51. Pangeran

2.1K 325 41
                                    

"Bahagia selalu, ya. Semoga lo bisa dapetin seseorang yang lebih baik dari gue... No. Gue ga mau. Jangan jatuh cinta sama orang lain selain gue."






______________

Ini dimulai dari mana sebenarnya?

Apa dari dirinya bertemu dia saat pertama kalinya,

Atau saat dia mengajak ngobrol dirinya di belakang kelas sekolah usai pertengkaran antara dirinya dan kekasihnya dulu?

Yang pasti dirinya sangat ingin melindungi gadis itu.

Karena...

Ia menyukai tatapan matanya.

Lebih tepatnya, tatapan kelam gadis itu sama seperti tatapan mata miliknya sebelum bertemu dengan orang tua angkatnya.

Tatapan putus asa yang sangat ingin dirinya rubah. Dan menjaga gadis itu dari orang-orang jahat di dunia ini.

Arkein kecil menatap kosong kedua orang tuanya yang terbaring kaku di atas lantai putih dengan simbahan darah yang keluar dari perut mereka.

"Orang tua kamu sudah meninggal, jadi mulai besok kamu tinggal bersama kami." Kata seorang wanita dengan pria dewasa yang berada di sisinya sembari tersenyum licik.

Dan mulai saat itulah kehidupan Arkein kecil yang normal perlahan mulai berubah.


__________

"Okaeri... My baby." Bisik Arkein tepat di telinga Ayyara yang membuatnya langsung menegang.

TIDAK. TIDAK. TIDAK. TIDAK. TIDAK. TIDAK. TIDAK. TIDAK. TIDAK. TIDAK. TIDAK. TIDAK. TIDAK. TIDAK. TIDAK. TIDAK. TIDAK. TIDAK.

Tubuh Ayyara bergerak sendiri untuk melarikan diri dari pelukan Arkein.

Dengan tergesa Ayyara berlari menuju pintu.

Tetapi saat ingin memutar knop pintu itu, Ayyara dibuat terdiam usai Arkein mengatakan sesuatu dengan polosnya.

"Mau pulang ke Daddy kamu? Emangnya ini udah waktunya kamu buat kasih affection ke dia?"

Ayyara langsung mengembalikkan tubuhnya dengan mata melebar, menatap ke arah Arkein yang sedang tersenyum tanpa beban.

"Wah... What a great video, babe!" Kagum Arkein dengan mata berbinar dengan satu tangan menutup mulutnya usai melihat video berdurasi beberapa detik yang menunjukkan seorang perempuan yang diketahui adalah Ayyara dan seorang pria yang diketahui adalah Daizar yang sedang melakukan 'hal' itu.

"Ah, aku juga punya video kamu yang lagi––"

Ucapan Arkein terpotong kala Ayyara yang tiba-tiba membanting ponsel yang sedang ia pegang dengan kuat ke atas lantai.

"Kenapa lo bisa punya itu?!!" Bentak Ayyara dengan tak menyangka, menatap Arkein dengan alis berkerut emosi.

Jika lelaki ini mempunyai video itu, bukan tidak mungkin jika dia yang memasang kamera cicak di dalam kamar mandinya.

Arkein menatap datar ponsel yang sudah hancur itu di atas lantai.

"Kenapa dibanting..? Itukan hp kamu," Bukannya menjawab, Arkein malah berujar demikian dengan memasang wajah heran.

Butterfly EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang