Bab 42

282 10 0
                                    

Happy reading
Jangan lupa votenyaa

___

"Lembaran baru."
-Cinta Alecia

Tiga bulan berlalu sejak pelaksanaan ujian, Cinta dan Geo masih belum bertegur sapa, Cinta benar-benar menghindari Geo.

"Woi Ge, tumben amat lo berangkat siang." Alden menyapa Geo yang baru saja sampai.

"Gue kesiangan." Geo duduk dibangkunya.

"Halah gak usah bohong lo, gue tau kali alasan lo berangkat siang." Alden yang duduk disamping Geo merangkul bahu Geo sambil menaik turunkan alis.

Cinta sudah tidak sekelas lagi dengan Geo, Cinta yang mengajukan diri untuk kembali ke kelas semula, ribet memang.

"Gak usah sok tau." Geo menjauhkan tangan Alden dari bahunya.

"Bukannya sok tau, tapi gue emang tau. Lo berangkat siang bukan gara-gara kesiangan kan?" Alden menjauhkan diri dari Geo.

Geo menatap Alden jengah. "Apaan sih, gak usah ngaco."

"Ngaku aja kali, lo pasti lagi ngehindari pemandangan yang bikin hati lo kebakar kan." Alden menutup mulutnya dengan tangan untuk menahan tawanya.

"Makin aneh lo." Geo mendengus.

"Lo gak tahan kan lihat Cinta sama Langit berangkat bareng, lo juga gak tahan lihat Cinta pulang bareng Langit, makanya lo tiap pulang sekolah ke tempat eskul." Alden mencolek-colek lengan Geo.

"Nyesel gak lo." Alden terus menerus memanasi Geo.

"Ngomong apa sih lo, gak jelas banget. Lagian yang lo omongin gak bener sama sekali, gak usah ngarang deh." Geo mengeluarkan bukunya dari dalam tas.

"Halah, kalau lo gengsi kayak gitu mulu, lo bakal kehilangan Cinta Ge. Lo gapapa kalau Cinta jadian sama Langit? Kayaknya sebentar lagi gosip Cinta sama Langit pacaran bakal beredar." Alden menopang dagu menatap Geo.

"Bagus dong kalau Cinta jadian sama Langit, soalnya sama-sama suka, jadi keduanya bisa happy." Geo mencatat materi yang belum sempat dia salin dibuku catatan, materinya hanya dia foto saja sebelumnya.

"Jadi ceritanya lo ngalah nih, asalkan Cinta bahagia ya Ge? Hahaha lucu banget lo. Ternyata lo bucin juga." Alden tertawa sambil memukul meja pelan.

"Bacot, gue anti bucin." Geo melirik Alden sinis.

"Kalau seandainya lo bucin gue bakal minta dibeliin mobil! Deal?" Alden menjulurkan tangan mengajak Geo untuk bersalaman.

Geo menerima uluran tangan Alden. "Deal."

"Lihat aja, sebentar lagi gue bakal punya mobil, dasar gengsinya selangit." Batin Alden.

Cinta sudah didalam kelas sejak tadi, belakangan ini Cinta sangat dekat dengan Langit, Cinta selalu kemana-mana dengan Langit. Cinta juga selalu bercerita apa saja kepada Langit.

"Kak Langit baik banget orangnya, gak nyesel gue kenal dia." Cinta menopang dagu menatap kedepan dengan menyunggingkan senyum.

"Ngapain lo senyum-senyum." Cyla duduk disamping Cinta.

Cinta dan Cyla sudah berdamai, Cinta sudah tidak berhubungan dengan Geo, jadi Cyla bebas mendekati Geo, Cinta tidak keberatan berteman kembali dengan Cyla.

"Gue lagi mikirin kak Langit." Cinta menatap Cyla dengan senyum yang mengembang.

"Tadi baru ketemu masa udah kangen, mending lo buruan jadian sama kak Langit sana, lo mau kak Langit gue rebut?" Cyla memainkan rambut Cinta.

Pretend Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang