Bab 15

341 40 12
                                    

Happy reading
Jangan lupa votenyaaa

_____

"Gue yang mulai, gue juga yang ngerasa lelah."
-Cinta Alecia

Geo menarik tangan Cinta menuju lapangan khusus basket.

Cinta pasrah mengikuti langkah kaki Geo.

"Wih, bawa siapa nih bro." Ifan salah satu anggota basket menatap Cinta dari atas sampai bawah.

"Itu pacarnya Geo." Bisik laki-laki yang berada disamping ifan.

"Seleranya Geo kok..." Ifan menggantungkan ucapannya sambil menatap Cinta.

"Hush! gak boleh kayak gitu Fan!" Bisik laki-laki tadi seakan mengerti maksud dari Ifan.

"Apa sih kalian, dia cantik kok." Eza menggelengkan kepalanya.

Ifan dan Devan menoleh kebelakang.

"Lo naksir ya Za?" Ifan menatap Eza penuh selidik.

Eza memelototkan matanya.

"Gak usah ngada-ngada." Eza lelah menghadapi Ifan.

"Halo bro." Geo berjalan mendekat kearah mereka bertiga, kemudian melakukan tos ala mereka.

"Bawa siapa nih." Devan melirik Cinta yang berdiri dibelakang Geo.

Cinta dengan malu-malu berjalan sedikit kedepan, namun saat dirinya ingin memperkenalkan diri, Geo menatap Cinta dengan tajam.

"Dia babu gue, kalau kalian butuh apa-apa bilang aja sama dia." Geo menunjuk Cinta.

Cinta sontak membelalakan matanya, jadi dia disini hanya dijadikan babu saja, sungguh keterlaluan.

"Gue bukan babu!" Cinta jelas tidak terima dengan ucapan Geo.

"Masih inget kan syarat yang gue kasih." Geo berbisik penuh penekanan.

Cinta memejamkan matanya, mengumpati Geo didalam hatinya.

Cinta menjauh dari Geo dan memilih duduk ditepian lapangan basket.

"Gini amat nasib gue, tau gitu gue milih jomblo terus aja." Cinta menghela napas panjang.

Cinta menatap kearah Geo dan teman-temannya, terlihat Geo sedang berbincang dengan mereka, namun sesekali mereka melirik kearah Cinta.

"Pasti ngomongin gue." Gumam Cinta. Cinta memalingkan wajahnya kearah lain.

"Beliin kita minum." Geo berdiri dihadapan Cinta.

Cinta sedikit terkejut.

"Mana duitnya?" Cinta menyodorkan sebelah tangannya keatas.

Geo sama sekali tidak menjawab, dan dengan seenaknya kembali ke teman-temannya.

"Sial sial sial." Cinta menurunkan uluran tangannya.

Cinta bangkit dari duduknya dan meninggalkan lapangan untuk membeli minuman.

"Geo sialan. Awas aja lo, tunggu pembalasan gue." Cinta mengepalkan tanganya, berusaha menguatkan dirinya.

Cinta telah sampai di kantin, kemudian Cinta membeli empat minuman.

Saat berbalik ingin kembali ke lapangan, Cinta bertemu dengan Nayla yang menatap dirinya heran.

"Lo ngapain disini Cin, itu juga minuman banyak banget." Nayla menunjuk plastik yang berisi minuman.

"NAYLAAA!" Cinta memeluk Nayla dengan erat.

"Eh, kenapa lo?" Nayla kebingungan.

Cinta melepaskan pelukannya dan menarik Nayla menuju kursi yang berada di pojok kantin.

Pretend Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang