"Selamat datang anak sulungku dan hai aduh cucu glanpa yang manis ini" sapa ayah menyambut kedatangan Jhonny

"Selamat datang kak Jhon selamat datang Ten dan Chanie " Sapa Taeyong kepada Chanie sembari mengelus pipinya

"Sini biar Chanie bersama glanpa dan glanma nya kalian berdua istirahat dulu" ucap Nyonya Jung mengambil alih Chanie

"Terima kasih eomma, jika Chanie mengantuk bisa langsung berikan ke saya saja eomma" ucap Ten

Mereka semua akhirnya menuju kamar masing-masing. Ten membantu Jhonny istirahat didalam kamar dan merapikan beberapa barang yang dia bawa pulang dari rumah sakit.

"Sebentar ya duduk disini dulu kalau pusing tiduran saja. Saya mau membereskan ini dulu " kata Ten sembari membantu Jhonny duduk ditepi kasur

Jhonny melihat seberapa rapi dan telaten Ten dalam menyusun baju dan juga beberapa peralatan nya. Sejenak teringat dalam pikirannya seberapa jahat nya dia sebagai orang yang pernah merusak hidup seseorang sebaik Ten. Saat sedang terhanyut dalam pikirannya sendiri Ten menghampiri dan menepuk pelan kedua bahu Jhonny

"Kenapa? Sedang memikirkan apa? Saya boleh tahu tidak?" Tanya Ten khawatir

"Duduklah di sini" ucap Jhonny sembari menarik Ten ke atas pangkuannya

"Ehh, nanti ada yang melihat tuan" wajah kaget Ten sangat menggemaskan bagi Jhonny

Sambil menyikap anak rambut Ten ke telinganya, Jhonny berkata "memang kenapa kalau ada yang melihat hem? Dan sampai kapan dirimu berhenti memanggil aku dengan Tuan? Aku tidak suka sayang"

"Ehm, maaf tapi saya sedikit gugup dan saya juga bingung memanggilmu apa" jawab Ten malu sambil menunduk

"Gak papa gugup, tapi jangan takut kepada saya ya, saya mau obati sakitnya kamu dulu pelan pelan saja. Tapi jangan takut kepada saya, sakit rasanya kalau kamu keliatan ketakutan. Kamu lucu kalau sedang malu malu, saya suka "

"Soal panggilan saya sebenarnya bebas senyaman kamu, tapi kalau tuan terkesan tidak enak saja. Bagaimana kalau papa? Atau sayang? Atau honey? Atau my husband juga boleh " goda Jhonny lagi

Ten tersenyum sambil menatap Jhonny, kemudian dia bawa 2 tangannya untuk mengusap wajah Jhonny secara perlahan
"Saya masih suka panggil tuan karena lucu saja, tapi sebutan papa juga tidak buruk. Kadang Haechan juga belum terbiasa dengan sebutan papa, jadi mungkin dengan saya terbiasa menyebut papa didepan Haechan dia juga akan terbiasa memanggilmu papa"

Jhonny membawa salah satu tangan Ten untuk dikecup dan setelah nya digenggam erat

"Mama Ten"

"Papa Jhon"

Kekeh dua insan itu terdengar dalam ruangan dalam beberapa saat, hingga keheningan menyelimuti keduanya. Jhonny bawa wajahnya sedikit ke depan, mendekat kearah sang pujaan hati. Melirik ke bongkahan bibir nan indah merah bersemu dan ketika jarak semakin dekat menutup mata dan mengikis jarak menempelkan bibir mereka berdua dengan indah.

Ten sempat kaget tapi akhirnya mengikuti irama kecupan dan lumayan yang terjadi. Memberikan sengatan listrik bagi keduanya, bagaikan melambung ke atas saja, Jhonny telah membawa mutlak hati pujaan hatinya.

"Mphh"

Merasa sudah ada ketukan pelan di dada Jhonny menyadari bahwa Ten telah kehabisan pasokan udara. Kemudian dia akhiri sesi kemesraan ini dan membuka mata melihat seberapa merah semu wajah Ten didepannya. Dia bawa tangannya untuk menghapus jejak Saliva dibibir Ten dengan lembut .

"Cantik nya mama Ten, maaf ya tadi lupa ijin dulu. Besuk besuk boleh lagi tidak?" Tanya Jhonny

Ten terkekeh manis dan menjawab "Besuk ehm boleh tidak ya? Tanya Chanie coba"

MY Universe ^{Jaeyong}^Where stories live. Discover now