22 : Berpisah untuk bertemu

Start from the beginning
                                        

"Beri tahu aku apa yang harus ku lakukan agar kau tetap disisiku hiks..hiks..." Jaehyun menjawab dengan  menangis

"Tidak ada hal yang harus kau lakukan Jae, dan untuk surat cerai akan segera aku urus. Kau tetap ayah dari Mark dan adiknya, jadi jangan lupakan tanggung jawab itu" kata Taeyong melepaskan genggaman Jaehyun

"Tae aku mohon berhenti bicara bahwa kita akan berpisah aku mohon" Jaehyun memohon dengan wajah sendu

Taeyong memilih untuk tidak menjawab dan berlalu meninggalkan Jaehyun dikamar nya. Merasa bahwa jika semakin lama dia disana Jaehyun akan semakin membuatnya enggan pergi dari sisi Jaehyun.

Jaehyun akhirnya memutuskan untuk berangkat kekantor tanpa sarapan. Dia merasa tidak ingin membuat suasana hati Taeyong makin tersiksa.

Makan siang hari  ini hanya menyisakan Taeyong dan Jhonny dimeja makan. Karena mertuanya dan Mark sudah pergi sejak menemui teman-teman dekatnya.

"Tae, apakah kau hari ini sibuk?" Tanya Jhonny

"Tidak kak Jhon, kenapa?" Tanya Taeyong balik

"Kau masih ingat belum memberiku hadiah kemarin saat aku ulang tahun? Bolehkah aku meminta kado itu sekarang?" Tanya Jhonny sambil menatap Taeyong

"Kak Jhon aku pasti akan memberikannya, tapi kalau kamu minta LV, channel, prada, dan kawan kawan nya aku belum punya uang untuk membelinya" jawab Taeyong sedih

"Emang aku tadi nyebut mau barang-barang dari brand itu?Aku cuma mau kamu nemenin aku seharian jalan-jalan, itung-itung healing" Tanya Jhonny

"Oh cuma gitu, ya udah ayo tapi aku siap-siap dulu 10 menit ready" Jawab Taeyong beranjak dari tempat duduknya

15 menit berlalu, sekarang Jhonny dan Taeyong sudah ada didalam mobil perjalanan ke suatu tempat.

10 20 30 menit pun berlalu, sampailah mereka di suatu tempat yang tidak asing bagi Taeyong. Ya, itu adalah tempat peristirahatan terakhir kedua orang tuanya .

"Loh kak Jhon kenapa kita kesini?" Tanya Taeyong bingung

"Udah ikut aja ke dalem hari ini full kamu akan melihat banyak hal yang tidak kamu duga" kata Jhonny dilanjutkan membuka pintu mobil

Taeyong dan Jhonny masuk ke tempat itu , langkah mereka terhenti dipinggir tiang penyangga didalam gedung itu.

Jarak 50 meter terlihat sosok tinggi itu berdiri sambil melipat kedua tangannya didepan dada khusyuk melantunkan berdoa. Dengan derain air mata dipipi sosok laki-laki itu .

Selesai berdoa laki laki itu memberikan karangan bunga baru ditempat kedua abu orang tua Taeyong disemayamkan.

"Ma, pa maafkan Jaehyun yang sudah gagal menjadi ayah Mark  dan suami bagi Taeyong. Mungkin memang benar Taeyong lebih bahagia tanpaku tapi aku tidak tau apakah aku bisa bahagia tanpa Taeyong. Sekali lagi menantu bajingan ini meminta maaf , dan aku akan sering mengunjungi kalian nantinya" suara serak Jaehyun terdengar ditelinga Taeyong

Jaehyun berlalu meninggalkan gedung itu tanpa mengetahui bahwa Taeyong dan Jhonny mengikuti nya.

"Apakah sekarang kau melihat ketulusan Jaehyun ingin berubah Tae. Bahkan saat kecil dia tidak pernah datang ke sekolah Minggu, tapi dia sangat khusyuk dalam mendoakan kedua orang tuamu" kata Jhonny menyakinkan

"Bisa aja kan ini diatur oleh kak Jhon dan Jaehyun" jawab Taeyong masih tidak percaya

"Ya sudah kalau begitu mari kita ikuti dia sampai malam dan lihat apa yang dia lakukan " kata Jhonny

Hari pun sudah menjelang sore terlihat Taeyong dan Jhonny yang masih setia mengikuti kemanapun Jaehyun pergi.Tak banyak yang aneh setelah pergi berdoa, Jaehyun Kembali ke kantor dan tidak keluar walaupun jam makan siang.

Hingga saat pukul 5 sore mobil Jaehyun keluar dari gedung kantor dan melaju kesebuah tempat latihan karate .

"Apa yang dia lakukan disini kak Jhon?" Tanya Taeyong sambil berjalan ke arah podium penonton tempat Jaehyun berlatih

"Lihat lah apa yang suami gilamu itu lakukan" jawab jonny kepadanya

Terlihat Jaehyun disana berlatih dengan salah satu orang, tapi terlihat aneh jika mereka berlatih seharusnya ada perlawanan dari kedua pihak, tapi disini hanya pihak penyerang yang bergerak Jaehyun hanya diam dan tidak melakukan apapun.

"YA, Apa dia gila diam saja dipukuli seperti itu" kata Taeyong yang sudah berdiri ingin menghampiri Jaehyun

"Diam lah disini, bukankah kamu ingin melihat dia tersiksa dengan penyesalan nya. Maka lihatlah dia sedang mencoba merasakan sakit yang kamu rasakan Tae, jadi tolong tetap disini dan lihat saja dia" Jhonny berkata dengan menarik tangan Taeyong untuk duduk kembali

Taeyong gusar dalam hatinya melihat Jaehyun terlihat kesakitan dibawah sana.

"Tae mungkin kamu akan berpikir lagi bahwa ini adalah rekayasa yang sudah aku buat dengan Jaehyun, tapi percayalah ini murni apa yang dilakukan Jaehyun selama satu bulan terakhir tanpamu. Tapi mungkin kamu belum tau bahwa Jaehyun saat kecil pernah didiagnosa gejala bipolar dan guilt complex. Dimana sejak kecil didikan ayah mengajarkan kita berdua untuk-

Selalu mencapai hasil yang maksimal, karena itu hubunganku dan Jaehyun sempat sangat renggang karena kita saling berkompetisi. Karena rasa bersalah yang terbentuk sejak kecil pada Jaehyun mengakibatkan dia akan menyakiti dirinya apabila dia tidak mendapatkan apa yang dia inginkan Tae-

Dulu benar jika dia berambisi dalam uang, kekuasaan, dan popularitas. Tapi ambisinya sekarang berubah hanya satu Tae , membuat keluarga kecilnya bahagia walaupun dia harus mati pun dia rela Tae" penjelasan panjang Jhonny sambil menatap Taeyong disisi kanannya

Taeyong bimbang sekarang, perasaannya campur aduk . Dia tidak bisa berpikir apapun sekarang, hatinya terasa ingin berlari memeluk Jaehyun dan memintanya berhenti menyakiti dirinya sendiri .

'Pulang lah Jae rumahmu ini masih untuk mu'

MY Universe ^{Jaeyong}^Where stories live. Discover now