32. Sesuatu yang aneh

2.9K 491 29
                                    

ARC DESA TERPENCIL : PART I

Sedikit demi sedikit Ayyara merasakan lengannya terasa dingin seperti sedang dibaluti oleh air.

Kesadarannya perlahan mulai kembali saat lengannya mulai terasa geli. Sangat mengganggu tidurnya yang sedang mengisi tenaga akibat kelelahan berjalan.

Mata yang terasa berat itu perlahan mulai terbuka dengan sedikit, melirik ke arah lengannya dengan samar-samar.

Meski tak jelas karena tak ada pencahayaan yang masuk ke matanya, matanya melihat sosok seseorang yang seperti sedang menjilati lengannya dengan sangat fokus dan sensual.

Wajahnya tak terlihat karena tertutup rambutnya karena menunduk.

Mungkin dirinya salah lihat atau hanya hayalan semata. Jadi dirinya tak menghiraukan hal itu dan kembali menutup matanya dengan rapat.

Ia pun kembali ke alam bawah sadarnya.

"Ah... Aku suka tubuhmu~"




__________



Ayyara melirik ke arah jendela yang sudah terang itu. Dirinya menebak mungkin sekarang sudah sekitar jam tujuh-an. Ia lantas keluar dari kamarnya sembari menguap serta merentangkan tangannya ke atas guna meregangkan otot-ototnya yang terasa pegal.

Dirinya dan teman-teman sampai ke Desa Gozel tepat pada sore menjelang malam hari. Warga Desa yang melihat mereka langsung membawa mereka ke tempat menginapan khusus untuk pendatang yang berupa bangunan kayu itu.

Meskipun terbuat dari kayu, tempat itu kokoh, nyaman dan juga bersih untuk ditempati.

Entah mengapa warga Desanya terkesan kurang ramah dan juga sangat sinis kepada mereka.

Dan juga ada peraturan aneh yang menyebutkan bahwa pendatang tidak boleh tidur bersama dalam satu kamar.

Artinya dirinya, Miya, Viero, Kasyapi, Arkein, serta Ezra tidur di kamar masing-masing.

Miya dan wakil kepala desa setempat sempat ribut karena Miya tak terima jika dirinya tak sekamar dengan Ayyara.

Tuannya sudah menitipkan Ayyara kepadanya untuk menjaganya dan berpesan untuk selalu berada di samping Ayyara.

Tetapi peraturan adalah peraturan. Konon katanya jika peraturan itu dilanggar–––pendatang yang tidur bersama dalam satu kamar itu, maka salah satunya akan hilang.

Yang hilang tentu tidak akan pernah ditemukan dan tak pernah kembali. Sekeras apapun mereka mencarinya.

Bukan tanpa sebab. Dahulu ada banyak kejadian pendatang yang hilang secara tiba-tiba. Dan rata-rata yang hilang adalah pendatang dan juga tidur bersama dalam satu kamar. Jadi warga Desa sepakat bahwa kejadian itu karena hal tersebut dan beranggapan bahwa kejadian itu berhubungan dengan hal-hal mistis. Jadi, warga desa menghimbau para pendatang untuk mengikuti aturan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Dan Miya pun akhirnya pasrah dan kamarnya tepat di sebelah kamar Ayyara.

Mata Ayyara melirik pintu kamar Miya yang sedikit terbuka, ia dapat melihat jika penghuni kamarnya itu sudah tak ada di kamarnya. Ia pun lantas melangkah menuju ke ruang makan dalam penginapan itu.

Meskipun ini di desa pedalaman, tetapi penginapan ini terbilang cukup 'mewah' untuk Desa yang tersembunyi dan juga kurang diperhatikan. Mewah dalam artian tempatnya luas seperti kosan.

Butterfly EffectWhere stories live. Discover now