17 | Hold Me Tight

Beginne am Anfang
                                    

...

Diana mengerjap saat mendengar suara tangisan yang begitu dekat dengannya. Membuka mata, Diana menemukan putrinya yang tidur di sampingnya seraya memeluknya erat. Saat melihatnya membuka mata, putrinya itu terduduk dan mengusap kasar air matanya.

"Mama! Mana yang sakit, Ma? Mama harus istirahat biar cepat sembuh. Chika gak bakal nyusahin Mama lagi. Chika juga gak mau rewel sama manja ke Mama biar Mama bisa istirahat terus cepat sembuh."

Diana mencoba beranjak dari berbaringnya dan putrinya dengan sigap membantunya. Diana tersenyum lebar dan mendaratkan kecupan ringan di kening putrinya.

"Terima kasih, Sayang."

"Sama-sama, Mama. Mama harus cepat sembuh biar Chika gak sedih lagi."

"Memangnya Mama kenapa? Mama sehat kok, Nak."

"Kata Papa lengan Mama berdarah karena jatuh waktu masakin nasi goreng buat Chika makanya Papa yang masakin nasi goreng buat Chika. Mama jangan masak lagi ya, Ma. Tunggu Mama sembuh dulu. Chika gak papa makan nasi goreng buatan Papa. Chika udah baikan sama Papa, Papa tadi jemput Chika sekolah terus Papa minta maaf ke Chika katanya Chika bebas mau beli apa aja karena udah baikan sama Chika."

Diana tersenyum mendengar celotehan putrinya yang terlihat begitu antusias. Diana senang jika Denis akhirnya memilih mengalah.

"Terus, Chika minta apa sama Papa?"

"Sebentar Mama, Chika ambil dulu."

Diana mengangguk dan membantu putrinya menuruni tempat tidur. Diana menunggu putrinya yang meninggalkannya hingga tidak lama kemudian putrinya kembali dengan membawa kotak kecil yang entah isinya apa.

"Chika minta ini sama Papa, Mama."

Diana menerima kotak yang putrinya sodorkan padanya.

"Ini apa, Sayang."

"Rahasia. Kata Papa, Mama pasti suka. Papa juga beli buat Mama. Dan ini, Chika kasih buat Mama. Chika udah bilang sama Papa terus sama Papa dibolehin. Dibuka, Ma!"

Diana membuka kotak yang putrinya berikan dan saat melihat apa yang ada dalam kotak itu sontak Diana membulatkan matanya tidak percaya.

"Sayang, ini ...."

"Kejutan buat, Mama. Chika yang minta ke Papa soalnya Mamanya temen-temen Chika pakek itu semua, cuma Mama yang gak pakek. Dipake, Ma! Pasti bagus kalau dipakek Mama."

Melihat keantusiasan putrinya membuat Diana memakai pemberian putrinya.

Kalung.

Diana tidak percaya jika putrinya memiliki pikiran untuk membeli kalung untuknya. Menuruni tempat tidur, Diana mendekati meja rias kemudian bercermin. Diana menatap putrinya yang bertepuk tangan.

"Bagus, Mama. Bener kata Papa kalau Mama bakal cantik pakai kalungnya. Itu Chika sama Papa yang pilih, Ma."

Diana mencium pipi putrinya gemas. Hendak menggendong putrinya, tiba-tiba Diana meringis saat merasakan nyeri di bahunya dan sontak membuat putrinya berteriak kemudian menangis.

Hold Me TightWo Geschichten leben. Entdecke jetzt