Arc 43 : Pelukan Beku

45 9 9
                                    

W Author POV W





Pedia Wross masih melaju cepat menjauh dari kejaran pesawat tempur berwarna hitam gelap dari belakang, Aditya telah bekerja keras melindungi kereta ini hingga sekarang. Tersisa beberapa penumpang lagi alias para agen Pedia.

"B-baiklah. Sekarang waktunya untuk kita. Kalian siap? " tanya Riza juga gugup.

"Ya! " jawab Afina dengan semangat, nampaknya cuma wanita ini yang tidak panik selama operasi berjalan.

"Anifa, kau baik saja disana? " panggil Riza sedikit berteriak.

"S-saya baik saja, tuanku.! "
"Tidak. Dia tidak baik sama sekali.. " lihat Nifa datar ke muka pucat mantan Batu OMEGA itu.
"Kak, kita beneran melompat nih? " ketakutan adik termuda dari keempat saudari ini--Aif.
"Sekarang adalah waktunya untuk menjadi berani. Kau pasti bisa! " ucap Afina.
"Ugh. Kak Afina meniru kata-kata tuan Rizani.. " Aif.

Kereta semakin mendekat ke gedung Pedia. Sesampainya di atas atap tiba-tiba saja Pedia Wross menerima tembakan dari atas itu membuat Imoeta sedikit panik dan hampir menabrak gedung secara keseluruhan, wanita kucing merah ini mengangkat kereta naik ke atas atap. Hal itu dimanfaatkan kelompok Riza untuk melompat.

"Lompat! "

Jump?!

Mereka semua melompat keluar dari gerbong kereta yang terbuka itu. "?? "

JRUAAASH!!!

Dan disaat bersamaan ada seseorang yang menyerang Riza dan menyeret nya menjauh dari gedung Pedia.

""Tuan Riza!! "" teriak mereka kompak.

Adriana berhasil menghentikan keterkejutan nya lalu memakai Code Push untuk mementalkan dirinya sendiri ke tempat Riza di seret. Afina sempat memegang kaki dari Adriana, begitu juga Anifa lalu Nifa sampai Aif. Keempat saudari ini cekatan dalam berpegangan satu sama lain.

"".........? "" lalu sesuatu yang tak dapat dipercaya terjadi. Pegangan Afina terlepas dari kaki Adriana karena sepatu sekertaris itu licin gara-gara di poles terlalu sering.

"Eh?"
"Ah?? "
"" Eeeeeeeeeh??! "" dan mereka berempat dengan kompak juga jatuh ke bawah.

"Kita jatuh! Kak kita semua JATOH!!? " jerit Aif ingin pingsan.
"Tidak! Aku belum mau mati... " tangis Anifa.
"Mereka berdua ini berisik sekali. Nifa, pakai Kode Nama mu.. "
"Hmm.. " Nifa mengangguk tanpa berbicara. Ia menyelipkan semacam tiket ke saku kedua saudarinya dan memberikan satu untuk Afina.

Gold Door











































Hikari menjatuhkan rantainya dengan sengaja ke bawah agar Ash berfokus ke sana untuk sebentar dan terasa terintimidasi.

"Aku serang dari kiri.. " katanya.

"Lebih cepat, lebih baik.. " Reito bergerak ke  kanan.

"Dari semua Ultimatum kenapa mesti kedua orang ini yang aku lawan?" pasrah Ash terlihat.

Hikari yang pergi ke kiri mendadak melempar rantai nya ke wajah Ash, itu membuat lekaki ini refleks menggerakkan kepalanya ke kiri dimana sudah ada Reito yang berlari di kanan sendiri. Telapak Ultimatum itu diselimuti aura biru keunguan ciri khas Kode Nama Raceer Swamp.

Destruction Constanc

Ayunan tangan kiri itu berhasil dihindari oleh Ash lagi. Delapan Kepala ini mulai terbiasa dengan cara bertarung dari Reito. Namun..

(SPW) - [5]Supernatural Powers W : Lost Word[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang