13 | Hold Me Tigth

Start from the beginning
                                    

...

"Papa."

Denis baru membuka pintu kamar dan melihat putrinya bersama Diana di depan pintu. Denis terkejut saat kedua kakinya dipeluk oleh putrinya. Denis bisa melihat penampilan putrinya yang sudah rapi dan itu tandanya Diana berhasil membujuk putrinya.

Tersenyum tipis, Denis menunduk kemudian membawa putrinya dalam gendongannya.

"Wangi," Denis mencium berkali-kali pipi putrinya membuat bedak di pipi putrinya berpindah ke bibir dan hidungnya.

"Papa! Bedak Chika luntur."

Denis terkekeh, dia tidak lagi mencium putrinya.

"Maafin Papa, ya. Nanti Papa bedakin Chika lagi."

"Jangan."

"Kenapa?"

"Chika yang mau minta maaf ke Papa. Maafom Chika ya, Papa. Chika udah dosa banget teriak ke Papa. Jangan kutuk Chika, Papa. Chika masih pengen sekolah, bermain dan manja ke Mama sama Papa."

Denis mengerut kening. Dia melirik Diana yang mengangguk padanya membuatnya mengerti apa yang putrinya maksud.

"Lain kali jangan diulangi ya, Sayang. Itu gak baik."

"Siap, Papa. Jadi sekarang ayo kita berangkat! Kata Mama, Papa mau bawa Chika sama Mama beli mainan. Chika seneng banget."

Sontak Denis menatap Diana yang tersenyum padanya. Melihat kedipan mata serta gerakan Diana membuat Denis mengerti jika Diana membujuk putrinya dengan mainan.

"Baiklah, Chika bebas mau beli mainan apa saja sama Mama."

Sorakan putrinya membuat Denis tidak bisa mencium putrinya. Dengan satu tangan merangkul Diana, Denis melangkah menuju mobil. Sesuai rencana Diana, Denis membawa putrinya ke toko mainan lebih dulu sebelum membawanya ke rumah Tantenya.

Setibanya di toko mainan, putrinya itu tidak melepas genggamannya pada tangan Denis dan Diana. Banyak mainan yang putrinya inginkan tetapi putrinya itu selalu bertanya pada Diana apakah Diana membolehkan putrinya untuk membelinya. Namun Diana tidak membolehkan putrinya membeli mainan yang putrinya inginkan.

Bukan pelit, tetapi mainan yang putrinya inginkan semuanya sudah putrinya punya di apartemen, hanya berbeda warna saja.

Melihat wajah cemberut putrinya membuat Diana memilih menggendong putrinya dan membawa putrinya menuju mainan yang tidak dimiliki putrinya. Diana juga memberikan penjelasan pada putrinya kenapa Diana tidak membolehkan putrinya membeli mainan yang putrinya inginkan dan respon putrinya adalah senyun lebar yang kemudian memeluk Diana erat.

Denis yang melihatnya tidak bisa menyembunyikan kekagumannya melihat lembutnya Diana pada putrinya dan sabarnya Diana menghadapi sikap menyebalkan putrinya. Mendekat, Denis mencuri satu ciuman di pipi Diana, sangat singkat sebelum akhirnya mengerlingkan mata pada Diana yang mendelik padanya.

"Jadi, Chika mau mainan pilihan Mama?"

"Mau, Papa. Pilihan Mama bagus, Chika suka," jawab putrinya ceria dan Denis langsung membawanya ke kasir kemudian bergegas meninggalkan toko mainan karena tidak ada lagi yang putrinya inginkan.

Hold Me TightWhere stories live. Discover now