61 - ZiAron

84.1K 8.3K 602
                                    

• Arsaka & Arkana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arsaka & Arkana

Sudah terhitung satu minggu penuh Zia di rawat di rumah sakit. Tidak ada aktivitas lain, selain merebahkan diri diatas brankar sana. Beberapa hari ini keadaannya sempat menurun drastis. Syukurnya sekarang sudah mulai membaik.

Zia masih terbaring sedikit lemah di brankar sana dengan suami yang setia menemani. Mengusap pelan rambut sang istri dengan satu tangan lainnya menggenggam erat tangannya.

Hampir tiga hari ini laki laki itu tak berkutik dari ruangan ini. Terus menemani Zia setiap saat. Bertanya tentang keadaan dan kemauan sang istri. Juga sebisa mungkin membuat Zia tak bosan.

Sekarang, laki laki itu sedang menemani istrinya yang sedang tertidur. Sudah sangat malam. Tapi Aron rela tak tidur untuk tetap bisa melihat keadaan Zia yang baik baik saja. Akhir akhir ini jam tidurnya acak acakan. Kadang hanya tidur 4 jam, 3 jam, bahkan pernah tak tidur.

Aron hanya ingin melihat Zia yang baik baik saja. Harus. Bukan hanya. Zia harus baik baik saja.

Menghentikan gerakan tangannya yang masih setia berada di kepala sang istri sana merasakan pergerakan kecil dari Zia.

Lenguhan kecil terdengar disana. Sebisa mungkin Aron memberi rasa nyaman pada Zia. Sayangnya gadis itu malah terbangun sekarang.

"Aron," panggilnya dengan suara kecil sehabis bangun tidur.

"Hm?"

"Belum tidur?"

Aron menggeleng jujur.

Zia menormalkan wajahnya. Matanya terbuka penuh sekarang. Menatap Aron dengan wajah menginterogasi. "Kamu mau nggak tidur lagi?"

"Belum ngantuk."

"Alesan. Pasti kamu mau nggak tidur lagi kan? Dibilang aku gapapa Aron. Jangan terlalu di paksa badan kamu buat nggak istirahat. Sakit gimana? Siapa yang bakal ngurusin? Aku nggak mau kamu kenapa napa karena kecapekan, Aron."

Zia menghembuskan nafas jengah saat melihat Aron malah tersenyum.

"Udah sehat hm? Udah bisa ngomel." ucap Aron mengecup gemas bibir Zia.

"Aku emang udah sehat dari kemarin." balasnya penuh percaya diri. Memang benar gadis itu sudah terlihat sangat baik sekarang.

Aron tersenyum penuh. Ia mengangguk kecil. "Sekarang tidur lagi?"

Zia merotasi matanya ke atas membuat Aron mengerut pelan. "Udah nggak ngantuk." gumamnya.

"Keluar sebentar yuk? Aku mau ke taman." sambungnya mengajak Aron bersemangat.

Seketika pandangan Aron menjadi horor. "Jam berapa mau keluar? Mau drop lagi? Nggak bagus sayang angin malam." nasehatnya memeringati.

Zia mengerucutkan bibir. "Dari kemarin aku di kurung terus disini. Bosen. Anak kamu minta keluar katanya."

ZiAron [END]Where stories live. Discover now