Bab 21

301 36 27
                                    

Happy reading
Jangan lupa votenyaaa

_____

"Udah nyuruh buat beliin sesuatu, tapi gak mau ngeluarin duit!"
-Cinta Alecia

Sudah dua hari berlalu sejak kejadian memalukan yang dialami Cinta.

Cinta seharian penuh tidak mengobrol dengan Nayla, Cinta sungguh kesal dengan Nayla.

"Sial, malunya belum hilang juga. Besok kemah, pasti ketemu kak Langit." Cinta bergumam sepanjang jalan.

"Woi babu, bawain tas gue." Geo tiba-tiba berdiri disamping Cinta sambil menyerahkan tasnya kepada Cinta.

Geo bingung, sejak kemarin Cinta tidak memprotes kemauan Geo. Geo sangat bersyukur, tapi Geo juga merasa ada yang aneh dengan Cinta.

"Lo dari kemarin tumben banget gak ngomel-ngomel." Geo memasukkan satu tangannya kedalam saku celana.

"Diem deh lo, gak usah bikin gue kesel." Cinta menatap Geo sekilas, lalu masuk kedalam kelas Geo dan menghempaskan tas Geo begitu saja.

"Tas gue..." Geo menatap nanar kearah tasnya yang berada dilantai, untung saja handphonenya ditaruh disaku baju.

"Tanggung jawab lo!" Geo menatap kebelakang, namun tidak menemukan Cinta, justru terdapat Nayla yang berdiri diambang pintu.

"Gue gak bikin lo hamil, ngapain juga gue tanggung jawab." Nayla menjawab dengan muka polosnya.

Nayla membekap mulutnya ketika melihat Geo menatapnya tajam.

Geo mendengus, lalu memungut tasnya dan duduk dibangkunya.

"Mulut gue lemes banget." Gumam Nayla.

_____

Cinta duduk dibangkunya dan menopang dagu menatap jendela.

"Cin, lo mau ikut nyari keperluan perkemahan gak?" Marissa berdiri disebelah meja Cinta.

Cinta menatap Marissa sekilas lalu memalingkan wajahnya. "Gak deh, gue mau nyari sama cowok gue."

"Sa, lo ngapain ngajak ngobrol dia sih! lo gak usah deket-deket sama dia Sa." Cyla menatap Marissa dan menunjuk Cinta.

"Maaf ya Cin, omongan Cyla gak usah dimasukin ke hati, kalau gitu gue balik kebangku ya." Marissa berbalik dan berjalan menuju bangkunya.

"Lagian gue juga gak mau deket-deket sama kalian berdua." Gumam Cinta.

"Huh menyebalkan." Cinta mengetuk-ngetuk mejanya.

Terdengar suara seseorang yang dikenalinya dari pengeras suara.

"Pengumuman, bagi kelas 10 diperbolehkan pulang lebih awal untuk mempersiapkan keperluan perkemahan besok, terima kasih."

"Tau gitu gue gak bakal berangkat sekolah." Cinta bangkit dari duduknya, rencananya dia ingin mengajak Nayla mencari keperluan.

Cinta berjalan menuju kelas Nayla. Saat memasuki kelas Nayla, suasananya seperti di pasar.

"Berisik banget sih." Cinta memandang sekitar, siswa-siswi terlihat sedang membahas untuk acara besok.

"Nay." Cinta duduk disebelah Nayla.

"Udah gak marah lagi lo sama gue?" Nayla menatap Cinta.

Cinta menganggukan kepalanya. "Ayo nyari keperluannya."

Pretend Boyfriend [END]Where stories live. Discover now