian lawan.

(SPW) - [5]Supernatural Powers W : Lost Word[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang