22. Coretan di atas meja.

4.6K 739 60
                                    

Alis Ayyara mengernyit saat membaca tulisan tangan sesuatu.

Aku baru tau kalau kamu punya pacar. Hm.. Aku patah hati. Tapi gapapa, soalnya kamu ga cinta kan sama dia? Kamu cuma terpaksa kan pacaran sama dia?

Iya lah, Kamu kan cintanya cuma sama aku, di dalam hati kamu cuma ada nama aku. Iya kan?

Jadi, boleh kan pacar kamu, aku kirim ke neraka? Soalnya dia udah lancang nge-cap kamu jadi miliknya.

Jangan khawatir! aku cuma perlu sedikit waktu, soalnya si brengsek itu sama gilanya kayak aku.

HEHEHEHE... Stop and find me if you can, darling <3

Have a nice day <3

Lagi-lagi Ayyara mendapatkan kertas berwarna pink itu lagi. Kali ini ia temukan di depan balkon kamarnya disertai sebungkus coklat yang menempel pada kertas itu.

Kali ini kertas itu tak ia remas, ia menaruh kertas itu di dalam lemarinya.

Saat itu, saat pertama kali mendapatkan kertas itu, Ayyara kira itu hanya sebuah kejahilan orang lain. Atau lebih tepatnya kejahilan seorang Kian.

Cowok itu adalah orang paling jahil yang pernah Ayyara kenal. Saking jahilnya, dahulu saat berada di dunia asli ia pernah diprank olehnya.

Saat itu, di malam hari saat Ayyara ingin ke supermarket, dirinya diculik dan dibawa oleh orang bertubuh besar dan hijau itu. Wajahnya seram, rambutnya acak-acakan.

Ayyara dibawa olehnya ke dalam rumah kosong yang terbengkalai yang sangat gelap, lembab, dan kotor itu.

Jantung Ayyara berdegup kencang, bulu kuduknya berdiri, dan dirinya mulai terisak karena takut akan makhluk yang menyerupai genderuwo tersebut.

"HAHAHA.. JANGAN NANGIS! KAU AKAN MENJADI ISTRIKU.. HAHAHAHA!" Ucap genderuwo tersebut, kala dirinya melihat Ayyara duduk berjongkok seraya menangis hebat sambil menutup matanya.

Ayyara yang dirundung rasa takut itupun tak bisa kabur, berdiri saja ia tak kuat karena kakinya gemetaran.

Ayyara tak henti menangis sembari menggumamkan ayat-ayat serta do'a-do'a penghusir setan itu. Tetapi usahanya nihil, genderuwo tersebut tak menghilang juga, malah ia semakin tertawa dibalik gelap dan heningnya malam.

Kemudian, tak lama angin menerpa kulitnya dengan sangat dingin. Dingin dalam artian merasa tak enak dan semakin merinding.

Genderuwo yang mungkin juga merasakan dinginnya angin pun langsung terdiam bersamaan dengan diamnya tangisan Ayyara.

Lalu tiba-tiba, telinganya mendengar suara isakan yang sangat pelan, lalu berubah menjadi sedang.

hiks....hiks...Hiks..

HIKS...HIKS...HIKS...

Lalu tiba-tiba suara tertawa yang melengking dengan sangat kencang menggema di rumah kosong yang besar itu. Membuat Ayyara melebarkan matanya panik lalu melihat sekelilingnya dengan cepat seakan mencari tahu dimana keberadaan gadis yang sedang tertawa dengan melengking itu .

IHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHI....

Mata yang melihat sekeliling dengan gelap itu tak melihat siapapun kecuali si genderuwo. Dengan hati gelisah disertai keringat dingin yang membanjirinya, ia menutup matanya kembali dan berdoa supaya ini semua hanya mimpi buruknya dan segera terbangun dari mimpi sialan ini.

Bersamaan dengan suara yang masih menggema itu, tubuh Ayyara serasa diangkat dan merasa bahwa dirinya dibawa lari oleh seseorang.

Alangkah sangat terkejutnya saat perlahan pengelihatan nya melihat genderuwo yang menculiknya itu menggendongnya ala bridal style sambil berlari, menjauh dari rumah kosong itu.

Butterfly EffectWhere stories live. Discover now