"Hiks capek adek dari tadi gak mau diem hiks hiks" racau taeyong sambil terisak
"Iya maafkan saya yaa, sayang mau apa? Kerumah sakit ya?" Jawab Jaehyun lembut
"Hiks.. kau marah padaku yaa? Kau mau meninggalkan ku kan? Hiks hiks aku jelek sekali ya sekarang" kata Taeyong dengan tetap terisak menenggelamkan wajahnya di leher Jaehyun
"Tidak sayang tidak sama sekali, kamu sangat cantik dan aku tidak akan meninggalkan mu" jawab Jaehyun dengan gelengan cepat
"Tadi kau meninggalkanku, bukankah kau sangat jahat itu" jawab Taeyong dengan bibir mengerucut
"Maafkan aku ya aku hanya tidak ingin membuat pagimu berantakan. Maafkan yaa" kata Jaehyun
Keheningan sempat mendera, hanya tersisa isakan yang terdengar
"Aku minta maaf a-aaku ingin tetap dipeluk sebentar saja " kata Taeyong tiba-tiba
"Bahkan kalau kamu ingin dipeluk semalaman aku siap sayang " jawab Jaehyun
"Jae apa aku masih boleh jadi semestamu? Apa aku masih boleh jadi tempat rumahmu untuk pulang?" Tanya Taeyong dengan wajah sendu
Jaehyun termenung diposisinya, bukan karena tidak ingin menerima tapi apakah benar bahwa semesta nya boleh dia peluk kembali
"Tae apakah aku masih pantas ?" Tanya Jaehyun
"Ayahnya Mark pantas untuk pulang dan aku akan membuka hatiku lebar-lebar untuk menanti nya pulang " jawab taeyong merubah wajahnya mendongak ke arah Jaehyun
"Bolehkan aku mengatakan aku mencintaimu? Bolehkan aku mengatakan aku ingin memeluk mu setiap waktu? Bolehkah aku menangis karena aku mengatakan aku sangat mencintaimu Taeyong? Boleh yaa? " kata Jaehyun menatap Taeyong dengan penuh harapan
"Boleh sangat boleh aku rumahmu Jaehyun, pulanglah ketika kamu senang dan sedih ketika bahu mu terasa berat menanggung semuanya bagilah dengan diriku" jawab Taeyong sembari mengelus pipi kiri Jaehyun
Jaehyun langsung mendekap Taeyong, mereka berdua terisak dalam tangis bersama. Beralih mengecup dahi sang istri dengan durasi lumayan lama membuat suasana menjadi semakin mendukung
"Ke rumah sakit ya sayang, aku takut kamu dan adek kenapa-napa" kata Jaehyun menatap Taeyong
"Aku hanya ingin tiduran bersamamu" kata Taeyong dan langsung mendapatkan anggukan oleh Jaehyun
Mereka berdua sekarang sedang merebahkan diri diatas kasur dan menempatkan diri bersandar ke kepala ranjang. Taeyong memiringkan badannya agar bisa didekap oleh Jaehyun , sedangkan Jaehyun tetap mengelus perut buncit Taeyong
"Jae, apa kau masih demam?" Tanya taeyong
"Sedikit aku hanya merasa letih tapi setelah kamu peluk aku merasa baikan" jawab Jaehyun
Jaehyun membawa wajah Taeyong untuk bisa dia lihat, perlahan membawa dagu Taeyong semakin dekat hingga bibir tebal Jaehyun bersentuhan dengan bibir ceri milik Taeyong
Awalan hanya kecupan manis hingga lama-lama menjadi lumayan halus beralih kelumatan yang dalam . Maklum sudah 2 bulan Jaehyun tidak mendapatkan jatah bibir kesayangan nya
"Mhhh-nggh"
Lumatan itu tidak bertahan lama karena tangisan Mark terdengar keras membuat kedua pria dewasa itu kaget. Jaehyun langsung bangkit untuk melihat anak sulungnya di box bayi kamar sebelah. Terlihat Mark sangat kesakitan saat menangis, apakah dia merindukan kedua orang tua nya karena 2 hari ini dia habis kan dengan neneknya saja
"Cup cup cup sayang, hei anak Daddy kenapa menangis?"
"Mommy mommy hiks hiks ingin mommy daddy" suara isakan Mark semakin menggema
YOU ARE READING
MY Universe ^{Jaeyong}^
Teen FictionBagaimana jika seseorang kehilangan dunianya karena kesalahannya sendiri? Tersiksa bukan? Dunia bukan hanya tentang uang, kekuasaan, dan ambisi. Dunia nya berbeda ada rindu yang tekurung dan ada sesal yang meraung!! Bahkan semesta tidak bisa mengam...
24 : Keluarga Cemara
Start from the beginning
