14. Salah pilih korban

7.8K 1.1K 52
                                    

"Lah kok lo jadi cakep?" Ucap Ayyara saat melihat potongan rambut baru Kian aka Kerta.

Kian mengibaskan rambutnya ke belakang, lalu membuat ekspresi wajah sok gantengnya. "Ya iya lah, gue gitu lohh,"

Ayyara memutar bola mata malas, "Mon maaf, tapi gue lagi muji mukanya Kerta bukan muka lo," lalu ia beranjak ke kasir untuk membayar potongan rambut Kerta tadi.

Kian melotot sesaat, kemudian ia mengerucutkan bibirnya. "Tapi 'kan Kerta jadi cakep gara-gara dirasukin gue," Gumamnya sambil mengekori Ayyara dibelakang.

Mereka berdua sedang berada di sebuah mall, Ayyara dengan ikhlas membayar semua keperluan Kian. Sungguh sahabat yang baik, bukan?

"Lo ga tau diri banget, ya. Udah dibayarin malah makin ngelunjak." Ayyara mencibir saat Kian memintanya untuk membayarkan sebuah ponsel serta laptop yang lumayan mahal.

Kian yang sedang mencoba mengutak-atik ponsel yang ada di toko pun menoleh ke arah Ayyara dengan tatapan melasnya. "Yaelah Ayy, palingan ini jumlahnya cuma 20 jutaan," Balas Kian dengan entengnya lalu kembali mengutak-atik ponsel.

Ayyara menatap Kian tajam, "cuma-cuma palak lo peang!" Gemas Ayyara sambil menyentil kuping Kian dengan keras membuat sanga empunya meringis kesakitan.

Kian langsung mengusap kupingnya yang memerah, "sakit, anjir."

"Ya, elo ga ngotak,"

Kian tertawa garing lalu mengusap tengkuk lehernya. "Ya maap.. nanti kalo kita balik ke dunia kita gue gantiin 5 kali lipat, deh. Gimana?"

"Deal!" Ucap Ayyara cepat lalu langsung berjalan menuju kasir diikuti Kian yang sedang tersenyum bahagia serta berbinar-binar.

Saat dirasa kebutuhan mereka sudah dibeli, Ayyara dan Kian mampir dulu disebuah restoran untuk mengisi perut mereka yang kosong setelah semua energinya habis untuk dipakai berkeliling mall selama berjam-jam.

"Ki, gue belakangan ini serasa ada yang ngikutin, deh." Ayyara berkata serius membuat Kian yang tadinya ingin menyuapi makannya kini menaruh lagi di piring.

"Lo ga numpang-numpang emangnya?" Balas Kian dengan memasang ekspresi serius menatap kedua mata Ayyara.

Ayyara mengeratkan garpu yang ia pegang dengan wajah datar menatap Kian, membuat Kian kalang kabut dibuatnya. Dirinya juga langsung mengeluarkan keringat dingin. "Eh iya-iya m-maaf, anjir. Becanda. J-jangan baper gitu, lah." Ucap Kian sembari mengusap tengkuk lehernya dengan mata menatap kearah mana-mana. Tak berani menatap wajah Ayyara yang datar itu.

Kian memberanikan diri menatap Ayyara, ia menanggapinya dengan serius sekarang. "Kalo lo udah ngomong begitu, pasti masalahnya serius. Jadi gimana? Mau lo pancing?" Ayyara mengangguk sebagai jawaban.

Kian mengusap mulutnya dengan tisu. "Udah punya rencana?" Satu alis Kian terangkat.

Ayyara hanya tersenyum kecil lalu melanjutkan acara makannya membuat Kian resah akan sebuah rencananya.

Kian tahu betul tabiat sahabatnya itu, ia selalu membuat rencana yang gila. Ia akan mengorbankan apapun demi rencananya atau tujuannya berhasil, termasuk nyawanya sendiri.

Ayyara akan menjadi pribadi yang berbeda--ralat gila jika mempunyai sebuah tujuan. Dan akan kembali normal jika tujuan itu sudah terpenuhi.

__________

"Kasyapi.. Cewek gue mana?" Tanya Yuma saat berpapasan dengan Kasyapi di Koridor sekolah.

Kasyapi mengerutkan alisnya bingung, "Cewek lo?"

Butterfly EffectWhere stories live. Discover now