25 | Hold Me Tight

Mulai dari awal
                                    

"Kenapa?"

"Bawa Chika dan Diana ke kamar. Aku ingin berbicara sesuatu pada Denis."

Renata mengangguk tanpa bantahan. Perlahan Renata mendekati Diana, ingin membawa Diana ke kamar sesuai perintah suaminya namun Diana merapatkan tubuhnya pada Denis. Denis yang melihat itu perlahan menjauhkan Diana darinya. Denis menggenggam erat tangan Diana yang gemetar dan menatap Diana teduh.

"Diana ... kamu bersama Renata dulu di kamar."

Diana menggeleng pelan.

"Bukankah kamu ingin berubah? Inilah saatnya, jangan menundanya," Denis berkata lembut dan saat Diana menatapnya, Denis tersenyum teduh.

Denis mengangguk pelan, menatap Diana meyakinkan dan saat Diana memberanikan diri menatap Renata, detik itu juga Renata mengulurkan tangannya pada Diana.

Diana menatap uluran tangan Renata kemudian menatap Denis yang tersenyum padanya. Ragu-ragu Diana menerima uluran tangan Renata dan mereka pun, memasuki kamar Chika bersama Chika tentunya yang tidak bosan berceloteh dan celotehan Chika tidak jauh-jauh dari semua kebaikan Diana selama mereka tinggal di apartemen membuat Renata terenyuh.

Diana yang dahulu terkenal licik rupanya memiliki jiwa keibuan yang selalu Chika banggakan.

Renata cukup kagum pada Diana. Renata mengerti semua yang dulu Diana lakukan bukan tanpa alasan. Dia juga turut andil di dalamnya. Riko sebelumnya tunangan Diana dan dia datang mengacaukan segalanya. Diana hanya memperjuangkan apa yang menjadi miliknya. Tetapi takdir Diana bukan bersama Riko karena jauh sebelum Diana bersama Riko, dia yang lebih dulu mengenal Riko dan Riko menjadi yang pertama untuknya.

Setidaknya, Renata harus berterima kasih banyak kepada Diana. Karena Diana, Renata tahu banyak mengenai perjuangan untuk mendapatkan apa yang harus menjadi milik kita. Sampai sejauh ini, Renata salut pada Diana. Diana masih bertahan bersama Denis yang telah memberi luka pada Diana dan sekarang, Renata tidak tahu lagi sedalam apa luka Diana karena Denis.

Diana hamil anak Denis lagi dan Denis menikahi Diana secara sirih. Ini tidak adil untuk Diana.

"Diana."

Renata menyentuh lengan Diana dan membuat Diana tersentak. Hendak memberi jarak namun dengan cepat Renata berkata, "Jangan takut. Aku ingin dekat denganmu seperti dulu. Aku ingin hubungan kita sedekat dulu dimana kamu menganggapku sebagai saudaramu, begitu sebaliknya," lirih Renata dan membuat Diana menatap Renata.

Diana segera mengalihkan tatapannya pada sang putri yang asyik menulis di meja belajarnya, entah menulis apa. Yang jelas akhir-akhir ini putrinya itu menjadi suka menulis bahkan menggambar setelah dia perlihatkan beberapa video edukasi. Diana dan Renata duduk di atas karpet dengan bersandar pada tempat tidur Chika.

"Diana, apa tidak ada kesempatan untuk kita seperti dulu lagi? Dulu kamu adalah dokter kandungan yang selalu aku banggakan. Setiap aku membutuhkan pertolongan, kamu selalu datang dengan senyuman. Aku minta maaf kalau kamu masih dendam padaku karena ...."

"Seharusnya aku yang meminta maaf padamu ... Renata," Diana memotong perkataan Renata dan menatap Renata dengan tatapan berkaca-kaca. Suara Diana bergetar, lidahnya terasa kelu ketika mengucapkan maaf pada Renata, perempuan yang kebahagiaannya nyaris dia hancurkan.

Renata menggeleng pelan dan menggenggam tangan Diana.

"Kamu tidak seharusnya seperti ini. Aku mengerti, apa yang kamu lakukan adalah sebuah bentuk untuk mempertahankan diri, merebut sesuatu yang harusnya menjadi milikmu."

"Tapi Riko milikmu, Renata. Aku ... aku sadar kalau cintaku ke Riko adalah cinta semu. Rasanya berbeda ketika aku membuka hati untuk Denis. Aku lebih nyaman dengannya."

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang