Bab 48

308 11 0
                                    

Happy reading
Jangan lupa votenyaa

___

"Ngomong gamon sama orang yang bikin gamon."
-Cinta Alecia

"Tapi gue rasanya masih bingung sama perasaan gue. G-gue masih suka sama Geo." Cinta memeluk guling sambil menatap langit-langit kamarnya.

"Gue harus mastiin sekali lagi. Gue harus nanya perasaan Geo ke gue, setidaknya kalau gue denger Geo bilang gak suka, gue bisa kecewa terus gue bisa ilang rasa, semoga." Cinta mengambil handphonenya yang berada di nakas di samping tempat tidurnya.

Cinta membuka handphonenya dan mencari kontak Geo, setelah menemukannya Cinta mengirim pesan kepada Geo.

Geo

Gue mau ngomong sesuatu sm lo
Gue ngomong disini aja ya
Soalnya kalau langsung takutnya gue sakit hati
Fast respon dong!


Geo yang baru saja selesai gosok gigi supaya tidur dalam keadaan bersih, baru saja merebahkan dirinya di kasur, Geo diganggu oleh notif pesan yang dikirim bertubi-tubi.

Geo membuka handphonenya dengan malas. Geo menghela napas panjang saat mengetahui Cinta yang mengirimnya pesan.

Pet

Apa?
Notif lo berisik

Telpon aja yuk!

Geo memelototkan matanya melihat balasan dari Cinta, seumur-umur Geo belum pernah teleponan dengan lawan jenis di malam hari. Memang benar jika yang mendekati Geo banyak, namun Geo benar-benar tidak tertarik.

Ogah
Gue mau tdr
Kalau mau ngomong besok aja di sekolah

Geo mengusap dadanya dan menggelengkan kepalanya. Geo kembali menaruh handphonenya dan menutup wajahnya yang memerah dengan bantal guling.

"Nyebelin banget sih, pengen gue pukul kepalanya." Cinta mematikan handphonenya dengan kesal.

Cinta mengubah posisinya menjadi menyamping, Cinta memejamkan matanya untuk tidur.

"Semoga tidur gue nyenyak, kalau besok dibuat sakit hati pasti gue bakalan gadang sampai pagi, huh gini amat." Cinta mencari posisi ternyaman, tak lama kemudian dia tertidur.

Cinta terbangun ketika alarm di handphonenya menunjukkan pukul 06.00, Cinta duduk sambil mengucek matanya.

"Ngantuk banget." Cinta menguap sambil memejamkan matanya.

Tok! Tok!

"Cinta, bangun! Udah siang nanti terlambat!" Elis mengetuk pintu Cinta.

"Iya ma, nanggung 5 menit lagi." Cinta masih memejamkan matanya sambil duduk.

Ceklek.

"Yaampun Cinta, ayo bangun." Elis menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anaknya, Elis menepuk-nepuk pipi Cinta pelan agar bangun.

"Iya mama." Cinta membuka matanya, Cinta terdiam sebentar untuk mengumpulkan nyawa.

"Mandi, siap-siap, habis itu ke dapur, mama tunggu buat sarapan. Jangan lama-lama, kalau lama makanannya mama kasih ke ayam tetangga." Elis meninggalkan kamar Cinta.

Pretend Boyfriend [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora