Arc 40 : Babak Terakhir Turnamen

68 13 8
                                    

W Author POV W





Dinding ruangan yang ada di dalam sana mendadak masuk ke sistem visual realita buatan, tempat duduk para penonton tiba-tiba saja membesar disaat bersamaan juga menjauh dari bagian tengah arena. Sekarang mereka semua duduk seperti di dalam teater namun nampak terang dengan dinding sisi jalur gerbang pemerintahan terbuka dan memasukkan cahaya matahari yang mulai senja.

MC memulai perkenalan para anggota.

"Nona muda inilah yang membuat semua pertarungan hari ini bisa dilakukan. Memiliki tanggungjawab sebesar Tetua Wattpad yang telah meninggal lama setelah pamannya... Dibunuh oleh OMEGA! " tunjuk MC ke Shaker yang cuma menatap datar. "Akan tetapi semangat beliau tidak akan bisa dihilangkan walau hanya dia satu-satunya yang tersisa di keluarga Tetua Wattpad. Satu-satunya dan yang terakhir mari kita sambut Perdana Menteri Tertinggi Pemerintahan Dunia. Iynhope! "

""HOOOOOOOOH!! "" sorak dan ribut pendukung tim pemerintah ketika sosok perempuan bersurai hitam panjang dengan seragam putih berdasi biru ini memasuki arena, bermandikan cahaya senja matahari.

"Terimakasih. Kalian baik sekali.. " sahut Iyn melambaikan tangan.

Allyn menatap datar. "Apa dia... Baru saja menyogok staf untuk membuat kedatangan seperti itu? "
"A-Allyn..s-sakit!? " Dicky masih diduduki olehnya.

"Itu cuma kedatangan. Mana mungkin, bukan.. " terkekeh Leon.

"Entahlah~kita tidak tahu juga~" tambah Tinta tersenyum pendek. Ellica yang memenangkan babak 8 tidak bersama mereka, entah kenapa wanita itu tifak ada disana.

MC melanjutkan perkenalan anggota setelah Iyn berhenti. "Dan lawannya berada di sisi gelap arena! Pengguna Kekuatan yang pernah berhadapan atau kenal dengan orang ini akan tahu seberapa menakutkannya Kode Nama Darkness itu. Termasuk aku juga! Namun lawan yang akan dia hadapi kali ini tidaklah lemah. Pengguna Kekuatan tingkat dewa, seorang Ultimatum dan Komandan dari Divisi 2 Pasukan Pemberontak, Alfharizy [The God Two World]! "

Jalur gerbang tim tamu langsung terbuka dengan cepat. "....... " semuanya terdiam melihat betapa serius raut muka Alfharizy saat ini.

"Eh? Eh? A-apa Komandan Al selalu seperti itu ketika bertarung? " tanya Mizu tak tahu.

"Jangan tanya. Aku juga tidak tahu.. " balas Diga.

"........" Raka cuma diam dan tidak sabar untuk melihat pertarungan seniornya itu di Ultimatum.

"Aku memang bukan dari Divisi 2 tapi aku pernah melihat Alfharizy latih tanding dengan Rey. Saat itu keduanya sama-sama serius. Aku dengar mereka menghancurkan lembah waktu itu.. " beritahu Rei.

Diga seketika terkekeh. "Aku tidak tahu bagaimana Riza membuatkan keduanya tempat berlatih, dan itu tidak hancur.. "

"".......... ""

"Al-san. Ganbatte! " sorak Hana berdiri.
"Jangan sampai kalah. Awas kalau kalah! " teriak Kuroko.

"Komandan, jangan beri ampun. Terbunuh tanpa sengaja itu bukanlah suatu kecurangan. Kau pasti tidak akan terelimina--??. " kata Kurahiko.
"--Hei, tidak perlu teriak juga... " tegur Kara membungkam adiknya itu.

"Kita anggota baru Divisi 2 juga mesti memberikan semangat. Berjuanglah, bos! " seru Arfandi.

"Yang benar 'komandan'.. " kata Hoshi.

(SPW) - [5]Supernatural Powers W : Lost Word[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang