Bab 26

289 21 15
                                    

Happy reading
Jangan lupa votenyaa

_____

"Gosong bersama."
-Cinta Alecia

Pagi pun tiba, jam menunjukan pukul 06.00.

Cinta menggeliat ketika mendengar suara alarm, tangannya meraba-raba nakas untuk mematikan alarm, namun tidak berhasil.

"Cinta, bangun sayang!"

Terdengar teriakan dari bawah, yang tak lain adalah mamanya Cinta.

"Iya ma..." Cinta menggeliat, kemudian mengucek matanya.

"Males banget berangkat sekolah, kenapa gak libur aja sih." Gumam Cinta.

Dengan nyawa yang belum terkumpul Cinta berjalan dengan tertatih-tatih ke kamar mandi.

Namun, ketika melewati cermin besar yang menampilkan seluruh tubuhnya, Cinta kembali mengucek matanya.

"Itu siapa sih, kayak gembel banget." Cinta menatap cermin yang berada dihadapannya.

Sekali lagi Cinta mengucek matanya, kali ini nyawanya benar-benar terkumpul.

"Ha? itu gue?" Cinta menatap pantulan dirinya dicermin, dan menepuk-nepuk pipinya.

Namanya juga bercermin, pasti pantulannya juga mengikuti gerakan Cinta.

"MAMA! CINTA GOSONG HUAA!" Cinta duduk beringsut sambil menangis sesegukan.

Elis mendatangi anaknya dengan tergesa-gesa, membuka pintu Cinta dengan kasar.

"Apanya yang gosong Cinta." Elis celingukan mencari sesuatu yang gosong.

"Gak ada yang gosong kok." Elis menatap kearah Cinta yang sedang duduk sambil menenggelamkan kepalanya dilipatan tangannya.

Cinta mendongak dan menatap Elis dengan air mata yang mengalir dipipinya.

Elis membekap mulutnya.

"K-kamu siapa?" Elis menunjuk Cinta dengan bingung.

"Mama!" Cinta memeluk Elis sambil menangis sesegukan.

"Cinta gosong mama, kulit Cinta gosong hiks."

Elis sedikit terkekeh. "Yaampun sayang."

Cinta melepaskan pelukannya dan menatap Elis.

"Mama kok ketawa?! mama jahat! Cinta gak mau sekolah!" Cinta kembali ke kasur dan menutup badannya dengan selimut.

Elis mendekat dan duduk ditepi kasur Cinta.

"Kan yang kemah gak kamu doang sayang, kalau kamu gosong berarti yang lain juga gosong." Elis menahan tawanya ketika mengucap kata gosong.

Cinta membuka selimut yang menutup wajahnya.

Cinta menatap ke Elis. "Mama bener juga."

"Yaudah buruan siap-siap, nanti telat loh."

Cinta segera beranjak dari kasur dan berjalan tergesa menuju kamar mandi, Elis menggelengkan kepalanya dan kembali ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Cinta telah selesai berganti seragam, Cinta kini duduk didepan meja rias.

"Susah banget dipakein bedak, jadinya kayak abu-abu!" Cinta menaruh bedaknya dimeja dengan kasar.

Dengan perasaan yang dongkol, Cinta berjalan kedapur untuk sarapan.

Cinta duduk dan memakan roti bakarnya tanpa menatap kearah Elis.

Pretend Boyfriend [END]Where stories live. Discover now