52. Ryu

3.3K 392 70
                                    

WARNING : SENSITIVE CONTENT!










| Beberapa hari sebelumnya.

Perpustakaan sekolah adalah tempat yang tepat untuk membaca buku dan belajar. Tetapi tak ayal juga tempat itu dijadikan tempat untuk mencari ketenangan dan bermalas-malasan seperti halnya Ayyara saat ini. Jangan dicontoh ajaran sesat.

Dirinya sedang menidurkan samping kepalanya di atas tumpukan buku yang berada di atas meja, dengan mata memandang seseorang yang berada di sebelahnya, Zaki. Dengan tak sedikit pun berpaling. Tak heran jika membuat sang ditatap merasa risih.

Dengan keberanian yang ia kumpulkan, Zaki yang saat itu sedang membaca buku itu pun menoleh ke arah samping dengan kaku.

"Mmm... A-ada yang bisa aku b-bantu?" Suara Zaki sedikit tergagap, dengan tangan membetulkan letak kacamata kotaknya untuk menghilangkan rasa gugup.

Seragam yang sangat rapi, kacamata kotak tebal, rambut diberi polesan pomade, tubuh tegap dan berisi.

Gaya biasa yang sangat cupu.

Ayyara terus menatap ciri khas laki-laki yang berada di sampingnya itu.

Tetapi jika diperhatikan dari samping, lelaki itu mempunyai rahang wajah yang tajam.

Dirinya pikir, dilihat dari mana pun lelaki ini hanya berpura-pura menjadi seorang nerd.

Ayyara tersadar saat Zaki menepuk pundaknya pelan. "Eh?"

"Ada yang bisa aku bantu?" Tanya Zaki lagi tanpa gagap.

"A-abisnya kamu ngeliatin aku terus..." Lanjut Zaki dengan nada kecil dan wajah sedikit memerah malu setelah melihat Ayyara yang mengerjap polos.

"Masa?" Ucap Ayyara acuh dengan kepala yang masih berada di atas meja menoleh ke arah Zaki.

"Ah, m-mungkin cuma perasaan aku aja!" Balas Zaki dengan sedikit berseru, dan langsung mengalihkan pandangannya kembali ke arah buku pelajaran yang berada di atas meja seraya menggeser sedikit tempat duduknya menjauh dari gadis itu.

Setelah itu hening. Tetapi, Zaki masih bisa merasakan Ayyara yang sedang menatapnya dari samping. Membuat Zaki kehilangan fokusnya untuk belajar dan membuatnya merasa canggung.

Entah mengapa gadis ini tiba-tiba duduk tepat di sampingnya, padahal banyak kursi kosong yang tersedia di sini.

Lagipula, tumben sekali gadis ini ada di perpustakaan. Biasanya, gadis ini selalu ada di dalam kelas atau paling tidak, ia berada di pinggir lapangan basket untuk melihat pertandingan.

Ah, tidak!

Dirinya bukan memerhatikan gadis ini, kok. Hanya, gadis ini terlihat sangat mencolok.

Saat pikirannya sedang ribut dengan memikirkan berbagai hal, dirinya ditarik kembali ke dalam realita saat Ayyara mulai berbicara kepadanya.

"Lagi belajar apa?" Tanya Ayyara dengan posisi yang sudah berubah menjadi duduk di hadapan Zaki seraya menopang dagu.

Mata Zaki terbebelak karena terkejut kapan gadis itu berpindah tempat. "Hah! Itu, b-biologi."

"Lo kayaknya suka banget ya sama biologi,"

"Ha..ha.. I-iya," Balas Zaki dengan tertawa canggung, seraya mengalihkan tatapannya ke bawah. Tak kuat dengan tatapan lurus yang diberikan oleh gadis yang berada di hadapannya ini.

"Ngomong-ngomong soal biologi, lo pernah nanya ke gue kan soal PR biologi?"

"Kapan..?" Balas Zaki setelah beberapa detik terjeda. Ada sedikit raut wajah tak mengenakan darinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 23, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Butterfly EffectWhere stories live. Discover now